HaiBunda

PARENTING

3 Cara Kenalkan Makanan yang Bisa Picu Alergi pada Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 05 Nov 2019 12:02 WIB
Ilustrasi anak makan/ Foto: iStock
Jakarta - Takut mengenalkan makanan baru pada si kecil, Bun? Wajar kok. Apalagi jika makanan itu dikhawatirkan bisa bikin bayi kita alergi.

Ibu baru sering diperingatkan untuk menghindari makanan seperti kacang, ikan, dan telur untuk diberikan pada bayi. Beberapa ibu menunggu sampai anak memasuki usia prasekolah karena takut si kecil alergi.

Sekarang justru para ibu dan ayah harus didorong untuk memperkenalkan makanan alergen lebih awal. Harapannya dapat mencegah alergi makanan pada anak sejak dini.


"Sekarang bisa dimengerti jika menunda untuk mengenalkan makanan tertentu tidak mengurangi risiko alergi makanan anak," kata Frank Greer, MD, neonatologi di Madison, Wisconsin, dikutip dari Parents.

Mengenalkan anak dengan makanan alergen sejak dini justru memotong rantai alergi. Studi LEAP menemukan jika bayi memiliki insiden lebih rendah terkena alergi kacang jika diberi protein kacang daripada menghindarinya.

Sedangkan dalam studi EAT, memberi makan telur lebih awal ternyata membantu mencegah alergi juga, Bun.

American Academy of Allergy Asthma and Immunology (AAAAI) mengatakan, makanan alergen seperti produk susu, telur, kedelai, gandum, kacang, ikan dan kerang dapat diberikan kepada bayi antara usia 4 sampai 6 bulan. Ada banyak cara untuk menyajikan makanan ini kepada bayi Anda, seperti memberinya puree ikan atau mengoleskan tipis selai kacang pada biskuit bayi.

Ilustrasi bayi makan/ Foto: istock

Nah, berikut 3 cara lain mengenalkan makanan alergen pada bayi:

1. Puff atau bubuk kacang

Kacang dalam bentuk utuh dan selai cukup berbahaya karena bisa buat bayi tersedak. Alternatif mengenalkan protein kacang, yaitu dalam bentuk bubuk.

"Bisa campurkan bubuk kacang dalam susu atau yoghurt. Puff kacang juga bisa dijadikan campuran makanan karena mudah larut dalam air," ujar ahli diet dan pendidik, Sally Kuzemchak, MS, RD.

2. Makanan bayi yang telah difomulasikan khusus

Bunda bisa pilih makanan bayi yang mengandung delapan alergen umum, seperti telur, kacang tanah, kacang pohon (almond), ikan, dan kerang. Carilah jenis makanan yang dicampur puree buah-buahan organik.

3. Campuran bubuk makanan alergen

Selain berbentuk puree, makanan alergen pada bayi ada yang berbentuk bubuk. Misalnya, dalam bentuk campuran susu, telur, kacang, almond, gandum, salmon, dan tambahan vitamin D.

Beberapa hal yang harus diperhatikan menurut AAAAI:

- Jika ada riwayat alergi di keluarga, baiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum memberi makanan alergen.

- Kenalkan makanan alergen di rumah, bukan di luar rumah seperti daycare atau restoran.

- Tunggu setelah bayi mulai terbiasa dikenalkan makanan padat sebelum memberikan makanan alergen.

Bunda, simak juga cara Bunda Seleb yang mengajarkan anak menyapih sendiri di video berikut:

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Siraman hingga Pemberkatan Nikah Brisia Jodie, Cantik dan Anggun Bergaun Putih

Mom's Life Annisa Karnesyia

Nita Vior Alami Ileus Paralitik setelah Melahirkan, Apa Itu & Bagaimana Cirinya?

Kehamilan Amira Salsabila

Ini Gejala Awal Penyakit Ginjal, Jantung dan Hati yang Muncul di Malam Hari

Mom's Life Angella Delvie Mayninentha & Fauzan Julian Kurnia

Merantau ke Norwegia, Aku Berjuang Membesarkan Anak yang Butuh Waktu Menyesuaikan Diri

Cerita Bunda Sahabat HaiBunda

Pemerintah Umumkan Cuti Bersama di Desember 2025, Bisa Libur 4 Hari Bun

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Selamat! Kartika Putri Melahirkan Anak Ketiga, Nama Bayi Laki-lakinya Gagah Bun

Kabar Duka, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia

Merantau ke Norwegia, Aku Berjuang Membesarkan Anak yang Butuh Waktu Menyesuaikan Diri

Nita Vior Alami Ileus Paralitik setelah Melahirkan, Apa Itu & Bagaimana Cirinya?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK