parenting
Sedih! 30 Jam Setelah Lahir Bayi Ini Sudah Positif Terinfeksi Virus Corona
Jumat, 07 Feb 2020 05:00 WIB
Jakarta -
Nasib malang dialami seorang bayi di Wuhan, China, Bunda. Umurnya baru 30 jam tapi dia didiagnosis positif terinfeksi virus corona, Bun. Hiks. Dia disebut jadi pasien termuda virus corona selama ini.
Kasus si bayi jadi bukti bahwa infeksi virus corona bisa bertransmisi secara vertikal. Pada kasus kali ini, virus bisa bertransmisi lewat rahim, selama melahirkan, atau ketika menyusui. Dokter anak neonatal Zeng Lingkong mengingatkan bahwa ibu hamil mesti waspada dari seseorang yang terinfeksi virus corona.
"Tapi, saya melihat transmisi dari rahim sepertinya mustahil. Yang ada kemungkinan bayi terinfeksi virus dari lingkungan rumah sakit secara konvensional di mana bayi menghirup paparan virus dari batuk ibu," papar Stephen Morse, pakar epidemiologi di the Mailman School of Public Health at Columbia University, kepada Business Insider.
Morse menambahkan, ketika bayi terinfeksi virus corona, virus enggak akan menular ke orang lain melalui darah, melainkan air liur dan dahak. Salah satu direktur CDC, Nancy Messinor mengaku kasus ini adalah yang pertama kalinya terjadi.
Dilaporkan Xinhua, sampai 22 Januari belum ada kasus virus corona yang dialami anak di bawah 15 tahun. Total, sudah ada 484 orang meninggal akibat infeksi virus corona dan lebih dari 24ribu orang terinfeksi.
NCBI menuliskan, ketika anak terinfeksi virus corona, yang berpotensi mengalami gangguan adalah masalah pernapasannya. Meski tak semua nyawa anak terancam, ada beberapa kasus di mana anak mengalami gangguan pernapasan parah hingga mereka mesti dirawat di ICU.
Ada juga anak yang butuh alat bantu pernapasan, meski NCBI menekankan kondisinya enggak separah ketika anak terinfeksi virus SARS. Selain masalah pernapasan, anak juga bisa mengalami gangguan pencernaan misalnya nyeri perut dan diare.
"Gangguan pernapasan parah lebih berisiko dialami bayi yang lahir prematur atau lahir dengan berat badan lebih rendah," ujar NCBI.
Simak ide bayi baru lahir di bawah Rp200 ribu di video ini.
(rdn/rdn)
Kasus si bayi jadi bukti bahwa infeksi virus corona bisa bertransmisi secara vertikal. Pada kasus kali ini, virus bisa bertransmisi lewat rahim, selama melahirkan, atau ketika menyusui. Dokter anak neonatal Zeng Lingkong mengingatkan bahwa ibu hamil mesti waspada dari seseorang yang terinfeksi virus corona.
"Tapi, saya melihat transmisi dari rahim sepertinya mustahil. Yang ada kemungkinan bayi terinfeksi virus dari lingkungan rumah sakit secara konvensional di mana bayi menghirup paparan virus dari batuk ibu," papar Stephen Morse, pakar epidemiologi di the Mailman School of Public Health at Columbia University, kepada Business Insider.
Morse menambahkan, ketika bayi terinfeksi virus corona, virus enggak akan menular ke orang lain melalui darah, melainkan air liur dan dahak. Salah satu direktur CDC, Nancy Messinor mengaku kasus ini adalah yang pertama kalinya terjadi.
![]() |
NCBI menuliskan, ketika anak terinfeksi virus corona, yang berpotensi mengalami gangguan adalah masalah pernapasannya. Meski tak semua nyawa anak terancam, ada beberapa kasus di mana anak mengalami gangguan pernapasan parah hingga mereka mesti dirawat di ICU.
Ada juga anak yang butuh alat bantu pernapasan, meski NCBI menekankan kondisinya enggak separah ketika anak terinfeksi virus SARS. Selain masalah pernapasan, anak juga bisa mengalami gangguan pencernaan misalnya nyeri perut dan diare.
"Gangguan pernapasan parah lebih berisiko dialami bayi yang lahir prematur atau lahir dengan berat badan lebih rendah," ujar NCBI.
Simak ide bayi baru lahir di bawah Rp200 ribu di video ini.
(rdn/rdn)