Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ucapan Haru Anak Almarhum Mus Mulyadi di Hari Terakhir Sang Ayah

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 11 Apr 2019 11:59 WIB

Penyanyi keroncong Indonesia, Mus Mulyadi meninggal dunia. Anak keduanya, Erick Mus memberi ucapan haru di hari sang ayah berpulang.
Ucapan Haru Anak Almarhum Mus Mulyadi di Hari Terakhir Sang Ayah/ Foto: Instagram
Jakarta - Dunia musik Indonesia sedang diselimuti duka. Penyanyi keroncong Mus Mulyadi meninggal dunia hari ini, Kamis (11/4/2019) usai melawan penyakit diabetes yang dialaminya sejak 1984.

Dari akun Instagram milik Erick Mus, dua hari lalu, Mus Mulyadi dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif. Tak lama, Mus Mulyadi harus berpulang. Erick pun melontarkan ucapan haru tentang kepergian ayahnya lewat caption.


"Selamat jalan Papa, Papa udah enggak sakit lagi. Maafin aku yang belum bisa membahagiakan Papa. Papa sudah bersama Bapa di surga. Amin," tulisnya.

Mengutip dari detikcom, beberapa tahun terakhir, Mus Mulyadi memang fokus dengan pemulihan kesehatannya. Pelantun hits 'Kota Solo' tersebut mengalami komplikasi diabetes hingga daya penglihatan terganggu.

[Gambas:Instagram]

Selamat jalan Mus Mulyadi, karyamu akan abadi. Kehilangan seseorang yang disayang bisa dibilang hal terberat dalam hidup. Terlebih yang meninggal adalah orang tua kandung. Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan orang tua mengubah orang dewasa secara psikologis dan biologis. Dalam keadaan yang lebih sulit, perubahan itu bisa menjadi patologis atau terkait penyakit.


Menurut psikolog klinis Carla Marie Manly, pria yang kehilangan orang tua biasanya lebih lambat menunjukkan kesedihannya. Penelitian juga menunjukkan bahwa kehilangan ayah lebih terkait dengan hilangnya penguasaan diri, tujuan, visi, keyakinan, dan komitmen.

Sementara menurut psikiater dr.Nikole Benders-Hadi, dalam kasus kematian orang tua yang tidak terduga, seperti penyakit akut atau kecelakaan traumatis, membuat anak-anak maupun orang dewasa berada dalam tahap penolakan dan kemarahan dari kehilangan tersebut.

Soal perbedaan kesedihan kehilangan ayah maupun ibu, itu tergantung pada kedekatan sang anak dengan orang tuanya. Demikian dikutip dari Fatherly.

[Gambas:Video 20detik]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda