Jakarta -
Bayi kegemukan terlihat mengemaskan, Bun? Tapi sebaiknya mulai mengubah cara pandang tersebut lho.
Daripada was-was karena takut si kecil obesitas, lebih baik menjaga berat badannya sesuai grafik pertumbuhan bayi. Begitu juga sebalik, bayi kurus juga bikin deg-degan karena kerap dicap tidak sehat.
Nah, Bunda yang sering kebingungan mengenai berat badan ideal bayi. Lebih baik berpatokan pada grafik pertumbuhan bayi. Sebab, gemuk dan kurus bukan patokan untuk menentukan kesehatan bayi ya, Bun.
Melansir
WebMD, ketika si kecil terlihat kenaikan begitu drastis dalam beratnya dan memasuki zona merah, artinya itu yang perlu diperiksa.
"Dengan memperhatikan angka-angka tersebut, dokter akan mulai mencurigai penyakit kronis dan metabolik, seperti diabetes, hipotiroidisme, atau defisiensi hormon pertumbuhan. Kemungkinan lain yakni kondisi yang disebut kegagalan untuk berkembang pada bayi yang berat badannya merosot dan tak sebanding dengan tinggi badan mereka," ujar Connie Evers, konsultan nutrisi anak.
Selain itu, dokter anak juga akan mencari tahu tentang penyebab obesitas. Biasanya mereka akan menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi. Seorang anak di bawah tiga tahun biasanya tidak akan disarankan menjalani diet ketat karena otaknya masih berkembang. Tetapi, ahli gizi akan menyarankan perubahan yang membantu anak yang gemuk menjadi lebih tinggi secara proporsional.
Sementara itu, bagi bayi yang tampaknya kurus, Bunda juga tidak perlu berkecil hati. Selama masih masuk dalam grafik perkembangan bayi secara aman, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan.
Hal terpenting ialah, bagaimana Bunda menjaga agar berat badan dan tinggi badan tetap proporsional sesuai dengan perkembangan usianya. Berikut ini beberapa hal sederhana yang dapat Bunda lakukan untuk menjaga bayi tetap sehat dan berat badannya tetap sesuai grafik perkembangan, seperti dikutip dari laman
Health.Harvard:1. MenyusuiBeberapa Bunda mungkin tidak bisa sama sekali menyusui bayinya. Tetapi jika memungkinkan, menyusui merupakan cara terbaik untuk memberikan nutrisi terbaik pada bayi. Bunda juga dapat membarenginya dengan merancang menu seimbang untuk kebutuhan gizi bayi, serta tidak menyusui berlebihan.
2. Jangan merespons setiap tangisan dengan susuBayi menangis karena berbagai alasan. Terkadang, mereka merasa lapar dan terkadang karena lelah, takut, bosan, tidak nyaman, dan lainnya. Jadi, cobalah mengganti popoknya dan menenangkannya atau mengajaknya beramin. Ini sangat penting memulainya lebih awal. Sehingga, tidak setiap tangisan perlu direspons dengan memberikannya makan ya, Bun.
3. Jangan memberi makan berlebihanWajar saja jika Bunda menginginkan bayi menghabiskan susu sebotol atau semangkuk makanan. Tetapi, jika bayi berhenti makan dan memberikan isyarat bahwa dia tidak ingin lagi, penting sekali memerhatikan isyarat tersebut, Bun.
Jika dokter mengatakan bayi kekurangan berat badan dan perlu makan lebih banyak, itu menjadi cerita berbeda ya, Bun. Sehingga, Bunda dapat membicarakannya dengan dokter lebih lanjut. Tetapi, ketika bayi Bunda sehat, dan mereka memberikan isyarat makan selesai maka selesaikanlah. Biarkan mereka mendengarkan isyarat lapar dan kenyangnya secara alami.
4. Berikan makanan padat sehatSetelah bayi siap, berikan makanan buah dan sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan,dan daging tanpa lemak. Bayi akan mencoba apa saja. Gunakan waktu ini untuk mereka memilih dan membangun selera makan dengan baik.
5. Mulai makanan keluarga lebih awalSegera setelah bayi bisa duduk di kursi tinggi, bawa mereka ke meja makan untuk makan bersama-sama. Anak-anak yang makan dengan orangtua cenderung akan ideal berat badannya . Hal itu juga akan membantu membangun ikatan kuat dengan orang tuanya, serta membantu mereka sukses di sekolahnya.
6. Biarkan bayi aktifOlahraga dapat dimulai sejak dini. Bawa bayi Bunda ke lantai dan lakukan
tummy time. Turunkan mereka di lantai dan berikan tempat aman bagi mereka untuk menjelajah dan belajar berjalan serta berlari. Bawa pula mereka berjalan-jalan dan biarkan mereka menjadi aktif dalam keseharian. Hal ini akan membantu mereka tetap sehat dan tetap berada pada
berat badan yang ideal.
Selamat mencoba, Bun!
Bunda, simak cara melihat kandungan nutrisi yang tepat pada bungkus camilan anak dalam video di bawah ini.
(rap/rap)