HaiBunda

PARENTING

3 Hal yang Bikin Ibu Milenial Disebut 'Generasi Stres' dan Rentan Baper

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 06 Dec 2019 20:46 WIB
Ilustrasi ibu stres/ Foto: iStock
Jakarta - Menjadi ibu milenial banyak tantangannya, Bun. Terutama dalam mendidik anak. Apalagi kalau mereka melek teknologi, rasanya semua info yang didapat dari internet ingin diterapkan pada anak.

Akibatnya, rasa cemas dan galau sering dialami. Psikolog anak Saskhya Aulia Prima, M.Psi, mengatakan jika dalam hal ini, sosial media memegang peranan penting.


"Kegalauan ibu-ibu bisa dengan membandingkan diri sendiri di sosial media, akhirnya jadi punya ekspektasi lebih," kata Saskhya dalam acara My Baby Momversity di Ayana Midplaza, Tanahabang, Jakarta Pusat, baru-baru ini.


Menurutnya, ada 3 pemicu galau dan cemas pada ibu-ibu milenial. Ketiganya berkaitan erat dengan pola asuh anak. Berikut 3 hal tersebut:

1. Mom shaming

Mom shaming merupakan sebuah tindakan yang mengkritisi secara berlebihan bagaimana seorang ibu mengasuh anak. Tapi orang yang melakukannya enggak paham latar belakang si ibu.

"Apa saja dikomentari. Kalau dulu komentar kita dapat dari orang tua dan suami, sekarang dari orang lain, seperti teman atau tetangga. Ibu-ibu milenial sampai disebut generasi stres," ujar Saskhya.

Otak kita, kata Saskhya, enggak dibuat untuk terus bisa merasa tertekan atau stres. Sedangkan orang zaman sekarang, sedikit saja sudah stres.

"Enggak dapat 'like' di sosial media atau lihat anak lain bisa makan banyak langsung stres. Ketika kita ngasuh, jadi gampang baper dan marah," tuturnya.

Ilustrasi ibu stres/ Foto: iStock

2. Paradox of choices

Fenomena paradox of choice terjadi karena ibu bingung mengambil keputusan. Sebabnya, karena terlalu banyak ketersediaan informasi di sosial media.

"Informasi banyak tapi kita enggak tahu yang efeknya baik ke anak yang mana. Akibatnya, saat mencoba pola asuh tertentu, kita menyesal karena pikir pola asuh yang lain lebih baik," kata Saskhya.

Ibu milenial yang bingung, akan mengganti pola asuh, kemudian terserang rasa percaya dirinya. Kalau sudah begini, anak jadi bingung dan pertumbuhannya enggak optimal.

3. Keinginan untuk selalu sempurna

Ibu milenial selalu ingin semuanya sempurna dan seimbang. Lantas mereka lupa kalau itu semua enggak mudah.

Bunda harus ingat ya. Konsisten itu memang bagus, tapi bukan berarti harus sempurna.

Prinsip less is more adalah cara terbaik dalam memperkecil opsi pemecahan masalah sekaligus menurunkan kegalauan pada ibu-ibu milenial. Salah satunya dengan mencari solusi dari para ahli di bidangnya.


Simak juga keseruan Bunda masak bersama anak di video berikut:

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenali Ciri-ciri Payudara Sehat Selain dari Warna Areola

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

Hati-Hati, Bun! 5 Jajanan Pasar ini Ternyata Mengandung Kolesterol Tinggi

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

10 Nama Bayi yang Viral di TikTok dan Kini Ramai Dipakai untuk Menamai Gen Alpha

Nama Bayi Asri Ediyati

Ikrar Talak Dibacakan, Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Berakhir

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ikrar Talak Dibacakan, Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Berakhir

10 Nama Bayi yang Viral di TikTok dan Kini Ramai Dipakai untuk Menamai Gen Alpha

Hati-Hati, Bun! 5 Jajanan Pasar ini Ternyata Mengandung Kolesterol Tinggi

Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya

Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Berlangsung pada Anak?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK