Jakarta -
Tinggi badan anak bisa jadi salah satu hal yang bikin orang tua penasaran. Apakah anak bakal tinggi kalau orang tuanya tinggi? Lantas kalau orang tuanya pendek, anak juga bakal bertubuh pendek?
Nah, sebenarnya ada enggak sih metode untuk memprediksi tinggi badan anak? Tenang, Bun.
HaiBunda merangkum dari berbagai sumber empat metode yang bisa dijajal untuk memprediksi tinggi badan si kecil kelak.
1. Metode 'Dua tahun dikali dua'
Dokter anak sekaligus anggota American Academy of Pediatrics (AAP), Vincent Iannelli, MD, untuk memperkirakan tinggi badan anak dengan metode ini, Bunda harus menunggu sampai si kecil berusia 2 tahun. Iannelli mengatakan, cara memprediksi dengan metode ini yaitu dengan mengalikan dua tinggi anak ketika berusia dua tahun.
"Metode ini telah digunakan dalam waktu lama, meski belum ada penelitian yang mendukung akurasinya. AAP menunjukkan anak perempuan berkembang lebih cepat daripada anak laki-laki," kata Iannelli dilansir
Very Well Family.Sementara itu, Dr.Idrus Jus'at, Ph.D, dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul menjelaskan, usia 0-2 tahun adalah masa emas pertumbuhan anak. Pertumbuhan dan perkembangan otak anak umur 0 - 2 tahun sudah mencapai 80 persen otak orang dewasa.
"Selain itu, saat umur 2 tahun
tinggi badan anak-anak menggambarkan separuh dari tingginya saat dewasa. Misal, saat umur 2 tahun tingginya 85 cm, maka saat umur 18 tahun kurang lebih tingginya 170 cm," kata Idrus, dikutip dari
detikcom.
2. Ikuti kurvaMetode ini cukup mudah. Metode 'ikuti kurva' bergantung pada grafik pertumbuhan standar yang digunakan oleh dokter anak untuk memantau perkembangan anak. Metode ini bisa digunakan pada anak usia berapa pun, Bun.
Dikatakan Iannelli, cara menerapkan metode unu yaitu:
- Ukur tinggi badan anak saat ini.
- Plotkan pada kurva pertumbuhan.
- Ikuti kurva pertumbuhan anak dan lihat di mana kurva tersebut berakhir saat anak dewasa
- Hasilnya adalah tinggi badannya yang diprediksi.
Ilustrasi tinggi badan anak/ Foto: iStock |
3. Prediktor tinggi potensi genetikMeskipun tidak ada metode yang sempurna, metode ini bisa memberi gambaran seberapa tinggi anak-anak ketika mereka tumbuh dewasa. Metode ini digunakan dokter untuk melihat ketika pertumbuhan anak tidak baik.
"Misalnya saja, anak memiliki potensi genetik tingginya 180 cm, tapi dari kurva pertumbuhan diprediksi tinggi badannya 160 cm. Banyak faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan anak-anak, termasuk kesehatan dan status gizi secara keseluruhan, serta potensi genetik mereka," papar Innaelli.
4. Menggunakan tinggi badan orang tuaMengutip buku
How The Body Works, cara
memprediksi tinggi badan anak menggunakan tinggi badan orang tua yakni tambahkan tinggi badan Ayah dan Bunda. Untuk anak laki-laki, tambahkan 13 cm dan untuk anak perempuan kurangi 13 cm. Setelah itu, total semuanya dibagi dua. Kebanyakan anak-anak akan memiliki tinggi saat dewasa rata-rata lebih 10 cm.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)