Jakarta -
Terkadang status jomblo bikin remaja minder. Mereka takut dicap tidak laku atau kurang menarik. Akhirnya sibuk memoles diri untuk memikat lawan jenis.
"Ajari anak untuk tidak perlu mengkhawatirkan citra diri yang negatif kalau menjomblo dan tidak punya pasangan," kata Hana Yasmira, MSi., parenting communication specialist, dalam bukunya
Right From the Start (Benar dari Awal).Untuk anak perempuan, kata wanita yang akrab disapa Bunda Hana ini, sebaiknya Bunda ajarkan mereka untuk tak perlu sampai menghabiskan banyak waktu hanya buat mengurus penampilan. Tujuannya, sudah pasti agar dia bisa menarik perhatian lawan jenis kan, Bun?
Kata Bunda Hana, cobalah ajak anak atau minta dia mengasah kemampuan diri dan mengejar prestasi lain. Begitu pula pada remaja laki-laki. Mereka bisa lebih memperhatikan penampilan. Namun, ketika sudah berlebihan apalagi sampai mengganggu, ajak anak untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.
Sementara itu, berbicara tentang remaja yang memilih pacar, dokter anak Joel Forman, MD, menjelaskan bahwa remaja memang cenderung memilih pasangan berdasarkan penampilan, fisik, dan status sosial.
Selain itu, remaja juga lebih cenderung berfokus pada sifat-sifat dalam diri dan minat yang sama saat memilih pasangan, sama seperti orang dewasa.
"Apakah anak-anak berpacaran itu sehat atau tidak sehat, para ilmuwan sosial masih memperdebatkannya," kata Forman mengutip
Very Well Family.
Cara Tepat Menyikapi Remaja yang Galau karena Jomblo/ Foto: Thinkstock |
Kalau Bunda tak menyetujui 'kecil-kecil' sudah pacaran, Forman menyarankan cobalah berbicara ke anak disertai alasan ketimbang hanya mengkritiknya. Apabila orang tua sering berkomentar tentang kehidupan asmaranya, anak mungkin cenderung tak mau membicarakan perasaannya atau bertukar pikiran dengan orang tua.
Nah, kalau Bunda tak menyukai anak laki-laki atau perempuan yang anak sukai, simpanlah untuk diri sendiri. Forman bilang orang tua mesti mencoba fokus mencari tahu bagaimana anak laki-laki atau perempuan memperlakukan anak kita.
"Berusahalah dekat dan mengerti anak. Sebab, anak tak akan terbuka kalau orang tuanya menjelekkan orang yang mereka dekati," kata Forman.
Cari tahu manfaat anak main puzzle di video berikut.
(rdn/rdn)