HaiBunda

PARENTING

Bentuk Rindu Bayi Kecil Almarhum Ustaz Arifin Ilham pada Ayahnya

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Minggu, 26 May 2019 17:02 WIB
Proses pemakaman Ustaz Arifin Ilham/ Foto: Palevi S/detikFoto
Jakarta - Kepergian Ustaz Arifin Ilham pastinya menyisakan luka mendalam, terutama bagi keluarganya. Seperti yang dirasakan salah seorang istrinya, Umi Akhtar.

Luka tersebut semakin terasa pedih, saat Umi Akhtar bercerita bahwa putri kecilnya yang belum genap berusia dua bulan, Shofiya Dzikria Arifin, juga memendam rindu pada sang ayah. Hal ini diketahui dari unggahan Instagram storiesnya.


Lewat unggahan tersebut, Umi Akhtar mengatakan kali pertama Shofi bertemu sang ayah adalah ketika ia berusia dua minggu. Namun saat itu abinya tidak bisa memeluk dan menciumnya, karena memang sedang sakit.


"Pertama kali bertemu usiamu baru dua minggu nak,,, Dan abi hanya bisa melihat dan mendoakan sebelah mamah,,, Bukan karena tak sayang,,, Abi tak bisa peluk gendong atau cium kamu nak,,, Karena abi sedang sakit nak,,," tulis Umi Akhtar.

Pada slide Instagram stories selanjutnya, Umi Akhtar merekam Shofi yang sedang tertidur pulas di selimuti sarung milik Arifin Ilham.

"Sudah dua malam dd shofi rewel ,,, digendong nangis, d taruh d tempat tidur nangis juga,, Qadarullah ,,, mamahnya Ustadz,, neneknya shofi datang ,,, dipakaikan sarung abinya,,, langsung tenang,,, SubhanAllah Kangen abi ya Nak," ujarnya.

Foto: instagram

Ditinggal orang tua karena meninggal pastinya sangat memilukan ya, Bun. Dikatakan psikiater dr.Nikole Benders-Hadi kematian orang tua adalah salah satu pengalaman manusia yang paling emosional dan universal. Selain itu, kematian orang tua bukan hanya menyebabkan traumatis, tetapi juga dapat mengubah anak-anak secara biologis dan psikologis, bahkan bisa membuat mereka sakit.

"Dalam skenario terbaik, kematian orang tua diantisipasi dan ada waktu bagi keluarga untuk mempersiapkan, mengucapkan selamat tinggal, dan mengelilingi diri mereka dengan dukungan," kata Hadi dilansir Fatherly.

"Dalam kasus di mana kematian tidak terduga, seperti dengan penyakit akut atau kecelakaan traumatis, anak-anak dewasa dapat tetap berada dalam fase penolakan dan kemarahan dari kehilangan selama jangka waktu yang lama," sambungnya.



Selain itu, kata Hadi, adalah normal bagi orang dewasa yang kehilangan orang tua mereka mengalami berbagai emosi yang saling bertentangan, termasuk kesedihan, kemarahan, kegelisahan, mati rasa, kekosongan, rasa bersalah, dan penyesalan. Bahkan normal untuk menarik diri dari teman dan kegiatan, atau malah melampiasakan diri ke dalam pekerjaan.

(yun/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

Mom's Life Annisa Karnesyia

Putri Isnari Tak Alami Ngidam di Kehamilan Pertama tapi Jadi Sensitif & Mood Swing

Kehamilan Annisa Karnesyia

8 Obrolan Ringan yang Sering Dipakai Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

Menkes Berencana Ubah Rujukan BPJS dari Faskes Bisa Langsung ke RS Tipe A

Mom's Life Annisa Karnesyia

Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Unggahan Tasya Farasya Usai Resmi Cerai Ramai Dikomentari, Intip Potretnya

8 Obrolan Ringan yang Sering Dipakai Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi

Putri Isnari Tak Alami Ngidam di Kehamilan Pertama tapi Jadi Sensitif & Mood Swing

Menkes Berencana Ubah Rujukan BPJS dari Faskes Bisa Langsung ke RS Tipe A

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK