
parenting
Cara Bedakan Ruam Akibat Alergi Susu atau Intoleransi Laktosa
HaiBunda
Minggu, 10 Mar 2019 12:32 WIB

Jakarta -
Bunda, pernah mendapati tubuh si kecil ruam kemerahan? Kalau bintik kemerahan muncul setelah minum susu, coba perhatikan gejala lanjutannya ya, Bun.
Jika menemukan kondisi seperti itu, sebaiknya Bunda segera hentikan pemberian susu tersebut kepada si kecil. Bisa jadi, anak Bunda alergi terhadap susu atau terindikasi adanya gejala intoleransi laktosa. Nah, ketahui yuk Bun perbedaan kedua gangguan alergi ini.
Perlu Bunda tahu, alergi susu sekilas mirip dengan gejala intoleransi laktosa, Bun. Tapi, alergi susu merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan terhadap protein dari makanan tertentu.
Ketika protein makanan dicerna, maka dapat memicu reaksi alergi yang menimbulkan berbagai gejala.Seperti kemunculan gejala ringan yakni ruam, gatal-gatal, dan bengkak. Serta reaksi yang lebih parah yakni kesulitan bernapas, kehilangan kesadaran, dan lainnya, seperti dikutip dari laman Food Allergy.
Sementara pada kasus intoleransi laktosa, biasanya kondisi ini melibatkan sistem pencernaan. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan memproduksi enzim laktase yakni enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa. Akibatnya, proses mencerna, yang seharusnya berlangsung normal di perut dan usus kecil, tidak berjalan dengan baik karena laktosa yang tidak tercerna bergerak ke dalam usus besar dan dipecah oleh bakteri. Alhasil, situasi tak nyaman seperti perut kembung pun muncul.
"Alergi susu adalah reaksi sistem kekebalan terhadap protein dalam susu atau produk susu. Reaksi ini bisa parah dan biasanya didiagnosis pada usia dini. Sementara intoleransi laktosa disebabkan adanya kesalahan dari gen yang dapat menyebabkan tidak adanya atau berkurangnya enzim laktase yang membantu mencerna susu dan produk berbasis lainnya,"kata Mariette Abrahams, seorang ahli gizi, dikutip dari Health24.
Mengutip Web MD, anak yang terserang alergi susu biasanya akan menunjukkan gejala mirip dengan intoleransi laktosa, Bun. Kondisi tersebut akan ditandai dengan gejala diare, mual atau muntah, kram perut, kembung, ruam, gatal-gatal, bengkak di bibir dan wajah, sesak di tenggorokan, kesulitan menelan, dan lainnya.
Saat si kecil terindikasi alergi susu, sebaiknya Bunda menghindari pemberian produk susu kepadanya. Bunda juga dapat berkonsultasi ke dokter untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut dan mengetahui produk susu mana yang merupakan pemicu terkuat kehadiran alergi si kecil, Bun.
Sedangkan untuk kasus intoleransi laktosa, memang tidak ada pengobatan khusus yang bisa dilakukan. Tetapi, kasus intoleransi laktosa dapat dikelola dengan baik melalui pola makan atau diet sehat. Bunda tidak perlu khawatir dengan asupan produk susu yang mengandung kalsium tinggi yang tidak bisa dikonsumsi buah hati. Untuk memenuhi sumber kalsium yang optimal, Bunda dapat menggantinya dengan asupan lain seperti sayuran hijau, ikan tuna, almond, dan sereal.
(rap/rap)
Jika menemukan kondisi seperti itu, sebaiknya Bunda segera hentikan pemberian susu tersebut kepada si kecil. Bisa jadi, anak Bunda alergi terhadap susu atau terindikasi adanya gejala intoleransi laktosa. Nah, ketahui yuk Bun perbedaan kedua gangguan alergi ini.
Perlu Bunda tahu, alergi susu sekilas mirip dengan gejala intoleransi laktosa, Bun. Tapi, alergi susu merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan terhadap protein dari makanan tertentu.
Baca juga: Madu Bisa Bantu Atasi Alergi Anak Lho, Bun |
Ketika protein makanan dicerna, maka dapat memicu reaksi alergi yang menimbulkan berbagai gejala.Seperti kemunculan gejala ringan yakni ruam, gatal-gatal, dan bengkak. Serta reaksi yang lebih parah yakni kesulitan bernapas, kehilangan kesadaran, dan lainnya, seperti dikutip dari laman Food Allergy.
Sementara pada kasus intoleransi laktosa, biasanya kondisi ini melibatkan sistem pencernaan. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan memproduksi enzim laktase yakni enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa. Akibatnya, proses mencerna, yang seharusnya berlangsung normal di perut dan usus kecil, tidak berjalan dengan baik karena laktosa yang tidak tercerna bergerak ke dalam usus besar dan dipecah oleh bakteri. Alhasil, situasi tak nyaman seperti perut kembung pun muncul.
![]() |
"Alergi susu adalah reaksi sistem kekebalan terhadap protein dalam susu atau produk susu. Reaksi ini bisa parah dan biasanya didiagnosis pada usia dini. Sementara intoleransi laktosa disebabkan adanya kesalahan dari gen yang dapat menyebabkan tidak adanya atau berkurangnya enzim laktase yang membantu mencerna susu dan produk berbasis lainnya,"kata Mariette Abrahams, seorang ahli gizi, dikutip dari Health24.
Mengutip Web MD, anak yang terserang alergi susu biasanya akan menunjukkan gejala mirip dengan intoleransi laktosa, Bun. Kondisi tersebut akan ditandai dengan gejala diare, mual atau muntah, kram perut, kembung, ruam, gatal-gatal, bengkak di bibir dan wajah, sesak di tenggorokan, kesulitan menelan, dan lainnya.
Saat si kecil terindikasi alergi susu, sebaiknya Bunda menghindari pemberian produk susu kepadanya. Bunda juga dapat berkonsultasi ke dokter untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut dan mengetahui produk susu mana yang merupakan pemicu terkuat kehadiran alergi si kecil, Bun.
Sedangkan untuk kasus intoleransi laktosa, memang tidak ada pengobatan khusus yang bisa dilakukan. Tetapi, kasus intoleransi laktosa dapat dikelola dengan baik melalui pola makan atau diet sehat. Bunda tidak perlu khawatir dengan asupan produk susu yang mengandung kalsium tinggi yang tidak bisa dikonsumsi buah hati. Untuk memenuhi sumber kalsium yang optimal, Bunda dapat menggantinya dengan asupan lain seperti sayuran hijau, ikan tuna, almond, dan sereal.
(rap/rap)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Perbedaan Alergi Susu dengan Intoleransi Laktosa pada Anak

Parenting
Kenali Gejala Anak Alergi Susu Sapi dan Cara Penanganan yang Tepat

Parenting
Beda Alergi Susu Sapi dengan Intoleransi Laktosa, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Tanda Ruam Susu Pada Bayi dan 4 Cara Aman Mengatasinya

Parenting
Cara Atasi Alergi Susu Sapi pada Anak
