Jakarta -
"Oek, oek", sebuah suara yang bisa jadi amat berarti buat para bunda setelah melahirkan. Ya, akhirnya si kecil hadir ke dunia setelah kurang lebih 9 bulan kita kandung, Bun. Eh, tapi gimana kalau bayi ternyata nggak
menangis saat dia lahir? Apa ada masalah?
Kata dr Yvonne Bohn, dokter obstetri dan ginekologi di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, bayi bisa aja nggak menangis setelah lahir karena terbius oleh pereda nyeri, lehernya terlilit tali pusar, atau sang ibu mengejan terlalu lama yang bisa menyebabkan kadar oksigen di tubuh bayi berkurang.
"Kadang bayi juga butuh transisi untuk kehidupan di luar rahim. Selama dia memilik detak jantung yang baik, warna kulit normal dan tonus otot yang bagus bisa jadi tangisnya hanya tertunda. Tim medis pun biasanya akan menstimulasi bayi supaya menangis misalnya dengan menggosok punggung bayi, mengeringkan tubuhnya atau menyedot cairan di hidung dan mulut," kata Yvonne kepada Romper.
Sementara itu, dokter spesialis kandungan Allison Hill bilang umumnya bayi menangis setelah lahir karena dia terekspos suhu ruang yang dingin. Sudah jelas, kondisinya beda banget dengan saat si kecil di rahim di mana dia merasa hangat. Allison menambahkan menangis pada bayi baru lahir juga memperluas paru-parunya dan membantu mengeluarkan lendir plus cairan ketuban yang ada di airnya.
Dikutip dari Baby Center, biasanya bayi baru lahir menangis selama dua jam sehari, Bun. Tapi, sampai umur enam minggu, tangisan bayi durasinya bisa lebih lama sampai tiga jam per hari. Menurut dr Salli Tazuke, co-founder Colorado Center for Reproductive Medicine di San Francisco, menangis adalah cara bayi berkomunikasi.
Sehingga, ketika bayi
menangis itu bisa jadi tanda ada yang bayi butuhkan atau dia merasa nggak nyaman. Misalnya bayi lapar, popoknya basah, kolik, atau merasakan nyeri di bagian tubuhnya. Beberapa bayi, kata dr Salli nggak menangis karena memang kepribadiannya kayak gitu, Bun.
"Sesimpel itu alasannya. Sementara beberapa bayi lebih sensitif dan lebih iritatif sehingga mereka menangis lebih sering," ujar dr Salli.
Soal tangisan bayi, biasanya bayi di bawah umur 2 bulan menangis tanpa air mata nih, Bun. Kenapa? dr Marissa Pudjiadi SpA dari RS Premiere Jatinegara mengatakan di awal hidupnya bayi nggak mengeluarkan air mata karena kelenjar air mata memproduksi air mata dalam jumlah sedikit. Setelah berumur sekitar 2-3 bulan baru deh bayi menangis disertai air mata karena produksi air mata bayi semakin meningkat.
"Pada saat bayi menangis, orang tua tidak perlu panik. Tenangkan bayi saat ayah atau bunda sudah tenang. Sebab bila terburu-buru saat menangani, kecemasan bayi semakin bertambah yang akibatnya tangisan bayi semakin kencang ataupun lama. Tangisan bayi mereda setelah penyebab tangisannya teratasi," kata dr Marissa dikutip dari detikHealth.
Selama bayi masih dalam proses
menangis, tidak perlu khawatir. Yang perlu diperhatikan adalah apabila anak mengalami breath holding spells, yakni serangan henti napas sementara yang terjadi di luar kontrol anak. Kondisi ini bisa dialami bayi usia 2 bulan, dan perlahan menghilang saat memasuki usia 6-8 bulan.
(rdn)