HaiBunda

PARENTING

9 Fakta Unik tentang Bayi Baru Lahir yang Jarang Diketahui

Jujuk Ernawati   |   HaiBunda

Kamis, 19 Mar 2020 15:58 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir/Foto: iStock
Jakarta - Memiliki buah hati merupakan dambaan banyak orangtua di dunia. Karena itu, sebelum anak lahir, biasanya orangtua sudah mempersiapkan segala sesuatunya ya Bun.

Selain perlengkapan, orangtua, khususnya Bunda biasanya membaca atau bertanya kepada dokter hingga orangtua dan teman tentang segala sesuatu terkait bayi atau menjadi ibu baru. Namun ada beberapa hal unik yang jarang diketahui orang mengenai bayi yang baru lahir.


Dikutip dari Reader's Digest, berikut ini 9 fakta unik yang melekat pada bayi baru lahir lho Bun, simak yuk!


1. Tidak bisa merasakan asin

Bayi lahir dengan kemampuan merasakan yang berkembang dengan baik, tapi tidak untuk merasakan rasa asin. Studi menunjukkan bahwa bayi tidak bisa merasakan asin sampai berusia sekitar empat bulan.

Setelah usia itu, mereka bisa merasakan rasa lain seperti halnya orang dewasa, terutama rasa manis, pahit, asam, dan rasa lainnya. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi memiliki lebih banyak selera dibanding orang dewasa.

2. Menangis tapi tidak mengeluarkan air mata

Bayi yang baru lahir menangis sangat sering, tetapi mereka tidak mengeluarkan air mata. Mereka tidak memiliki saluran air mata fungsional sampai berusia tiga atau empat minggu. Namun mereka bisa menghasilkan 'air mata basal' atau air mata non-emosional yang dihasilkan secara konstan untuk menjaga supaya mata tetap lembab.

3. Enggak punya tempurung lutut

Jika Bunda melakukan rontgen pada kaki bayi, kemungkinan Bunda tidak akan melihat apapun di mana tempurung lutut berada. Atau jika Anda melakukannya, itu hanya terlihat seperti bintik-bintik kecil yang kotor.

Alasannya karena semua tulang dimulai sebagai tulang rawan, lalu mengeras seiring waktu. Dan tempurung lutut membutuhkan waktu untuk terbentuk secara sempurna, 3-5 tahun. Namun bayi punya tulang rawan (kartilago) pada lututnya sebelum tulang tempurung terbentuk.

4. Punya lebih banyak tulang dibanding orang dewasa

Bayi baru lahir memiliki jauh lebih banyak tulang, sekitar 300 tulang, dibanding orang dewasa sekitar 206 tulang. Itu terkait dengan belum adanya tempurung lutut yang sempurna di kaki mereka.

Beberapa tulang bayi yang terpisah menjadi tulang tunggal mengeras beberapa bulan atau tahun setelah kelahiran. Contoh, tengkorak dimulai dari beberapa tulang terpisah yang bergabung menjadi satu tulang besar pada usia 2 tahun.

Ilustrasi bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Vesnaandjic


5. Menstruasi

Bayi terpapar hormon estrogen tingkat tinggi saat masih dalam kandungan. Dan ketika lahir, tingkat estrogen turun drastis dan pada bayi perempuan bisa menyebabkan pseudomenstruation atau mirip dengan menstruasi pada remaja dan dewasa.

Bunda yang tak menyadari fenomena ini sering panik ketika melihat ada sedikit darah dalam popok bayi. Namun ini sangat umum Bun dan terjadi pada sekitar seperempat dari semua bayi perempuan, biasanya pada 7 hari pertama kehidupan.

6. Punya payudara

Turunnya kadar hormon yang menyebabkan pseudomenstruation dan bisa menyebabkan galaktorea atau fenomena di mana muncul kuncup payudara kecil. Payudara itu sebenarnya menghasilkan sedikit susu dari puting susu mereka.

Itu bisa terjadi pada bayi perempuan maupun laki-laki. Namun ini tidak berbahaya, Bun. Munculnya payudara cuma terjadi sekitar 5 persen dari semua bayi yang baru lahir, dan bisa bertahan hingga 2 bulan.

7. Minum urine

Bayi mulai buang air kecil di dalam rahim beberapa bulan setelah pembuahan. Lalu ke mana urine tersebut perginya? Mereka meminumnya, Bun. Lebih tepatnya, urine bercampur dengan cairan ketuban yang mengelilingi bayi di dalam rahim. Dan pada trimester ketiga kehamilan, janin menelan sekitar 1 liter cairan ketuban setiap hari.

8. Bisa mengingat apa yang dirasakan dalam rahim

Bayi baru lahir tidak bisa merasakan rasa asin, tapi bisa merasakan rasa lain. Mereka bahkan bisa merasakan rasa itu saat masih di dalam kandungan lho Bun, mulai dari sekitar 4 atau 5 bulan kehamilan.

Cairan ketuban diyakini dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu hamil, yang pada gilirannya memengaruhi preferensi rasa bayi setelah lahir. Jika saat hamil, Bunda mengonsumsi banyak makanan berbau bawang putih, misalnya, maka bayi akan merasakan itu dalam cairan ketuban di dalam rahim. Bayi juga berpotensi untuk tertarik pada makanan beraroma bawang putih setelah lahir.



9. Berbulu

Saat berkembang di dalam rahim, seluruh tubuh bayi ditutupi oleh lapisan tipis rambut yang disebut lanugo. Ahli tumbuh kembang anak menyebut bahwa rambut membantu mengatur suhu tubuh dalam rahim.

Jadi, jika bayi Bunda lahir terlihat dengan banyak bulu atau rambut, enggak perlu khawatir karena itu sangat normal. Rambut atau bulu akan rontok dengan sendirinya dalam beberapa minggu pertama kehidupan.

Bunda bisa simak tips mengganti popok bayi di video berikut ini:



(jue/jue)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Menawan Hassya Sabri, Anak Sambung Irish Bella yang Kuliah di Kedokteran

Mom's Life Annisa Karnesyia

Turun 50 Kg, Ini 5 Tips Defisit Kalori yang Efektif

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata, ini Alasan Mengapa Bayi Memasukkan Benda ke Dalam Mulut

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Kenapa Vaksinasi HPV Tidak Boleh Diberikan saat Hamil?

Kehamilan Tim HaiBunda

10 Nama Anak Laki-laki dari Penyanyi Indonesia yang Aesthetic & Artinya, Nama Anak Beby Romeo Curi Perhatian

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Orang Indonesia Peringkat 5 Dunia Terbanyak Sakit Diabetes, Penyebabnya Minuman Ini

Potret Anak Laki-laki Angel Karamoy yang Sudah Remaja dan Tingginya Melebihi Ibunda

Turun 50 Kg, Ini 5 Tips Defisit Kalori yang Efektif

Kenapa Vaksinasi HPV Tidak Boleh Diberikan saat Hamil?

Ternyata, ini Alasan Mengapa Bayi Memasukkan Benda ke Dalam Mulut

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK