HaiBunda

PARENTING

Mimisan pada Anak, Ketahui Penyebab Hingga Cara Mengatasinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 14 Oct 2019 19:16 WIB
Mimisan pada Anak, Ketahui Penyebab Hingga Cara Mengatasinya/ Foto: iStock
Jakarta - Saat anak mimisan, sebagai orang tua pasti paniknya bukan main. Ini karena orang awam terkadang menganggap darah keluar dari tubuh menjadi suatu hal yang menakutkan. Untungnya, mengutip Healthline, meski mimisan pada anak-anak bisa menjadi sangat dramatis, namun kebanyakan mimisan yang terjadi itu bukan masalah serius.

Terlepas dari itu, mungkin Bunda bertanya bagaimana mimisan terjadi, apa penyebabnya, dan bagaimana cara terbaik untuk mengatasinya? Nah, berikut ini ulasan lengkap tentang mimisan pada anak.

Definisi mimisan

Mimisan atau dalam medis disebut epitaksis adalah perdarahan yang terjadi di hidung. Sementara itu, dikutip dari laman resmi John Hopkins Medicine, mimisan adalah perdarahan dari jaringan di dalam hidung (selaput lendir hidung) yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rusak.


Sebagian besar mimisan pada anak-anak terjadi di bagian depan hidung dekat dengan lubang hidung. Bagian hidung ini memiliki banyak pembuluh darah kecil. Bagian itulah yang mudah rusak. Lalu, menurut dr.Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A(K), mimisan dapat merupakan keadaan yang ringan hingga berbahaya atau gawat darurat.

Jenis mimisan

Mimisan dapat dibagi menjadi dua, anterior atau posterior. Mimisan anterior adalah yang paling umum, dengan darah datang dari depan hidung. Ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil di dalam hidung, yang dikenal sebagai kapiler.

Mimisan posterior berasal dari bagian dalam hidung. Mimisan jenis ini tidak biasa pada anak-anak, kecuali kalau itu berhubungan dengan cedera wajah atau hidung.
Ilustrasi mimisan pada anak/ Foto: iStock

Penyebab mimisan

Dalam bukunya Mengatasi Gawat Darurat pada Anak, dr.Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A(K) membagi faktor penyebabnya menjadi dua. Pertama faktor lokal, hanya berhubungan dengan kelainan di hidung. Sebagian besar kasus mimisan pada anak disebabkan faktor lokal.

"Faktor sistemik, kejadian mimisan yang menyangkut sistem tubuh lainnya. Faktor ini dapat menyebabkan mimisan dengan keadaan gawat darurat," tulis Kurniawan.

Selain itu, ada beberapa penyebab umum di balik mimisan pada anak, dikutip dari Healthline:

- Udara kering: Apakah itu udara dalam ruangan yang dipanaskan atau iklim yang kering, penyebab paling umum mimisan pada anak-anak adalah udara kering yang mengiritasi dan mengeringkan membran hidung.

- Menggaruk atau mengupil. Ini adalah penyebab paling umum kedua mimisan. Mengiritasi hidung dengan menggaruk atau mengupil bisa membuat pembuluh darah rentan mengalami perdarahan.

- Trauma: Ketika seorang anak mengalami cedera pada hidung, itu dapat memulai mimisan. Sebagian besar bukan masalah, tetapi Bunda harus mencari perawatan medis jika Bunda tidak dapat menghentikan perdarahan setelah 10 menit. Bunda juga harus membawa anak ke dokter jika khawatir tentang cedera secara keseluruhan.

- Pilek, alergi, atau infeksi sinus. Penyakit apa pun yang termasuk gejala hidung tersumbat dan iritasi dapat menyebabkan mimisan.

- Infeksi bakteri. Ini dapat menyebabkan daerah yang sakit, merah, dan berkerak di kulit tepat di dalam hidung dan di depan lubang hidung. Infeksi ini dapat menyebabkan perdarahan.

