Jakarta -
Sebagian anak-anak sangat senang ketika menerima
angpao di momen Hari Raya Idul Fitri. Tapi tidak bagi kedua anak
Juliana Moechtar, Hafuza Dhamiri Herman (6) dan Hisyam Quraisy Herman (5).
Kata Juliana, bagi-bagi
angpao saat Lebaran memang menjadi salah satu tradisi dalam keluarga besarnya dan keluarga almarhum sang suami, Herman 'Seventeen'.
"Setiap mudik, kita pasti menyediakan angpao. Kita pisahkan mana yang buat dewasa, mana yang buat anak-anak. Jadi, tradisinya selalu begitu," kata Juliana kepada
HaiBunda, baru-baru ini.
Meski begitu, perempuan kelahiran Aceh ini mengaku tidak membiasakan memberi
angpao Lebaran pada kedua putranya. Wajar saja, saat menerima angpao dari keluarga, Hafuza dan Hisyam justru bingung.
"Kalau ke anak, lebih ke persiapan baju Lebaran aja. Jadi, selalu bingung dan kalau disuruh baru mereka ambil," ungkap finalis Putri Indonesia 2010 ini.
Juliana Moechtar dan kedua putranya/ Foto: Didik Dwi Haryanto/20detik |
Ya, karena masih kecil, Hafuza dan Hisyam belum mengerti apa itu angpao yang dibagikan saat Lebaran. Juliana pun bercerita, setelah menerima angpao, mereka hanya tersenyum dan langsung memberikan pada sang Mama.
Angpao tersebut lalu dikumpulkan untuk membeli kebutuhan yang diinginkan Hafuza dan Hisyam. "Seperti sepatu dan tas, ya apapun yang bermanfaat buat mereka," tutur Juliana.
Wah, kedua anak Juliana sama seperti kedua anak Bubun nih, yang pertama berusia 6 tahun dan adiknya 4,5 tahun. Mereka belum mengerti uang dan selalu bingung kalau diberikan angpao Lebaran. Bahkan, kadang menolak atau langsung dikasih ke Bubun.
Terkait hal ini, Ustaz Maulana menyarankan, berilah penjelasan yang mudah pada anak-anak yang belum mengerti makna
angpao Lebaran. "Pembelajaran untuk anak memahami angpao itu adalah sedekah. Kalau besar nanti, mereka akan melakukan hal yang sama," jelas Ustaz Maulana kepada
HaiBunda.
(muf/rdn)