Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bun, Tak Perlu Khawatir Ketika si Kecil Diberi Vaksin MR

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Kamis, 02 Aug 2018 12:23 WIB

Ketika anak mendapat vaksin MR di sekolah, posyandu, atau puskesmas, nggak perlu khawatir, Bun. Ini alasannya.
Bun, Tak Perlu Khawatir Ketika si Kecil Diberi Vaksin MR/ Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Di bulan Agustus-September 2018, anak usia 9 bulan sampai 15 tahun di luar Pulau Jawa bisa mendapat vaksin Measles Rubella (MR) gratis. Hmm, tapi bukan nggak mungkin ada orang tua yang khawatir ketika akan memberi si kecil vaksin MR.

Nah, beberapa alasan ini bisa jadi pertimbangan Bunda dan Ayah sehingga nggak ragu lagi nihilism memberi vaksin MR pada si kecil. Dalam fase II kampanye imunisasi MR yang dilakukan bulan Agustus sampai September tahun ini, pemerintah telah menyediakan sejumlah 4,3 juta botol vaksin MR beserta alat suntik dan logistik pendukung, buku petunjuk teknis serta media sosialisasi pada masyarakat baik melalui TV, radio, dan medsos.

Pemerintah juga menjamin ketersediaan vaksin MR sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya tanpa perlu mengeluarkan biaya. Vaksin MR efektif untuk mencegah penyakit campak dan rubella, aman, dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia termasuk negara-negara Islam. Vaksin MR yang digunakan juga telah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan POM.



Beberapa efek seperti demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal, Bun, yang biasanya akan menghilang dalam dua hingga tiga hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius juga sebenarnya jarang terjadi.

Dr Toto Wisnu Hendrarto, Sp.A (K) dari Komnas Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) melaporkan, dari 35 juta dosis vaksin yang diberikan, jumlah kejadian ikutan pascaimunisasi hanya 255 kasus. Bahkan, dari jumlah tersebut, setelah diselidiki hanya 18 kasus yang tergolong reaksi simpang atau berhubungan langsung dengan imunisasi.

"Belajar dari 18 kasus itu kita instropeksi semua kita analisis manajemen vaksin harus sesuai prosedur. Dalam hal pemberian vaksin harus mengikuti panduan prosedur. Harus berdasarkan pengalaman kemarin untuk dijadikan evaluasi," kata Toto dalam konferensi pers 'Kampanye Imunisasi Measles Rubella Fase II Serentak Dilaksanakan di 28 Provinsi Luar Jawa Agustus-Desember 2018', di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Pembiayaan kampanye dan introduksi imunisasi MR ini berasal dari dana APBN, hibah luar negeri GAVI (Global ALliance for Vaccine and Immunization), APBD tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta sumber lainnya. Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Sosial, Tim Penggerak PKK Pusat, organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan lembaga sosial masyarakat lainnya.

Bun, Tak Perlu Khawatir Ketika si Kecil Diberi Vaksin MRFoto: Lamhot Aritonang

Melalui kegiatan kampanye dan introduksi imunisasi MR serta pelaksanaan imunisasi rutin dengan cakupan tinggi dan merata di seluruh wilayah, diharapkan tahun 2020 akan tercapai eliminasi penyakit. Sehingga, seluruh masyarakat Indonesia dapat terlindung dari penyakit berbahaya yang menimbulkan kecacatan dan kematian ini.

Dalam kesempatan yang sama Dirjen P2P dr Anung Sugihantono MKes mengatakan, kesempatan bulan pertama di Agustus akan difokuskan pada anak sekolah terlebih dahulu karena bertepatan dengan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Imuniasi MR diberi ke sekolah-sekolah PAUD, TK, SD/MI/sederajat dan SMP/MTS/sederajat untuk anak-anak usia sekolah. Sedangkan, untuk anak yang belum sekolah vaksin bisa didapat di posyandu, puskesmas dan fasilitas kesehatan lain.

"Di Agustus akan fokus di anak usia sekolah dulu. Sesungguhnya kegiatan ini udah dilakukan di beberapa tahun terakhir yaitu imunisasi difteri dan tetanus. Nah, imunisasi MR ini akan dijadikan rutin dilakukan di seluruh Indonesia," ungkap dr Anung.

Para orang tua dapat mencari informasi jadwal pelaksanaan kampanye imunisasi MR di lingkungan tempat tinggalnya dengan menghubungi Posyandu atau Puskesmas terdekat.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda