Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Miris! Viral Bayi Vaping, Ini Bahaya Rokok Elektrik untuk Anak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 21 Oct 2019 07:41 WIB

Video viral bayi memakai rokok eletrik atau vape bikin miris, Bun. Dengan lihainya, si bocah menghirup dan mengepulkan asap.
Ilustrasi vape pada anak/ Foto: iStock
Jakarta - Rokok elektrik alias vape bisa jadi digunakan remaja atau orang dewasa. Tapi, bukankah jadi hal yang bikin hati miris, Bun, ketika yang menggunakan vape (vaping) bayi?

Akun Twitter @khairul_hafidz mengunggah video 20 detik di mana bayi yang usianya diperkirakan 1 - 2 tahun menggunakan vape atau rokok elektrik. Si bayi cuma pakai diaper dan dia memakai dasi. Di video itu, si bayi dengan lihainya menyedot dan mengepulkan asap vape, persis orang dewasa yang sudah biasa vaping. Hiks, miris melihatnya, Bun.

"Ini merupakan satu kejadian yang menyedihkan. Apa kita mau perkara seperti ini dianggap hal biasa? Apa kita mau mempertaruhkan masa depan mereka? Sayangi keluarga kita, sayangi anak-anak kita, #StopVaping #StopSmoking," tulus Khairu Hafidz.

Video ini sudah dilihat 193 ribu kali dan dibagikan lebih dari 4 ribu kali. Bicara soal vape, pastinya ini berbahaya banget, Bun, buat anak. Dokter anak Mary L Gavin, MD, mengatakan vape bikin anak berisiko mengalami keracunan. Misalnya, anak enggak sengaja meminum cairan vape.

"Apalagi, vape ditambahi perasa dan aroma. Bukan tak mungkin kan anak tertarik karena mengira itu sesuatu yang bisa diminum. Dalam jumlah besar, paparan nikotin bisa membuat anak kejang sampai pingsan. Bila begini, segera bawa anak ke dokter," ujar Gavin mengutip Kids Health.

Ada ciri-ciri anak keracunan nikotin yang merupakan kandungan utama vape yaitu:
- Anak mual dan muntah
- Anak pucat
- Anak berkeringat tiba-tiba atau mengeluarkan liur
- Anak gelisah, gemetar, dan detak jantungnya cepat.

Dilansir Baby Center, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menegaskan bahwa vape mengandung bahan kimia yang lebih berbahaya dari rokok kretek, meski jumlahnya tak terlalu banyak. Asap hasil pembakaran nikotin juga berpengaruh pada perkembangan anak.

Misalnya, ibu hamil vaping atau terpapar asap vape, paru-paru dan otak janin bisa terancam mengalami gangguan. Sebuah studi menunjukkan, zat antibeku ada pada vape. Peneliti menemukan bahan kimia penyebab kanker, termasuk akrilamida, dalam urine remaja yang menggunakan e-rokok. Bahan ini dijadikan perasa pada vape.

Ketahui lebih jauh dampak terpapar asap rokok bagi anak, terutama balita di video ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda