HaiBunda

PARENTING

Kecemasan Denada karena Shakira 2 Bulan Batpil

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Senin, 29 Jul 2019 10:58 WIB
Denada mencemaskan Shakira yang kena batuk pilek/ Foto: Marianus Harmita
Jakarta - Putri kecil penyanyi Denada, Shakira, saat ini masih menjalani pengobatan kemoterapi. Di tengah pengobatannya, ternyata bocah yang mengidap leukemia itu terkena batuk pilek.

"Dia lagi batuk pilek dari bulan Mei, jadi kita juga udah mulai jaga-jaga. Karena buat anak-anak yang sedang kemoterapi, batuk pilek itu bukan suatu hal yang ringan, satu hal yang harus diperhatikan dan dianggap serius," kata Denada, dilansir InsertLive.

Selain itu, Denada juga mengungkapkan, hasil terakhir tes darah anaknya juga sempat turun. Hal ini pun membuatnya khawatir. Apalagi, dia mulai sering meninggalkan Shakira karena harus bekerja di Jakarta.


"Kemarin dia pas tes darah terakhir lagi agak turun sebenarnya, tapi saya berusaha melakukan hal-hal lain, saya sering telefon, saya sering video call," kata Denada.

Diceritakan pula, Shakira masih akan menjalani pengobatan kemoterapi sampai 1,5 tahun ke depan. Mantan istri Jerry Aurum ini pun selalu berharap agar putrinya bisa segera pulih.

Shakira bersama sang ayah, Jerry Aurum/ Foto: Instagram
Dikatakan psikolog edukasi mental, Retno Dewanti Purba, ketika seorang dihadapkan dengan keadaan mengurus orang yang dicintai sedang sakit, apalagi jika sakitnya langka atau kronis dan membutuhkan banyak dana, dia bisa mengalami secondary trauma.

"Secondary trauma stress adalah kondisi yang dialami seseorang yang sedang mendampingi orang lain yang sedang mengalami stres, misal karena sakit kronis. Dan pada akhirnya, kita ikut kena stres juga," kata psikolog yang akrab disapa Neno ini.

Kata Neno, ciri secondary trauma stress antara lain merasa gamang, mudah nangis, dikuasai oleh perasaan negatif, merasa lelah mental, lesu, lelah fisik dan merasa gagal. Produktivitas juga menurun dan merasa tidak punya harapan.

Meskipun secondary trauma ini normal, tapi harus ditangani juga agar tidak menimbulkan efek lebih buruk. Itu sebabnya, kata Neno, orang tua harus punya kepekaan terhadap kondisinya sendiri. Mengenali kapan kita mulai stres dan harus minta bantuan, serta membuka diri terhadap pihak lain.

"Coba mapping terhadap orang-orang dalam lingkungan terdekat. Bentuk safety net yang siap mengulurkan tangan di saat kita perlukan. Baik itu dukungan mental atau psikologis, maupun finansial," jelas Neno.


Bunda, simak juga cerita Joanna Alexandra yang butuh banyak biaya saat melahirkan anak bungsunya, dalam video berikut:

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Kehamilan Annisa Karnesyia

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya

Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme

Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya

Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK