Jakarta -
Jumlah anak ternyata berpengaruh terhadap kebiasaan makan dan berat badan mereka di keluarga. Anak tunggal disebut lebih rentan obesitas ketimbang anak yang punya saudara.
Sebuah penelitian mengamati kebiasaan makan dan berat badan anak tunggal. Hasilnya, anak-anak ini memiliki kebiasaan makan dan memilih minuman yang kurang sehat dibanding keluarga dengan banyak anak.
Sayangnya, penelitian ini hanya menggunakan sampel dalam jumlah kecil dan belum menemukan sebab akibatnya.
Dokter anak Dr.Natalie Muth, dari America Academy of Pediatric, mengatakan beberapa penelitian lain juga menunjukkan anak tunggal lebih cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
"Kenapa begitu? Meskipun penelitian ini tidak memberikan jawaban untuk pertanyaan itu, akan sangat membantu penelitian yang pada akhirnya akan memberikan jawaban yang lebih jelas," kata Muth mengutip
CNN.
Muth mengatakan beberapa kemungkinan lain. Misal, ada lebih banyak makanan untuk dibagikan. Atau, anak kurang aktif karena tidak memiliki teman sebaya untuk bermain bersama. Atau mungkin ada faktor biologis yang berperan.
Muth menyadari sulit untuk memastikan tapi peneliti mencoba mencari tahu penyebabnya. Pada penelitian awal tentang anak tunggal, fokusnya pada pendapat masyarakat soal anak tunggal yang cenderung m keras kepala, egois, egosentris, kompetitif, sangat manja, dan tidak bisa berbagi. Atau sebagian besar kemungkinan akan berubah menjadi hypochondriac yang mementingkan diri sendiri.
 Duh, Anak Tunggal atau Bungsu Lebih Rentan Obesitas / Foto: iStock |
"Banyak orang mengira anak-anak tunggal kurang baik, dan banyak penelitian telah dilakukan tentang prestasi dan kepribadian," kata Toni Falbo, psikolog di University of Texas di Austin yang telah meneliti anak tunggal sejak tahun 1980-an.
Namun, selama beberapa dekade terakhir, penelitian di Eropa dan Cina mulai melihat hubungan antara kenaikan berat badan dan menjadi anak tunggal. Beberapa juga memperhatikan urutan kelahiran.
Studi lain menemukan anak tunggal atau anak bungsu berisiko obesitas. Kemungkinan, ini terjadi akibat cara orang tua sewaktu makan. Seperti memberikan hadiah makanan dan kurang kontrol dalam pilihan makanan.
Penulis utama Chelsea Kracht, dari Pennington Biomedical Research Center di Louisiana State University, percaya hasil penelitian ini bisa menjelaskan perbedaan dalam perencanaan dan pengaturan menu makan anak.
"Dengan beberapa anak, Anda menjadwalkan makan sedikit lebih banyak. Jadi, kita akan makan lebih banyak di rumah," kata Kracht dalam sebuah wawancara untuk
Journal of Nutrition Education and Behavior.Simak manfaat main puzzle untuk kecerdasan otak anak.Â
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)