Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Upaya Astrid Dukung Potensi dan Bakat Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 29 Apr 2019 15:29 WIB

Demi mendukung potensi anak, Astrid berupaya untuk memfasilitasi apapun yang diminati anaknya.
Astrid dan putranya/ Foto: Instagram
Jakarta - Tiap orang tua ingin anaknya berbakat dan sukses karena potensi yang dimiliki anak. Sama dengan penyanyi Astrid, yang berupaya untuk mendukung potensi dan bakat putranya, Alec Djuara Djoewarsa.

Astrid mengaku tak mengarahkan anaknya untuk ikut ke ranah permusikan. Ia ingin Alec akan tumbuh menjadi orang yang dicita-citakan oleh Alec sendiri.

"Nanti terserah dia mau jadi apa. Cuma pas aku tanyain, mau jadi youtuber, kayaknya itu cita-cita anak zaman sekarang ya. Jadi begitu di kamera langsung act, ha-ha-ha. Agak kaget juga ya jawabannya begitu, karena dia ini anak pemalu. Mungkin karena dia udah terbiasa depan kamera jadi luwes," tutur Astrid kepada HaiBunda.

Padahal, menurut Astrid, ketika Alec di depan teman-temannya itu suaranya kecil, Bun. Makanya Astrid agak kaget dan bertanya tentang keseriusan anaknya.

Upaya Astrid Dukung Potensi dan Bakat AnakFoto: Instagram @astridbasjar
"Serius kamu mau jadi youtuber? Wow bagus sih, itu membuat dia encourage, bisa ngomong depan kamera. Karena dia tahu itu bapaknya fotografer, videografer jadi tiap kali jalan, 'Pa nanti rekamin ya Alec'," kata Astrid.

Sampai sekarang, Astrid mengaku bakat si kecil belum terlihat. Hal ini karena Alec masih moody.

"Kalau sport, suka berenang. Dia suka sekali menggambar. Tapi, aku belum pernah lihat dia dalam keseriusan dalam satu bidang. Aku pasti support apapun yang dia inginkan. Tapi kadang dia enggak mau misalnya taekwondo padahal manfaatnya bisa mengerjakan dengan cepat dalam hal apapun termasuk nulis, dia juga bisa lebih kuat," ujar Astrid.

Untuk olahraga yang dirasa penting untuk pengembangan diri, Astrid mengaku berusaha cari celah walau anaknya tak suka.

"Tiap kali nolak, aku bilang, 'Enggak boleh enggak mau, dicoba dulu kamu kan belom coba.' Tapi kalau urusan menggambar, dia itu sudah bisa membayangkan. Misal disuruh gambar cake, dia sudah bisa ngebayangin. Zaman dahulu aku malah enggak bisa gambar, lihat anakku ini harus diarahin sih, jadi aku berusaha apa yang diminati akan taruh (fasilitasi) dia," ujar Astrid.


Menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Dr Seto Mulyadi SPsi MSi, orang tua adalah psikolog terbaik di dunia karena psikolog bisa mengenal suatu potensi atau bakat seseorang dari observasi, wawancara dan tes.

"Dalam tahap observasi, orang tua sudah observasi anak dari bayi bahkan dari perut kalau dari sisi ibunya hingga remaja. Nah, kalau wawancara apalagi sudah dilakukan, karena pastinya orang tua banyak bertanya dan ngobrol dong sama anak," ungkap psikolog yang akrab disapa Kak Seto ini.

Sedangkan dalam tahap tes, lanjut Kak Seto, adalah sesuatu yang dirangkum dari pergaulan sehari-hari, jadi kalau semuanya itu dilakukan secara efektif maka orang tua juga akan memahami dan mengenali potensi atau bakat putra putrinya.

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda