Jakarta -
Perjalanan mudik pasti memakan waktu lama, Bun. Orang dewasa mungkin bisa mengatasi rasa bosan selama di perjalanan, namun bagaimana dengan anak-anak?
Dikatakan Nucha Bachri, pendiri parentalk.id dan #curhatbabu, yang terpenting sebelum membawa anak mudik adalah berikan afirmasi padanya. Jadi, apapun kondisinya, katakan bahwa perjalanan akan memakan waktu sekian lama dan selama perjalanan beritahu apa yang sekiranya bisa dan boleh dia lakukan.
Selain itu, siapkan pula permainan yang bisa dimainkannya selama perjalanan. Sebisa mungkin permainan baru yang belum pernah dia lihat, agar dia tidak bosan.
"Kayak
buzy book, tapi dalam satu buku isinya macam-macam tuh, kayak
shorting colour. Jadi mainan baru yang buat dia
excited melihatnya, bukan mainan yang kayak biasa dia lihat. Jadi, waktunya dia terbayar," ungkap Nucha saat mengisi acara di Jakarta, baru-baru ini.
Nucha juga menyarankan, Bunda bawa camilan yang banyak agar selama perjalanan anak mengunyah dan enggak rewel. Tapi, pastikan camilan sehat ya.
[Gambas:Instagram]
Meski demikian, Nucha tidak menampik bahwa anak-anak memang mudah bosan. Hanya saja, dia juga memiliki strategi untuk mengatasi itu, terutama saat mudik dengan perjalanan darat.
"Misal perjalanan ke Bandung, normal tiga sampai empat jam. Tapi kalau lebaran bisa sampai tujuh bahkan 10 jam. Perlu ada strategi, jadi per empat jam paling enggak kita berhenti di rest area. Kita kan juga pegel ya, bisa jajan, jalan," sarannya.
Nah, solusi terakhir dari Nucha adalah gunakan
smartphone. Meski kadang ada pro dan kontra soal memberikan handphone pada anak, namun dalam kondisi terdesak begini tidak apa-apa, selama tetap kita awasi dan berikan waktu. Tapi, karena sinyal di perjalanan suka enggak menentu, maka disarankan Bunda download dulu tontonan yang kiranya bisa dinikmati anak.
"Bisa iPad juga, kan HP terlalu kecil takutnya pusing. Itu kita kasih spare waktu juga tuh, karena kelamaan kan pusing. Yang penting ada alternatif permainan," terang Nucha.
Tapi, kadang-kadang tanpa disadari, kita sudah ketakutan kalau anak akan rewel selama perjalanan. Padahal kenyataannya saat hari H, mungkin saja dia santai dan enggak rewel. Nah, kata Nucha, ketakutan ini yang kadang bikin kita berpikir negatif.
"Ternyata ketakutan kita bikin parno tuh, jadi jangan parno duluan di awal," tandasnya.
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)