HaiBunda

PARENTING

Bunda, Ketahui Penyebab dan Risiko Bibir Sumbing pada Bayi

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Selasa, 14 May 2019 15:30 WIB
Bunda, Ketahui Penyebab dan Risiko Bibir Sumbing pada Bayi /Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Setiap orang tua pasti mendambakan sang buah hati lahir dalam kondisi normal. Namun, tak sedikit anak yang terlahir mengalami celah bibir atau celah mulut, yang biasa disebut bibir sumbing.

Berdasarkan data yang tercatat dari Smile Train, sebuah organisasi nirlaba yang memberikan operasi perbaikan bibir sumbing, rata-rata setiap tahunnya tercatat 8000 - 9000 anak di Indonesia lahir dengan kondisi bibir sumbing. Yang artinya, satu dari 300 kelahiran normal bisa mengalami bibir sumbing.


Dikatakan dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi Letkol. Ckm. dr.Denny Irwansyah, SpBP-RE, bibir sumbing adalah kondisi dimana terdapat celah antara rongga mulut dan rongga hidung, akibat ketidaksempurnaan proses penyatuan bibir dan langit mulut pada masa perkembangan janin. Penyebabnya multi faktorial, sangat kompleks, jadi bukan satu faktor saja, tapi keterkaitan satu sama lain.


"Tapi secara rincinya ada beberapa, bisa karena bawaan atau keturunan, karena kurang nutrisi, baik itu kekurangan vitamin, asam folat, zinc. Bisa juga karena gangguan sirkulasi saat kehamilan, karena obat-obatan, baik itu obat kanker, radiasi dan lainnya," jelas Denny, dalam acara Talkshow Smile Train 'Celah Bibir dan Celah Langit' di Cikini, Jakarta, Senin (13/5/2019).

Foto: Rachman Haryanto

Kata Denny, anak yang lahir dengan bibir sumbing memiliki risiko tidak bisa bicara dengan normal. Selain itu, timbul gangguan menelan, makan, proses menghisap. Kalau kemampuan menghisapnya rendah, nanti berpengaruh juga ke berat badannya.

Bibir sumbing juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, Bun, karena adanya saluran terbuka antara pernapasan dan pencernaan. Kondisi ini bahkan bisa mengganggu psikologis anak serta orang tua, terutama anak-anak yang masuk usia sekolah.

"Psikologis itu sangat berpengaruh pada orang tua dan lingkungan sekitar. Dari nenek, mertua, pasangan, bisa saling salah-salahan, gara gara kamu nih, keturunan. Timbul rasa bersalah, rasa malu," ungkap Denny.

Untuk mengatasi bibir sumbing pada bayi maupun anak, tindakan medis yang paling utama adalah operasi. Kata Denny, bayi yang menjalani serangkaian operasi dapat mengembalikan fungsi anggota tubuh dan mencapai tampilan dengan bekas luka minimal.

"Dengan operasi, tidak hanya mengembalikan bentuk anatomi mendekati normal, namun juga memperbaiki fungsi bicara, makan, psikologis anak serta keluarga," terangnya.


Selain itu, semakin awal anak bibir sumbing dioperasi, saat bertemu teman-temannya, maka risiko jadi korban bullying pun rendah. Psikologis orang tua pun akan kembali meningkat, sehingga anak dan orang tua akan lebih percaya diri.

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Mom's Life Amira Salsabila

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK