Jakarta -
Ketika anak tak mau makan, tidak mau belajar, dan tidak mau mandi,
ucapan seperti apa yang biasanya dilontarkan Bunda pada mereka? Biasanya sih perintah yang diawali dengan nada rendah hingga nada tinggi ya, Bun?
He-he-he.
Terkadang sebagai orang tua, kita punya angan-angan memiliki anak penurut. Inginnya setiap
ucapan orang tua selalu dipatuhi oleh anak.
Tapi apakah memang sebaiknya begitu? Mengutip
Psychology Today, sebaiknya anak tidak dididik untuk patuh secara otomatis. Otomatis di sini artinya setiap perintah orang tua langsung mereka turuti tanpa ada pertanyaan atau keberatan.
Kenapa hal tersebut tidak baik untuk anak? Sebab ketika anak dewasa mereka akan lebih mudah dimanfaatkan orang oleh lain. Mereka akan mengikuti perintah tanpa ada pertanyaan. Seperti diketahui para pelaku
bullying atau perundungan cenderung memilih target yang tidak memiliki pembelaan terhadap diri sendiri.
Oleh karena itu anak sebaiknya memiliki kemampuan untuk membela dirinya sendiri, untuk menyuarakan pendapatnya dan menolak ajakan orang-orang yang berusaha mengambil keuntungan darinya.
Ilustrasi ucapan orang tua agar anak mau kooperatif. (Foto: iStock) |
Namun perlu dicatat nih Bun, bukan berarti kita membebaskan anak untuk tidak menuruti ucapan orang tua. Terkadang anak-anak juga harus mematuhi apa yang dikatakan orang dewasa. Hanya saja di sisi lain, anak-anak tetap perlu belajar bahwa mereka memiliki hak untuk kadang-kadang berkata 'tidak'.
Nah, ketimbang berharap anak untuk selalu patuh, sebagai orang tua kita sebaiknya mengajarkan anak untuk kooperatif dan hormat pada orang tua.
Bagaimana mereka bisa mempelajari hal ini? Tentunya lewat pengalaman. Pertama, setiap kali anak kesal dan menghampiri Bunda, dengarkan dan tanggapi kekhawatirannya dengan serius.
Kedua, cari solusi yang menguntungkan Bunda dan anak ketimbang memaksakan keinginan kita. Ketiga, ingatlah bahwa meski anak Bunda masih kecil mereka memiliki hak terhadap pilihannya sendiri.
Bunda juga bisa menerapkan ucapan berikut ini kepada anak agar mereka kooperatif.
1. Kamu bertanggung jawab atas keputusanmu sendiri. Apa pendapat kamu tentang hal itu?
2. Bunda dengar kamu berpikir Bunda tidak adil. Bunda ingin tahu apa yang kamu pikirkan. Yuk kita bicara dengan suara yang lebih tenang supaya Bunda bisa lebih memahami kamu.
Sementara itu dikutip dari
Aha Parenting, ada beberapa trik juga yang bisa Bunda praktikkan agar anak mau kooperatif.
Pertama, jangan berbicara sebelum perhatian anak terpusat pada Bunda. Daripada berteriak dari jauh, dekati anak dan posisikan tubuh selevel dengan tinggi anak.
Nah kalau yang ini pasti Bunda sering mengalaminya. Merepet panjang lebar pada anak. Betul kan, Bun? Sebetulnya, tak perlu menggunakan banyak kata-kata. Anak tetap paham kok dengan
ucapan orang tua yang sederhana.
Yuk mulai dipraktikkan Bun. Semoga anak bisa lebih kooperatif ya.
Bunda juga bisa cek bagaimana mengajarkan anak untuk merapikan mainannya sendiri dalam video berikut:
(som/som)