Jakarta -
Beberapa teman Bubun curhat, kalau anak mereka pada enggak berani tidur sendiri. Padahal sudah pada besar-besar lho, tapi mereka mengaku takut kalau harus
tidur terpisah dengan orang tuanya.
Hmm, bagaimana ya caranya biar mereka mau
tidur mandiri. Ada ide menarik enggak, Bun?
Membuat anak terbiasa tidur di kamarnya memang tidak mudah. Tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Bunda hanya perlu pembiasaan sejak dini yang diajarkan pada mereka, sehingga anak-anak terbiasa mandiri tidur di kamar mereka sendiri.
Di awal-awal, memang hal tersebut tidaklah berjalan mulus. Adakalanya mereka terbangun di malam hari dan meminta tidur kembali di kamar Bunda. Tetapi Bunda harus tetap konsisten untuk melalui transisi tersebut, karena mereka masih butuh adaptasi untuk mengubah kebiasaan sebelumnya.
"Ada dua alasan untuk tidur bersama anak-anak. Satu, keputusan tersebut merupakan gaya hidup di keluarga dan itu penting bagi orangtua. Alasan kedua yakni tidur bersama secara reaktif. Jadi Bunda tidak benar-benar menginginkan ada anak di kamar bersama-sama tetapi bagi Bunda akan lebih mudah daripada harus begadang di dini hari saat mereka terbangun. Padahal sebenarnya tidak peduli apa pun yang Bunda lakukan, tetapi yang terbaik ialah bagaimana melakukan perubahan," kata Jodi Mindell, penulis buku
Sleeping Through the Night, dikutip dari laman
Web MD.
Mengajari anak tidur sendiri/ Foto: istock |
Mengubah rutinitas malam hari memang enggak gampang, Bun karena secara biologis berbeda. Pakar tidur anak, James McKenna, Ph.D, mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan orangtua atau anak-anak jika mereka tidak bisa membuat anak-anak mereka tidur sepanjang malam.
"Tidur merupakan perilaku yang fleksibel. Orang-orang harus dapat bangun kembali meskipun permasalahan seperti anak-anak bangun mencari orang tuanya terjadi,"ujarnya.
Melansir dari
Young Parents, beberapa cara dapat Bunda lakukan untuk membiasakan anak-anak terbiasa tidur di kamar mereka sendiri, Bun.
1.Waktunya membuat anak mandiriMemang tidak ada bukti penelitian yang mendukung pandangan bahwa anak-anak yang tidur di ranjang bersama orang tuanya hingga usia enam tahun terus mengembangkan masalah psikologis di kemudian hari.
Tetapi tampaknya penting bagi Bunda untuk melatih
si kecil untuk memiliki tempat tidur sendiri atas beberapa alasan. Misalnya, anak-anak menghabiskan terlalu banyak lahan di tempat tidur karena terlalu tinggi, anak-anak bertanya apakah dia bisa memiliki tempat tidur sendiri, dan sebagainya.
2. Buat perencanaanJangan beralih secara impulsif tanpa perencanaan yang matang. Komunikasikan dengan anak Bunda sebelumnya dan pastikan ia menyetujui dengan keputusan tersebut.
3. Mendesain kamar tidurLibatkan anak dalam merancang dan merencanakan kamar tidur barunya. Mereka dapat memilih selimut dan sarung bantal serta wallpaper untuk mendekorasi ulang kamarnya. Dengan membuat keputusan bersama-sama, akan memperkuat hubungan emosional
anak-anak dengan kamar tidur barunya.
4. Lakukan bertahapDorong anak-anak untuk bermain di kamarnya sebelum ia benar-benar tidur di kamarnya. Pindahkan mainan dan pakaiannya dari kamar Bunda ke kamar mereka. Dengan begitu, anak-anak dapat bermain dari siang hari hingga tertidur di kamarnya di malam hari.
Selamat mencoba!
Simak juga yuk mengajari anak-anak berbagai macam hal dengan sugesti seperti penjelasan di bawah ini!
(rap/rap)