Jakarta -
AngkaÂ
diabetes pada anak terbilang kecil di Indonesia. Namun, bukan berarti kita terus lega dan membiarkan anak makan sembarangan, Bun. Pasalnya, diceritakan Prof.Dr.dr.Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., ia pernah memiliki pasien yang masih berusia 13 tahun tapi sudah mengidap diabetes melitus tipe 2.
"Paling muda, pasien saya umur 13 tahun. Itu diabetes tipe 2 karena gemuk. Biasanya enggak ada risiko lain (yang terjadi pada anak) kecuali obesitas," kata Suastika saat ditemui
HaiBunda usai acara di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Ditambah, jika anaknya punya orang tua yang diabetes, Bun. Oleh karena itu mantan rektor Universitas Udayana tersebut menyarankan anak enggak boleh terlalu gemuk. Lantas, bagaimana dengan pola makannya sementara si kecil masih tumbuh kembang?
"Kalau pola makan sama seperti bisa, cuma olahraga yang diperberat. Betul sekali, mereka masih tumbuh kembang dan kita enggak boleh mengurangi kalori dalam jumlah besar. Jadi harus dibuat keseimbangan baru, kita anjurkan aktivitas fisik yang lebih sering," ujar Suastika.
 Ilustrasi diabetes/ Foto: ilustrasi/thinkstock |
Soal makanan, konsep dasarnya bukan jenis makanan yang dititikberatkan melainkan jumlah kalori yang terkandung dalam makanan. Misalnya jumlah takaran porsi nasi putih dikurangi, Jadi tidak semata-mata karena jenis, jumlah kalori dalam makanan juga penting.
Disebutkan Suastika, olahraga yang disarankan padaÂ
anak yang mengidap diabetes tipe 2 itu aerobik. Seperti jalan kaki, namun bisa juga melakukan aktivitas fisik sehari-hari, misalnya bersih-bersih rumah. Kenapa yang tidak boleh yang anaerobik?
"Karena olahraga anaerobik itu kurang bagus untuk mereka, itu memicu keluarnya oksidatif stres dalam tubuh. Anaerobik seperti lari cepat, itu enggak dianjurkan," ujarnya.
Lain lagi, bila pasien sudah mengalami komplikasi. Olahraga yang enggak dianjurkan adalah isometrik, misalnya angkat beban, karena akan mengejan. Kata Suastika, jika retinanya sudah rapuh, bisa pecah dan buta mendadak.
"Minimal setiap aktivitas aerobik sehari 30 menit, seminggu 150 menit artinya 5 kali olahraga dalam seminggu. Misal pagi baru bangun, aktivitas fisik kan ada. Mau sambil nyapu, pergi ke pasar jalan kaki," tutur Suastika.
Memang, bagi anak atau remaja yang sudah mengidap diabetes tipe 2, diharuskan rutin periksa gula darah, tekanan darah, kolesterol, menghindari merokok. Hal ini karena makin muda diabetes, makin berkurang usianya. Penelitian di Jepang, pasien muda usianya berkurang 5-10 tahun.
Bisa meninggal karena jantung, stroke karena kualitas tubuhnya berkurang. Parahnya lagi jika tidak dirawat dengan baik, kaki pasien bisa diamputasi atau mengalami kebutaan.
"Selalu kontrol, pasienÂ
diabetes harus di-
empower, kita masih lemah edukasi jadi harus cari berita yang valid supaya enggak takut dan semangat. Support dari keluarga penting, jangan digalakin 'Enggak boleh makan ini itu,'" kata Suastika.
Simak juga tentang pola makan pasien diabetes yang baik, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
Â
(aci/som)