- Dalam kasus yang jarang terjadi, sering mimisan disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan pembekuan darah atau pembuluh darah abnormal. Jika anak Bunda mengalami mimisan yang tidak terkait dengan penyebab yang tertulis di atas, sampaikan kekhawatiran Bunda kepada dokter.

Faktor risiko anak mimisan

Apa saja yang menjadi faktor risiko anak mimisan? Seorang anak mungkin lebih berisiko mengalami mimisan jika dia tinggal di iklim yang kering, sering mengupil, memiliki alergi, dan pilek

Mengatasi mimisan

Ketika anak sedang mimisan, kita pasti panik banget. Nah, jangan seperti itu ya, Bunda. Anak bisa ikutan panik. Oleh karena itu, simak cara ini:

- Tenangkan dan hibur anak

- Mintalah anak Bunda duduk dan sedikit condong ke depan. Jangan biarkan anak berbaring. Ini untuk mencegahnya menelan darah. Menelan darah dapat membuat anak muntah.

- Jangan biarkan anak meletakkan kepalanya di antara lutut. Ini bisa membuat perdarahan bertambah buruk.

- Beri tahu anak untuk bernapas keluar dari mulutnya. Jepit lubang hidung dengan lembut selama 5 hingga 10 menit. Jangan berhenti menjepit hidung untuk memeriksa apakah perdarahan telah berhenti.

- Oleskan kompres dingin ke pangkal hidung. Jangan menaruh tisu atau kasa di hidung anak.

- Jika perdarahan tidak berhenti, ulangi langkah di atas lagi.

- Setelah perdarahan berhenti, beri tahu anak Bunda untuk tidak menggosok, mengupil, atau meniup hidungnya selama 2 hingga 3 hari. Ini akan membiarkan pembuluh darah yang rusak sembuh.
Ilustrasi mimisan pada anak/ Foto: iStock

Mencegah anak mimisan

Bagaimana Bunda bisa membantu mencegah mimisan pada anak? Jika anak sering mimisan, Bunda dapat mencegahnya dengan cara berikut:

- Jalankan humidifier kabut dingin di kamar anak di malam hari, jika udara di rumah kering. Bersihkan humidifier secara teratur sehingga kuman dan jamur tidak tumbuh di dalamnya.

- Ajari anak untuk tidak mengupil hidungnya atau meniupnya terlalu keras.

- Aplikasikan petroleum jelly ke dalam lubang hidung anak beberapa kali sehari. Ini untuk membantu melindungi selaput lendir.

- Gunakan tetes hidung atau semprotan air asin (seperti garam) seperti yang diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan anak.

- Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan anak jika anak Bunda memiliki alergi yang dapat menyebabkan mimisan.

- Jangan biarkan siapa pun merokok di rumah atau di sekitar anak.

Apakah mimisan berulang merupakan masalah?

Beberapa anak mungkin hanya akan mengalami satu atau dua mimisan selama kurun waktu bertahun-tahun, ada pula yang tampaknya lebih sering mengalaminya. Hal ini dapat terjadi ketika lapisan hidung menjadi sangat teriritasi, pembuluh darah yang tipis sehingga mudah berdarah meskipun hanya ada tekanan sedikit.

Cara mengobati anak sering mimisan

Jika anak Bunda sering mimisan, pastikan untuk melembapkan lapisan hidung. Bunda dapat mencoba:

- Menggunakan semprotan nasal saline yang diaplikasikan ke lubang hidung beberapa kali sehari.

- Gosokkan emolien seperti petroleum jelly di dalam lubang hidung pada cotton bud atau jari.

- Menggunakan vaporizer di kamar tidur anak untuk menambah kelembapan ke udara.

- Menjaga kuku anak Bunda tetap pendek untuk mengurangi goresan dan iritasi karena mengupil.
ilustrasi dokter/ Foto: Thinkstock

Kapan harus ke dokter?

Hubungi dokter Bunda jika:

- Mimisan anak adalah hasil dari sesuatu (benda) yang mereka masukkan ke hidung mereka.

- Mereka baru-baru ini mulai minum obat baru.

- Mereka mimisan dari tempat lain, seperti pada gusi mereka.

- Mereka memiliki memar parah di seluruh tubuh.

Bunda juga harus segera menghubungi dokter jika mimisan anak masih terus terjadi setelah dua upaya dengan tekanan terus menerus selama 10 menit. Bunda juga mungkin perlu mencari perawatan medis jika itu akibat pukulan ke kepala (dan bukan ke hidung), atau jika anak mengeluh sakit kepala, atau merasa lemah atau pusing.

dr.Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A(K) menjelaskan ada beberapa penanganan yang dilakukan dokter di rumah sakit:

- Dokter akan memeriksa anak untuk mencari sumber perdarahan, apakah berasal dari hidung bagian depan atau hidung bagian belakang, dari hidung kiri atau kanan.

- Jika perdarahan berasala dari hidung bagian depan, biasanya akan berhenti sendiri dengan menekan hidung selama 10 - 15 menit.

- Jika telah dilakukan penekanan di hidung bagian depan, tetapi perdarahan belum berhenti sempurna, selanjutnya dilakukan penekanan hidung dengan menggunakan obat-obatan yang mempunyai efek menyempitkan pembuluh darah (vasokpnstriktor), seperti epinefrin, selama 5 - 20 menit.

- Saat dilakukan penekanan, anak berada pada posisi duduk menunduk ke depan.

- Jika perdarahan sangat banyak, dokter akan memberikan cairan infus kepada anak dan memantau tanda-tanda vital anak secara berkala, seperti tekanan darah dan nadi.

- Jika penanganan perdarahan telah dilakukan, tetapi perdarahan masih tetap terjadi, anak akan dikonsultasikan dengan dokter spesialis THT untuk mencari sumber perdarahan dengan peralatan pemeriksaan yang lebih lengkap.

- Jika penyebab mimisan diduga berhubungan dengan penyakit sistemik (hemofilia atau kanker darah/leukemia), anak akan menjalani beberapa pemeriksaan darah dan pemeriksaan penunjang lainnya.

- Penanganan bedah terkadang diperlukan untuk mengikat pembuluh darah yang mengalami kerusakan. Biasanya, langkah pembedahan dilakukan jika perdarahan hidung tidak dapat diatasi dalam waktu 48 jam.

-Jika tindakan pembedahan juga mengalami kegagalan dan sumber perdarahan berasal dari pembuluh darah besar, akan dilakukan embolisasi atau penyumbatan. Sebelum dan setelah dilakukan embolisasi, akan dilakukan pemeriksaan angiografi pada anak.

Simak juga P3K saat anak mimisan melalui video berikut:

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Desainer Gaun Pengantin Vera Wang Ulang Tahun ke-76, Ini Potretnya yang Stylish dan Awet Muda

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Turun 72 Kg Tanpa Diet Ekstrem, Ini Cara Nyata Turunkan Berat Badan

Mom's Life Annisa Karnesyia

10 Negara yang Diyakini Tetap Aman Meski ada Perang Dunia, Ada Indonesia?

Mom's Life Amira Salsabila

Unik! SMP Ini Minta Siswa Belajar Sambil Menari untuk Tingkatkan Kecerdasan Otak

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Kaneishia Putri Bungsu Dede Yusuf yang Kini Ikuti Jejak Sang Ayah Jadi Aktris

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Sinopsis & Jadwal Tayang Drama Jepang Watashi no Otto to Kekkon Shite yang Diadaptasi dari Drakor Marry My Husband

Desainer Gaun Pengantin Vera Wang Ulang Tahun ke-76, Ini Potretnya yang Stylish dan Awet Muda

Turun 72 Kg Tanpa Diet Ekstrem, Ini Cara Nyata Turunkan Berat Badan

Unik! SMP Ini Minta Siswa Belajar Sambil Menari untuk Tingkatkan Kecerdasan Otak

10 Negara yang Diyakini Tetap Aman Meski ada Perang Dunia, Ada Indonesia?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK