parenting
Sembelit pada Anak, Penyebab dan Penanganan yang Tepat
Rabu, 16 Oct 2019 19:45 WIB
Jakarta -
Bagi orang dewasa sembelit adalah hal yang menyusahkan. Perut buncit dan terasa begah. Apalagi bagi anak-anak, tentu mereka akan mengekspresikan emosi mereka dengan rewel atau menangis.
Terkait sembelit, dr.Yulianto Santoso Kurniawan, Sp.A., dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan mengatakan normalnya anak-anak termasuk balita BAB tiga kali seminggu. Namun, jika anak BAB-nya tiga hari sekali atau bahkan seminggu sekali, itu sudah termasuk konstipasi atau sembelit.
"Penyebab konstipasi paling sering adalah gaya hidup," kata dokter yang akrab disapa Anto ini.
Mengutip dari Mayo Clinic, sembelit pada anak-anak adalah masalah umum. Anak yang mengalami sembelit akan buang air besar yang jarang atau feses yang keras dan kering. Penyebab umum termasuk toilet training terlalu awal dan perubahan makan. Untungnya, sebagian besar kasus sembelit pada anak bersifat sementara, Bunda.
Gejala anak sembelit
Tanda dan gejala sembelit pada anak-anak mungkin termasuk:
- Kurang dari tiga kali buang air besar seminggu
- Pergerakan usus yang keras, kering dan sulit untuk dilewati
- Nyeri saat buang air besar
- Sakit perut
- Tidak merasa lapar
- Perut kembung
- Jejak feses cair atau pucat di pakaian anak- tanda bahwa feses didorong di rektum
- Darah di permukaan feses keras
- Jika anak khawatir buang air besar akan terasa sakit, ia mungkin berusaha menghindarinya. Bunda mungkin memperhatikan anak menyilangkan kakinya, merapatkan bokongnya, memelintir tubuhnya, atau membuat wajah ketika mencoba menahan BAB.
Penyebab anak sembelit
Ada banyak alasan mengapa seorang anak menjadi sembelit. Beberapa penyebab umum diet dan gaya hidup meliputi:
- Makanan
Anak sembelit karena makan terlalu banyak makanan yang tinggi lemak dan rendah serat. Ini termasuk makanan cepat saji, makanan nirnutrisi, dan minuman ringan. Mereka tidak minum cukup air dan cairan lain. Anak memiliki perubahan pola makan. Ini termasuk ketika bayi berubah dari ASI ke susu formula, atau ketika mereka mulai makan makanan padat.
- Kurang olahraga
Anak-anak yang banyak menonton TV dan bermain video game tidak mendapatkan cukup olahraga. Olahraga membantu memindahkan makanan yang dicerna melalui usus.
- Masalah emosional
Sembelit bisa terjadi ketika anak tidak ingin menggunakan kamar mandi umum. Anak-anak kemudian dapat menahan buang air besar, akhirnya sembelit.
Penyebab lainnya karena mereka melewati toilet training. Ini bisa menjadi waktu yang sulit bagi banyak balita. Dari situ mereka mungkin menahan gerakan usus mereka dengan sengaja. Selain itu, merasa stres karena sekolah, teman, atau keluarga
- Anak-anak yang 'sibuk'
Beberapa anak tidak memperhatikan sinyal yang diberikan tubuh mereka untuk buang air besar. Ini bisa terjadi ketika anak-anak terlalu sibuk bermain. Mereka lupa pergi ke kamar mandi. Sembelit juga bisa menjadi masalah ketika anak memulai tahun ajaran baru. Anak-anak tidak dapat pergi ke kamar mandi kapan pun mereka merasa perlu. Mereka harus mengubah rutinitas usus mereka.
- Masalah fisik yang mendasarinya
Dalam kasus yang jarang terjadi, sembelit dapat disebabkan oleh masalah fisik yang lebih besar. Masalah fisik ini dapat meliputi masalah pada saluran usus, rektum, atau anus. Masalah sistem saraf, seperti cerebral palsy. Masalah endokrin, seperti hipotiroidisme. Terakhir karena mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti suplemen zat besi, beberapa antidepresan.
- Alergi susu sapi
Alergi terhadap susu sapi atau terlalu banyak mengonsumsi produk susu (keju dan susu sapi) terkadang menyebabkan sembelit.
- Sejarah keluarga
Anak-anak yang memiliki anggota keluarga yang mengalami sembelit lebih mungkin untuk mengalaminya. Ini mungkin karena faktor genetik atau lingkungan yang dimiliki bersama.
Faktor risiko anak sembelit
Sembelit lebih mungkin mempengaruhi anak-anak yang:
- Tidak banyak bergerak
- Tidak makan cukup serat
- Tidak minum cukup cairan
- Minum obat-obatan tertentu, termasuk beberapa antidepresan
- Memiliki kondisi medis yang mempengaruhi anus atau rektum
- Memiliki kelainan neurologis
Pencegahan sembelit
Untuk membantu mencegah sembelit pada anak-anak:
- Berikan anak Bunda makanan tinggi serat. Pola makan yang kaya serat dapat membantu tubuh anak Bunda membentuk feses yang lunak. Sajikan anak lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan sereal serta roti gandum.
- Jika anak tidak terbiasa dengan diet tinggi serat, mulailah dengan menambahkan beberapa gram serat sehari untuk mencegah gas dan kembung. Asupan yang disarankan untuk serat makanan adalah 14 gram untuk setiap 1.000 kalori dalam makanan anak.
- Untuk anak-anak yang lebih muda, ini berarti asupan sekitar 20 gram serat makanan sehari. Untuk gadis remaja dan wanita muda, ini 29 gram sehari. Dan untuk remaja putra, 38 gram sehari.
- Dorong anak Bunda untuk minum banyak cairan. Air seringkali merupakan solusi yang terbaik.
- Minta anak lakukan lebih banyak aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang teratur membantu merangsang fungsi usus normal.
- Buat anak rutin ke toilet. Sisihkan waktu secara teratur setelah makan agar anak menggunakan toilet. Jika perlu, sediakan alas kaki agar anak nyaman duduk di toilet dan bisa jinjit dengan cukup untuk melepaskan kotoran.
- Ingatkan anak untuk memperhatikan alarm untuk BAB. Beberapa anak begitu sibuk bermain sehingga mereka mengabaikan keinginan untuk buang air besar. Jika penundaan seperti itu sering terjadi, anak bisa sembelit.
- Bersikap untuk mendukung. Hadiahi usaha anak, bukan hasil. Beri anak-anak hadiah kecil karena mencoba mereka rutin BAB. Hadiah yang mungkin termasuk stiker atau buku atau permainan khusus yang hanya tersedia setelah (atau mungkin selama) waktu toilet. Dan jangan menghukum seorang anak yang telah mengotori pakaian dalamnya.
- Cek pengobatan. Jika anak sedang minum obat yang menyebabkan sembelit, tanyakan kepada dokternya tentang pilihan lain.
Penanganan anak sembelit
Bagaimana mengobati sembelit? Mengutip dari John Hopkins Medicine, perawatan akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak. Ini juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Perawatan mungkin termasuk perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti:
- Perubahan pola makan
Sering melakukan perubahan dalam pola makan anak akan membantu mengatasi sembelit. Bantu anak makan lebih banyak serat dengan menambahkan lebih banyak buah dan sayuran. Menambahkan lebih banyak sereal dan roti gandum. Periksa label nutrisi pada paket makanan untuk makanan yang memiliki lebih banyak serat.
Perubahan diet lain yang mungkin membantu termasuk:
- Minta anak minum lebih banyak cairan, terutama air.
- Membatasi makanan cepat saji dan junk food yang sering tinggi lemak. Sebagai gantinya, tawarkan makanan dan camilan yang lebih seimbang.
- Membatasi minuman dengan kafein, seperti soda dan teh.
- Membatasi susu murni seperti yang diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan anak.
- Sebaiknya anak makan dengan jadwal yang teratur. Konsumsi makanan sering menyebabkan buang air besar dalam waktu 30 hingga 60 menit. Sajikan sarapan lebih awal. Ini akan memberi anak memiliki waktu untuk buang air besar di rumah sebelum bergegas ke sekolah.
- Lakukan lebih banyak olahraga
Minta anak berolahraga lebih banyak juga dapat membantu mengatasi sembelit. Olahraga membantu pencernaan. Ini membantu gerakan normal yang dilakukan usus untuk mendorong makanan ke depan saat dicerna. Orang yang tidak banyak bergerak sering mengalami sembelit.
"Mintalah anak keluar dan bermain daripada menonton TV atau melakukan kegiatan dalam ruangan lainnya," tulis pihak John Hopkins Medicine.
- Kebiasaan buang air besar yang baik
Cobalah untuk membuat anak terbiasa dengan toilet. Mintalah anak duduk di toilet setidaknya dua kali sehari selama setidaknya 10 menit. Coba lakukan ini setelah makan. Pastikan untuk membuat ini waktu yang menyenangkan.
Jangan marah pada anak karena tidak buang air besar. Gunakan sistem reward untuk membuatnya menyenangkan. Berikan stiker atau hadiah kecil lainnya. Atau buat poster yang menunjukkan kemajuan anak.
Dalam beberapa kasus, perubahan ini mungkin tidak membantu. Dengan begitu, penyedia layanan kesehatan anak dapat mendeteksi masalah lain penyebab sembelit. Jika demikian, penyedia dapat merekomendasikan penggunaan obat pencahar, pelunak feses, atau enema. Produk-produk ini hanya boleh digunakan jika direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan anak. Jangan menggunakannya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
Simak juga cara pijat bayi agar tidak sembelit melalui video berikut:
(aci/som)
Terkait sembelit, dr.Yulianto Santoso Kurniawan, Sp.A., dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan mengatakan normalnya anak-anak termasuk balita BAB tiga kali seminggu. Namun, jika anak BAB-nya tiga hari sekali atau bahkan seminggu sekali, itu sudah termasuk konstipasi atau sembelit.
Mengutip dari Mayo Clinic, sembelit pada anak-anak adalah masalah umum. Anak yang mengalami sembelit akan buang air besar yang jarang atau feses yang keras dan kering. Penyebab umum termasuk toilet training terlalu awal dan perubahan makan. Untungnya, sebagian besar kasus sembelit pada anak bersifat sementara, Bunda.
Gejala anak sembelit
Tanda dan gejala sembelit pada anak-anak mungkin termasuk:
- Kurang dari tiga kali buang air besar seminggu
- Pergerakan usus yang keras, kering dan sulit untuk dilewati
- Nyeri saat buang air besar
- Sakit perut
- Tidak merasa lapar
- Perut kembung
- Jejak feses cair atau pucat di pakaian anak- tanda bahwa feses didorong di rektum
- Darah di permukaan feses keras
- Jika anak khawatir buang air besar akan terasa sakit, ia mungkin berusaha menghindarinya. Bunda mungkin memperhatikan anak menyilangkan kakinya, merapatkan bokongnya, memelintir tubuhnya, atau membuat wajah ketika mencoba menahan BAB.
![]() |
Penyebab anak sembelit
Ada banyak alasan mengapa seorang anak menjadi sembelit. Beberapa penyebab umum diet dan gaya hidup meliputi:
- Makanan
Anak sembelit karena makan terlalu banyak makanan yang tinggi lemak dan rendah serat. Ini termasuk makanan cepat saji, makanan nirnutrisi, dan minuman ringan. Mereka tidak minum cukup air dan cairan lain. Anak memiliki perubahan pola makan. Ini termasuk ketika bayi berubah dari ASI ke susu formula, atau ketika mereka mulai makan makanan padat.
- Kurang olahraga
Anak-anak yang banyak menonton TV dan bermain video game tidak mendapatkan cukup olahraga. Olahraga membantu memindahkan makanan yang dicerna melalui usus.
- Masalah emosional
Sembelit bisa terjadi ketika anak tidak ingin menggunakan kamar mandi umum. Anak-anak kemudian dapat menahan buang air besar, akhirnya sembelit.
Penyebab lainnya karena mereka melewati toilet training. Ini bisa menjadi waktu yang sulit bagi banyak balita. Dari situ mereka mungkin menahan gerakan usus mereka dengan sengaja. Selain itu, merasa stres karena sekolah, teman, atau keluarga
- Anak-anak yang 'sibuk'
Beberapa anak tidak memperhatikan sinyal yang diberikan tubuh mereka untuk buang air besar. Ini bisa terjadi ketika anak-anak terlalu sibuk bermain. Mereka lupa pergi ke kamar mandi. Sembelit juga bisa menjadi masalah ketika anak memulai tahun ajaran baru. Anak-anak tidak dapat pergi ke kamar mandi kapan pun mereka merasa perlu. Mereka harus mengubah rutinitas usus mereka.
- Masalah fisik yang mendasarinya
Dalam kasus yang jarang terjadi, sembelit dapat disebabkan oleh masalah fisik yang lebih besar. Masalah fisik ini dapat meliputi masalah pada saluran usus, rektum, atau anus. Masalah sistem saraf, seperti cerebral palsy. Masalah endokrin, seperti hipotiroidisme. Terakhir karena mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti suplemen zat besi, beberapa antidepresan.
- Alergi susu sapi
Alergi terhadap susu sapi atau terlalu banyak mengonsumsi produk susu (keju dan susu sapi) terkadang menyebabkan sembelit.
- Sejarah keluarga
Anak-anak yang memiliki anggota keluarga yang mengalami sembelit lebih mungkin untuk mengalaminya. Ini mungkin karena faktor genetik atau lingkungan yang dimiliki bersama.
Faktor risiko anak sembelit
Sembelit lebih mungkin mempengaruhi anak-anak yang:
- Tidak banyak bergerak
- Tidak makan cukup serat
- Tidak minum cukup cairan
- Minum obat-obatan tertentu, termasuk beberapa antidepresan
- Memiliki kondisi medis yang mempengaruhi anus atau rektum
- Memiliki kelainan neurologis
![]() |
Pencegahan sembelit
Untuk membantu mencegah sembelit pada anak-anak:
- Berikan anak Bunda makanan tinggi serat. Pola makan yang kaya serat dapat membantu tubuh anak Bunda membentuk feses yang lunak. Sajikan anak lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan sereal serta roti gandum.
- Jika anak tidak terbiasa dengan diet tinggi serat, mulailah dengan menambahkan beberapa gram serat sehari untuk mencegah gas dan kembung. Asupan yang disarankan untuk serat makanan adalah 14 gram untuk setiap 1.000 kalori dalam makanan anak.
- Untuk anak-anak yang lebih muda, ini berarti asupan sekitar 20 gram serat makanan sehari. Untuk gadis remaja dan wanita muda, ini 29 gram sehari. Dan untuk remaja putra, 38 gram sehari.
- Dorong anak Bunda untuk minum banyak cairan. Air seringkali merupakan solusi yang terbaik.
- Minta anak lakukan lebih banyak aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang teratur membantu merangsang fungsi usus normal.
- Buat anak rutin ke toilet. Sisihkan waktu secara teratur setelah makan agar anak menggunakan toilet. Jika perlu, sediakan alas kaki agar anak nyaman duduk di toilet dan bisa jinjit dengan cukup untuk melepaskan kotoran.
- Ingatkan anak untuk memperhatikan alarm untuk BAB. Beberapa anak begitu sibuk bermain sehingga mereka mengabaikan keinginan untuk buang air besar. Jika penundaan seperti itu sering terjadi, anak bisa sembelit.
- Bersikap untuk mendukung. Hadiahi usaha anak, bukan hasil. Beri anak-anak hadiah kecil karena mencoba mereka rutin BAB. Hadiah yang mungkin termasuk stiker atau buku atau permainan khusus yang hanya tersedia setelah (atau mungkin selama) waktu toilet. Dan jangan menghukum seorang anak yang telah mengotori pakaian dalamnya.
- Cek pengobatan. Jika anak sedang minum obat yang menyebabkan sembelit, tanyakan kepada dokternya tentang pilihan lain.
Penanganan anak sembelit
Bagaimana mengobati sembelit? Mengutip dari John Hopkins Medicine, perawatan akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak. Ini juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Perawatan mungkin termasuk perubahan pola makan dan gaya hidup, seperti:
- Perubahan pola makan
Sering melakukan perubahan dalam pola makan anak akan membantu mengatasi sembelit. Bantu anak makan lebih banyak serat dengan menambahkan lebih banyak buah dan sayuran. Menambahkan lebih banyak sereal dan roti gandum. Periksa label nutrisi pada paket makanan untuk makanan yang memiliki lebih banyak serat.
Perubahan diet lain yang mungkin membantu termasuk:
- Minta anak minum lebih banyak cairan, terutama air.
- Membatasi makanan cepat saji dan junk food yang sering tinggi lemak. Sebagai gantinya, tawarkan makanan dan camilan yang lebih seimbang.
- Membatasi minuman dengan kafein, seperti soda dan teh.
- Membatasi susu murni seperti yang diarahkan oleh penyedia layanan kesehatan anak.
- Sebaiknya anak makan dengan jadwal yang teratur. Konsumsi makanan sering menyebabkan buang air besar dalam waktu 30 hingga 60 menit. Sajikan sarapan lebih awal. Ini akan memberi anak memiliki waktu untuk buang air besar di rumah sebelum bergegas ke sekolah.
- Lakukan lebih banyak olahraga
Minta anak berolahraga lebih banyak juga dapat membantu mengatasi sembelit. Olahraga membantu pencernaan. Ini membantu gerakan normal yang dilakukan usus untuk mendorong makanan ke depan saat dicerna. Orang yang tidak banyak bergerak sering mengalami sembelit.
"Mintalah anak keluar dan bermain daripada menonton TV atau melakukan kegiatan dalam ruangan lainnya," tulis pihak John Hopkins Medicine.
- Kebiasaan buang air besar yang baik
Cobalah untuk membuat anak terbiasa dengan toilet. Mintalah anak duduk di toilet setidaknya dua kali sehari selama setidaknya 10 menit. Coba lakukan ini setelah makan. Pastikan untuk membuat ini waktu yang menyenangkan.
Jangan marah pada anak karena tidak buang air besar. Gunakan sistem reward untuk membuatnya menyenangkan. Berikan stiker atau hadiah kecil lainnya. Atau buat poster yang menunjukkan kemajuan anak.
Dalam beberapa kasus, perubahan ini mungkin tidak membantu. Dengan begitu, penyedia layanan kesehatan anak dapat mendeteksi masalah lain penyebab sembelit. Jika demikian, penyedia dapat merekomendasikan penggunaan obat pencahar, pelunak feses, atau enema. Produk-produk ini hanya boleh digunakan jika direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan anak. Jangan menggunakannya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.
Simak juga cara pijat bayi agar tidak sembelit melalui video berikut:
(aci/som)