Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Studi Ungkap Berat Badan Anak Melonjak Selama Pandemi, Jangan Sepelekan Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 22 Sep 2021 17:45 WIB

ilustrasi anak gemuk
ilustrasi anak dan timbangan/ Foto: iStock

Kenaikan berat badan menjadi salah satu hal yang kini dicemaskan oleh orang-orang ketika di rumah saja selama pandemi. Bunda termasuk salah satu yang mengkhawatirkan hal ini? Sayangnya, sama seperti orang dewasa, anak-anak juga rentan mengalaminya, lho. Bahkan, bukan sekadar naik berat badan saja, tapi juga rentan alami obesitas.

Menurut sebuah studi baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak dan remaja Amerika telah melihat peningkatan berat badan yang signifikan sejak pandemi COVID-19 dimulai.

Kenaikan berat badan signifikan terjadi pada anak-anak usia sekolah yang lebih muda dan mereka yang sudah rentan terhadap obesitas, Bunda.

Studi yang diterbitkan 16 September, mengamati 432.302 orang berusia antara 2 dan 19 tahun dan menemukan, antara lain, bahwa persentase anak-anak dan remaja obesitas meningkat menjadi 22 persen, dibandingkan dengan 19 persen sebelum pandemi.

Dr. Alyson Goodman, dari Pusat Nasional Pencegahan Penyakit Kronis dan Promosi Kesehatan CDC dan salah satu penulis penelitian, menggambarkan hasilnya substansial dan mengkhawatirkan, Bunda.

Para penulis mencatat bahwa penutupan sekolah, rutinitas yang terganggu, peningkatan stres, dan kurangnya aktivitas fisik serta kurangnya nutrisi yang tepat kemungkinan merupakan faktor kunci untuk peningkatan berat badan anak.

Studi CDC mencatat bahwa untuk anak-anak yang sangat gemuk, kenaikan berat badan tahunan meningkat dari 4,4 kg sebelum pandemi menjadi 7,3 kg pada Agustus 2020. Untuk anak-anak yang cukup gemuk, kenaikan berat badan pra-pandemi, dari 3,25 kg naik menjadi 6 kg.

Bagaimana dengan anak-anak yang sehat? Apakah mengalami kenaikan berat badan juga? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga video soal alat olahraga yang wajib dimiliki Bunda di rumah:

[Gambas:Video Haibunda]



WASPADA KENAIKAN BERAT BADAN ANAK SELAMA PANDEMI

ilustrasi anak obesitas

ilustrasi anak makan/ Foto: iStock

Lalu, bagaimana dengan anak-anak yang memiliki berat badan ideal? Hasil studi menunjukkan, bahkan anak-anak yang memiliki berat badan sehat sebelum pandemi, tingkat kenaikan berat badan tahunan mereka meningkat 1 kg, dari 1,7 kg menjadi 2,7 kg.

Temuan ini menekankan pentingnya upaya untuk mencegah kenaikan berat badan berlebih selama dan setelah pandemi COVID-19, Bunda. Serta selama keadaan darurat kesehatan masyarakat di masa depan, termasuk peningkatan akses ke upaya yang mempromosikan perilaku sehat.

Pada bulan Agustus, Dr. Sandra Hassink, direktur medis dari American Academy of Pediatrics Institute for Healthy Childhood Weight, mengatakan bahwa penutupan sekolah, gangguan pada jadwal tidur, dan aktivitas fisik, stres dan isolasi sosial selama pandemi telah membuat anak-anak mengalami kenaikan berat badan dan obesitas.

"Saya pikir semua orang bergeser ke atas," katanya, dilansir NPR.

"Anak-anak yang berada dalam kisaran berat badan yang sehat bergeser ke atas. Anak-anak dengan obesitas bergeser ke atas dan anak-anak dengan obesitas parah bergeser ke atas."

Kalau sudah ada peringatan nyata seperti ini, sebagai Bunda, kita perlu mengajak anak-anak untuk hidup sehat. Salah satunya dengan olahraga yang cukup membakar kalori dan juga menambah tinggi badan anak. Apa saja olahraga yang bisa kita lakukan di rumah? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

OLAHRAGA SIMPEL YANG BISA DILAKUKAN ANAK DI RUMAH

Overjoyed young Asian mom and cute little biracial daughter have fun dancing in living room together, happy millennial mother play involved in funny activity with small Vietnamese girl child at home

ilustrasi bunda dan anak olahraga/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Di rumah memang kurang leluasa untuk melakukan olahraga seperti sepakbola, basket, dan lainnya yang membutuhkan lapangan. Akan tetapi ada olahraga yang simpel dan bisa anak lakukan selama di rumah, lho.

Tak hanya bakar kalori, olahraga ini juga bisa membuat anak tumbuh ke atas dengan optimal. Apa saja olahraganya?

1. Latihan lompat tali

Lompat tali bisa jadi kombinasi aktivitas fisik dan bermain anak nih, Bunda. Latihan lompat tali bisa meninggikan badan anak karena membuat seluruh anggota tubuh bergerak.

Saat melompat, seluruh tubuh akan meregang sehingga mendorong pertumbuhan vertikal anak. Lompat tali juga bisa menjadi latihan kardio untuk kesehatan jantung.

2. Latihan peregangan

Latihan peregangan atau stretching bisa memberikan dampak besar pada tinggi badan anak, Bunda. Stretching bisa dilakukan sebelum anak beraktivitas fisik.

Teknik di latihan peregangan dapat membantu memanjangkan tulang belakang dan mengoreksi postur tubuh. Latihan ini bisa dilakukan dengan berdiri menjinjit dengan punggung menempel di dinding dan regangkan otot-otot kaki sambil berusaha menyentuhnya.

3. Lari

Olahraga lari juga bisa menunjang pertumbuhan tulang untuk meninggikan badan lho, Bunda. Sama seperti basket, berlari juga bisa merangsang kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon pertumbuhan 3-4 kali lebih tinggi dari biasanya.

Waktu yang tepat untuk berlari adalah pagi atau sore hari. Aktivitas ini bisa dirutinkan beberapa kali seminggu agar tubuh anak sehat dan tumbuh tinggi.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda