HaiBunda

PARENTING

Tips Aman Penyemprotan Disinfektan di Rumah jika Si Kecil Pengidap Asma

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Mar 2020 13:49 WIB
Ilustrasi anak pakai masker/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock
Jakarta - Bunda berniat menyemprotkan rumah dengan cairan disinfektan? Sebelum melakukannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Apalagi kalau di rumah ada anak-anak yang mengidap asma.

Disarankan dr.Agung Gautama, Sp.A, yang praktik di RS Hermina Ciputat, sebaiknya Bunda melindungi anak pengidap asma dari penyemprotam disinfektan. Usahakan di kecil menggunakan masker.

"Selama penyemprotan disinfektan pakai masker atau diungsikan dulu," kata Agung, dalam pesan singkatnya kepada Haibunda belum lama ini.


Selain itu, ketika Bunda ingin melindungi diri dan keluarga dari penyebaran virus Corona, pertimbangkan beberapa hal berikut ini ketika membersihkan rumah, dikutip dari Tulsa Kids.


1. Bersihkan bukan disinfeksi

Disinfeksi itu sangat penting untuk membatasi penyebaran infeksi di tempat layanan kesehatan dan fasilitas perawatan anak usia dini. Tapi, kalau untuk orang-orang di rumah, sebaiknya cukup dengan membersihkan diri. Maksudnya, menghilangkan kotoran dan zat lain dari permukaan dengan menggosok atau melapnya menggunakan sabun dan air. Ini akan menghilangkan banyak kuman yang mengkhawatirkan.

"Apabila orang tidak diharuskan untuk disinfektan, membersihkannya benar-benar lebih penting daripada mendisinfeksi," kata Stephanie Holm, MD, MPH, co-direktur Unit Spesialis Kesehatan Lingkungan Pediatrik Negara Barat.

2. Lakukan dengan benar

Pada situasi tertentu, Bunda mungkin memerlukan penggunaan disinfektan di rumah untuk mencegah penyebaran infeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), misalnya kalau seseorang di rumah terkena norovirus yang sangat menular dan menyebabkan sakit perut. Setiap permukaan bekas terkena muntah atau diare harus dibersihkan dan kemudian didisinfeksi.

Apabila memutuskan untuk menggunakan disinfektan, permukaan yang ingin Bunda semprotkan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran. Jadi, kalau Bunda tidak membersihkan debu terlebih dahulu, disinfektan mungkin tidak berfungsi dengan baik.

"Seperti komponen debu dapat mengurangi efektivitas beberapa disinfektan," kata Holm.

Untuk membunuh kuman atau virus tertentu, disinfektan harus dibiarkan basah di permukaan selama beberapa menit. Karena itu, periksa label produk untuk instruksi secara spesifik berapa lamanya. Itu artinya, Bunda harus menggunakan produk secukupnya untuk permukaan bisa basah cukup lama, sehingga bahan aktif berlaku.

Penyemprotan disinfektan di rumah warga/ Foto: Istimewa/Dok. Yusuf/Sidik
3. Jauhkan disinfektan dari anak-anak

Pastikan anak-anak keluar dari ruangan ketika Bunda menyemprotkan disinfektan. Gouge mengatakan, untuk berapa waktu yang diperlukan dapat bervariasi berdasarkan bahan aktif produk dan tingkat ventilasi di dalam ruangan.

Dengan mengajak anak keluar, ini untuk menghindari tangan-tangan mungil menyentuh cairan disinfektan yang menunggu pengeringan. Apalagi anak-anak senang memasukkan tangan ke mulutnya.

Pada saat penyemprotan, beberapa produk mengeluarkan uap yang berpotensi memicu iritasi pernapasan dan asma.

4. Pertimbangkan produk yang lebih aman

Dalam artikel AJIC pada 2019, Holm dan timnya menemukan, produk disinfektan yang menggunakan hidrogen peroksida terkait dengan efek kesehatan negatif yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang menggunakan pemutih (chlorin) atau quat. Kalau Bunda ingin menggunakan produk disinfektan, pertimbangkan untuk mencari yang bahan aktifnya hidrogen peroksida.

Dikutip dari CNN Indonesia, berdasarkan informasi yang diterima dari The Robert Koch Institute (RKI), Jerman, produk disinfektan yang aktif terhadap virus Corona tidak tersedia. Namun, produk disinfektan lain yang setidaknya memiliki aktivitas virucidal terhadap virus berselimut (enveloped virus) juga dapat digunakan.

"Selain penggunaan agen pembersih, perawatan lain yang efektif terhadap virus corona adalah dengan metode pemberian uap dan perlakuan panas," jelas Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Chandra Risdian.

"Untuk disinfeksi daerah yang sangat terkontaminasi, sebaiknya permukaan tersebut didisinfeksi menggunakan kain yang telah dibasahi terlebih dahulu dengan larutan disinfektan. Jangan menyemprot langsung ke permukaan yang sangat terkontaminasi karena akan membuat virus menyebar ke udara."

Berikut bahan aktif yang bisa digunakan sebagai disinfektan:

Accelerated hydrogen peroxide (0.5 persen), Benzalkonium chloride / quaternary ammonium / alkyl dimethyl benzyl ammonium chloride) (0.05 persen), Chloroxylenol (0.12 persen), Ethyl alcohol atau ethanol (62-71 persen), Iodine in iodophor (50 ppm), Isopropanol atau 2-propanol (50 persen), Pine oil (0.23 persen), Povidone-iodine (1 persen iodine), Sodium hypochlorite (0.05 - 0.5 persen), Sodium chlorite (0.23 persen), Sodium dichloroisocyanurate (0.1-0.5 persen).


Bunda, simak juga manfaat renang di pagi hari bagi kesehatan anak, dalam video berikut:



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Kehamilan Amrikh Palupi

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK