HaiBunda

PARENTING

Belajar dari Satia Putra, Obesitas Bisa Ancam Nyawa Anak

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Senin, 30 Sep 2019 16:02 WIB
Belajar dari Satia Putra, Obesitas Bisa Ancam Nyawa Anak/ Foto: Luthfiana
Jakarta - Masih ingat Satia Putra, Bunda? Ia bocah asal Karawang, Jawa Barat, yang mengalami obesitas. Pada Sabtu (28/9/2019), bocah tujuh tahun ini mengembuskan napas terakhir di rumahnya.

Mengutip detikcom, bocah berbobot 110 kg ini meninggal saat ayahnya, Sarli (50), sibuk mencari kendaraan untuk membawa sang anak ke rumah sakit. Lantaran tak menemukan mobil pinjaman, Sarli berinisiatif meminjam motor pikap roda tiga untuk mengangkut Satia.

"Tapi motor baru dibersihkan, anak saya sudah tidak ada," kata Sarli.


Komariah, ibu kandung Satia juga menuturkan bahwa anaknya sempat sakit asma minggu lalu, dan berobat ke Puskesmas bahkan rumah sakit. Namun tidak ada perubahan apa-apa.

Kisah Satia ini sempat membuat heboh karena dia mengalami obesitas setelah operasi sunat. Berat badannya naik drastis setelah disunat empat tahun lalu.

"Setelah dirawat di RSUD, berat badannya naik lagi. Sebelum meninggal, beratnya sampai 110 kilo," kata Sarli.

Foto: Luthfiana


Dokter RSUD Karawang sempat menawarkan kepada orang tua Satia agar anak tersebut dioperasi bariatrik, atau memotong sebagian lambung untuk mengurangi nafsu makan. Namun, kedua orang tua Satia menolak.

Bicara soal obesitas pada anak, dijelaskan dr.Ahmad Suryawan, Sp.A(K), pakar tumbuh kembang anak dari RSU Dr Soetomo Surabaya, kasus obesitas anak tidak melulu terjadi karena asupan gizi dari makanan yang berlebihan. Namun, bisa terjadi karena anak kurang aktif dan memiliki pola hidup sedentary.

"Obesitas itu bukan hanya di asupan gizi masalahnya, tapi juga di aktivitas fisik. Kenapa obes? Karena asupan yang masuk itu kalorinya harusnya terbuang oleh aktivitas fisik. Tapi karena aktivitas fisiknya enggak, ya jadi enggak terbuang," tutur pria yang akrab disapa Wawan ini, dilansir detikcom.

Kata Wawan, pola hidup sedentary merujuk pada kurangnya kebiasaan bergerak karena terlalu banyak diam. Gadget, televisi hingga video games, disebut-sebut sebagai penyebab mengapa anak-anak sudah mengadopsi gaya hidup sedentary. Jadi, salah satu cara untuk mencegah anak mengalami obesitas adalah mengajaknya untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik.

"Sedentary-nya kita turunkan, gadget, televisi itu dibatasi. Nah, aktivitas fisiknya kita tingkatkan misalnya dengan bermain di luar atau olahraga," paparnya.

Simak selengkapnya dalam tayangan berikut, Bun.

[Gambas:Video 20detik]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

Menyusui Indah Ramadhani

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

Mom's Life Amira Salsabila

Persiapan Tahun Baru, Kecap hingga Aneka Saus Diskon hingga 20% di Transmart

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan

Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK