Jakarta -
Bagi anak-anak,
Lebaran identik dengan baju baru. Makanya, jadi pemandangan lumrah ketika jelang hari raya, si kecil merengek pada bunda atau ayahnya untuk dibelikan baju baru, baik baju muslim atau baju casual.
Terkait hal ini, perlu ada pemahaman ke anak esensi baju baru itu apa, Bun. Demikian disampaikan psikolog anak dan remaja dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi.
"Apakah beli baju baru tiap Lebaran atau saat baju lama enggak bisa dipakai. Balik lagi ke definisi," ujar Ratih saat berbincang dengan
HaiBunda.
Misalnya, karena tahun lalu sudah beli baju baru dan baju itu masih bisa dipakai, berarti anak enggak wajib dibelikan baju baru. Meskipun, keputusan membelikan anak baju baru kala Lebaran kembali ke masing-masing orang tua ya, Bunda.
 Foto: infografis |
"Contohnya kita bilang beliÂ
baju kebetulan karena baju lama udah sempit dan pas kebetulan di momen Lebaran. Tapi sebenarnya beli baju kan enggak harus pas Lebaran, sesuai kebutuhan," kata Ratih.
Ibu dua anak ini menegaskan, kembali lagi pada kebiasaan yang tertanam di keluarga. Bagaimana orang tua membentuk pemikiran anak tentang momen membeli baju. Haruskah membeli baju baru ketika momen tertentu atau saat memang baju lama sudah enggak bisa dipakai sampai ada keperluan tertentu.
Sementara itu, financial planner Stephen Christian yang akrab disapa Steve mengatakan membelikan anak baju baru sah-sah aja, Bun. Tapi, harus disesuaikan dengan budget yang sudah ditentukan.
"Selama kebutuhan sudah tercukupi, boleh
THRÂ digunakan untuk keinginan tetapi dalam batas wajar dan tidak berlebihan," kata Steve.
Kalau masih ada pakaian bekas di rumah yang layak pakai, coba 'diolah' jadi baju baru untuk anak melalui panduan di video berikut, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/muf)