Jakarta -
Ketika orang tua sedang stres karena masalah uang, sikapnya bisa berubah ke anak. Hiks, sedih ya, Bun. Tanpa tahu penyebab pastinya anak jadi korban ketikaÂ
ekonomi keluarga goyah.
Sebuah tinjauan dari University of Minnesota pada 2015 menyebutkan bahwa banyak penelitian yang menyebutkan karena kesulitan ekonomi, orang tua cenderung salah menilai sikap anak dan mencapnya berkelakuan tidak baik.
Misalnya saja, kalau anak tak mau membersihkan mainannya, orang tua malah menganggap anak sengaja mencoba bersikap menyebalkan ketimbang lupa atau teralihkan sesuatu. Kemudian, diketahui peran orang tua penting dalam menjaga psikis anak saat keluarganya dalam kesulitan ekonomo.
"Orang tua dapat melindungi anak-anak mereka dari tekanan masalah ekonomi keluarga dengan optimal jika mereka menunjukkan banyak kasih sayang dan memastikan bahwa mereka tahu apa yang terjadi pada kehidupan anak-anak," kata Diane McIntosh, MD, FRCPC, clinical Assistant Professor di Department of Psychiatry, University of British Columbia dalam buku berjudul
Stress: The Psychology of Managing Pressure.Menurut McIntosh, ketika masalah ekonomi melanda yang menjadi tantangan terbesar adalah Bunda tetap bersabar dan hangat pada anak meskipun ada kekhawatiran tentang kebutuhan rumah tangga. Bukti ini bisa menunjukkan anak-anak dapat merasa aman dan tetap didukung.
"Menjadi
orang tua tidaklah mudah, dan bahkan orang yang paling penuh kasih dan bertanggung jawab pun menganggapnya sebagai tantangan," ujar McIntosh.
McIntosh mengingatkan bahwa tidak ada keluarga yang sempurna. Tapi, orang tua dan anak-anak bisa lebih efektif mengelola stres sebagai keluarga dengan menjaga kehangatan dan keterampilan mengatasi masalah dengan baik.
 Ilustrasi kondisi ekonomi ikin sikap ortu pada anak berubah/ Foto: iStock |
Sementara itu, menurut Parent Coach, Susan Stiffel Sweet, salah satu hal yang paling menantang saat menjadi orang tua adalah kenyataan bahwa anak-anak kita selalu memperhatikan kita. Kemudian, melihat apa yang orang tuanya lakukan dan menjadikannya sebagai petunjuk.
"Ketika kita menangani stres dengan cara yang tidak sehat dengan kemarahan, menyalahkan, atau berteriak, secara tidak langsung kita mengajari anak-anak untuk melakukan hal yang sama," kata Sweet, mengutip
Huffington Post.Saat kondisi ekonomi tak baik, bisa terjadi gangguan mental akibat uang. Ini adalah pola kronis dari perilaku finansial yang merusak diri sendiri, demikian disampaikan psikolog Brad Klontz.
"Seseorang dapat dikatakan mengalamiÂ
gangguan mental tersebut saat perilaku destruktifnya membawa konsekuensi signifikan dalam hidup. Konsekuensi itu bisa mengganggu kesehatan, hubungan sosial, dan pekerjaan. Gangguan dapat ditangani oleh profesional medis," katanya.
Simak tentang istri atur keuangan yang jadi salah satu kunci rumah tangga harmonis di video berikut ini, Bun.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)