Jakarta -
Sehabis menyusui bayi, Bunda kerap melihat sejumlah cairan ASI keluar dari mulutnya? Kadang, Bunda pun bingung dibuatnya, ASI yang keluar karena bayiÂ
gumoh atau muntah ya?
Dalam acara Dr.Oz Indonesia di Trans TV, dijelaskan dr.Boy Abidin, Sp.OG(K), gumoh untuk bayi baru lahir di bawah umur satu tahun itu normal.
Dan tidak perlu panik ketika menghadapinya.
"Kalau gumoh, biasanya habis menyusui masih ada sisa ASI yang keluar, jadi itu normal kalau tidak terlalu sering, jumlahnya sedikit, terus kelihatan bayinya juga enggak rewel, dan juga napasnya bagus," tutur Boy.
Tapi, yang mesti diwaspadai adalah ketikaÂ
gumoh mulai terlihat tidak normal, yang biasanya membuat bayi muntah. Jika seperti ini, berarti ada yang salah di pencernaan bayi, Bun.
"Kalau gumoh yang anaknya rewel, tumbuh kembangnya terganggu, apalagi kalau gumohnya banyak sekali, berlebihan,mulai berwarna, apalagi kalau sampai ada darah, itu hati-hati," terang Boy.
"Terus kalau lihat perutnya kembung, napasnya enggak enak, sesak, kemudian demam tinggi, itu hati-hati, itu biasanya sudah mulai ada masalah gumoh yang tidak normal," sambungnya.
 Foto: iStock |
Pakar kesehatan saluran cerna anak dari RS Cipto Mangunkusmo, Prof Dr.dr.Badriul Hegar, SpA(K), menambahkanÂ
gumoh bukanlah muntah karena dua hal tersebut berbeda. Gumoh adalah kejadian yang normal, sedangkan muntah adalah tanda bayi mengalami masalah di saluran pencernaannya.
"Bagaimana membedakannya? Lihat bagaimana si bayi bereaksi. Kalau lagi baring, tenang habis menyusui tiba-tiba keluar susunya dari mulut, itu namanya gumoh. Tapi kalau bayi muntah itu pasti dia tidak nyaman karena ada rasa mual dan upaya bayi untuk mengeluarkan apa yang ada di perut," jelas Hegar, dilansir
detikcom.Kata Hegar, gumoh disebabkan karena kelebihan asupan ASI. Oleh sebab itu, perhatikan pola konsumsi ASI anak dan jangan selalu memberikan ASI ketika anak menangis, karena bayi menangis belum tentu karena dia lapar.
"Coba juga posisi tidurnya diperbaiki dengan dimiringkan 60 derajat. Kalau masih gumoh juga lebih dari 4 kali sehari meskipun asupan ASI tidak berlebihan baru silakan dibawa ke dokter untuk diperiksa," paparnya.
Simak selengkapnya dalam tayangan ini, Bunda.
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/rdn)