Jakarta -
Hancur rasanya ketika ibu melihat anak tak berdosa
tewas dianiaya. Hal ini dirasakan Yesi Mulyasari asal Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Anaknya, Alvin Putra Samsyubahri tewas karena diduga dianiaya oleh ayah tiri, AD (25) pada Senin (21/10/2019).
Dilansir
detikcom, ayah tiri Alvin pulang ke rumah dari pekerjaannya pada Senin malam. Kondisinya mabuk dan mulutnya bau alkohol. Ia lalu mengajak Alvin ke rumah neneknya menggunakan sepeda motor. Yesi pun mengantar Alvin sampai naik motor. Namun, firasatnya timbul ketika Alvin mengucap pamit.
"Saat naik motor, Alvin sempat pamitan, bilangnya, 'Mamah, Alvin ke rumah Nenek dulu'," ujar Yesi Mulyasari.
Kekhawatiran Yesi bertambah karena suaminya itu dalam keadaan mabuk. Setelah sekitar 15 menit Yesi menghubungi rumah nenek Alvin, ternyata belum sampai. Yesi lalu berangkat ke rumah nenek korban dengan berjalan kaki.
Saat di perjalanan, ia mendapat kabar dari warga lain bahwa anaknya ada di Puskesmas Sindangkasih. Tiba di sana, ternyata Alvin sedang diinfus tak sadarkan diri. Alvin lalu dirujuk ke RS Jasa Kartini, Tasikmalaya untuk mendapat perawatan lebih baik.
Namun, takdir berkata lain, Alvin tak selamat, ia meninggal sewaktu dalam perawatan. "Ada luka lebam di pipi kanan dan dagu. Belum lihat di badannya, padahal ada bekas biru. Waktu di puskesmas udah nggak sadar pakai infus, matanya merem," kata Yesi.
Semula
ayah tiri Alvin mengaku pada Yesi alami kecelakaan dari sepeda motor. Namun, ayah kandung Alvin, Deden Samsyubahri menaruh curiga pada AD karena melihat tubuh anaknya terdapat beberapa luka lebam.
wanita sedih/ Foto: iStock |
Deden langsung melapor ke Polsek Cikoneng dan Polres Ciamis. Ia pun meminta dilakukan autopsi di RS Sartika Asih Bandung. Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Risqi Akbar membenarkan telah terjadi dugaan penganiayaan oleh ayah tirinya. Pihaknya telah mendapat laporan dan melakukan olah tempat kejadian.
Polisi juga telah memeriksa saksi-saksi serta mengamankan ayah tiri korban guna dimintai keterangan. Setelah, dimintai keterangan ternyata memang benar ayah tiri adalah pelakunya. Hal ini bermula AD berinisiatif menitipkan korban ke rumah orang tuanya agar tidak rewel.
Saat mengendarai sepeda motor menuju rumah neneknya yang lokasinya cukup dekat, AD kesal melihat Alvin terus menangis. Ia bahkan mengancam menurunkan Alvin di tengah jalan.
"Tersangka hilang kesabaran, anak diturunkan lalu dipukuli sebanyak 10 kali sampai pingsan. Dipukul di bagian perut dan kepala menggunakan tangan," ucap Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso di Mapolres Ciamis, Jawa Barat.
Agar jera, ayah tiri Alvin ini dijerat UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 yang ancaman hukumannya 15 tahun penjara. Duh, enggak terbayang bagaimana perasaan sang ibu ya, Bunda?
Tentunya, kehilangan anak memberi dampak psikologis pada orang tua. Menurut Dr. Denise Turner, dosen di Social Work and Social Care, University of Sussex, dampak paling buruk saat orang tua kehilangan anaknya karena kematian adalah kesanggupan mereka untuk bertahan hidup yang jauh dari kata positif.
Mengutip dari
Heal Grief, kehilangan anak karena kematian adalah tragedi yang besar. Di tahap awal, kebanyakan orang tua mengalami rasa sakit yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau lebih. Untuk itu, dukungan psikologis perlu didapatkan oleh
orang tua yang kehilangan anak.
Simak juga pertolongan pertama pada anak pingsan:
(aci/som)