Jakarta -
Saat Bunda memberikan makanan pendamping ASI (MPASI), bukan hanya tentang apa yang dimakan bayi. Tapi, penting juga memperhatikan lingkungan yang ideal saat makan, seperti kapan dan bagaimana bayi diperkenalkan MPASI.
"Lingkungan makan penting, baik dari sudut pandang fisik maupun emosional," kata Sarah Ockwell-Smith, spesialis metode Gentle Parenting, dalam buku
The Gentle Eating Book.
Ockwell-Smith juga menjelaskan, tujuan utama sebenarnya untuk membuat lingkungan saat
bayi makan lebih tenang, santai, bebas tekanan, dan tidak terburu-buru.
"Bekerja keras untuk menghasilkan lingkungan terbaik sejak awal akan memastikan Anda menuai hasil selama bertahun-tahun ke depan," tegasnya.
Ockwell-Smith menambahkan, Bunda perlu melihat beberapa faktor yang membantu menciptakan lingkungan makan paling sehat bagi bayi yang baru diperkenalkan MPASI. Pedoman ini akan memberikan dasar bagi lingkungan makan keluarga yang positif.
Bayi makan MPASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld |
1. Tidak tergesa-gesaOckwell-Smith mengatakan, hal terpenting ketika mengenalkan bayi ke MPASI yakni kesabaran yang tak ada ujungnya. Perlu Bunda ingat, anak-anak membutuhkan waktu untuk belajar makan.
"Ingat, ini semua baru bagi bayi Anda, pelan-pelan. Bukan hal aneh apabila untuk makanan dalam jumlah sedikit bisa memakan waktu setengah jam, atau bahkan satu jam," kata Ockwell-Smith.
Hindari membuat anak makan tergesa-gesa, apabila Bunda terburu-buru waktu. Lebih baik melewatkan makan jika bayi tidak terlalu lapar, ketimbang menekan bayi untuk selesai dengan cepat.
2. Bebas gangguanSaat bayi makan, kata Ockwell-Smith, pastikan tidak ada mainan dan ciptakan lingkungan yang membuat bayi bisa fokus sepenuhnya dengan makanan. Begitu juga Bunda perlu fokus, jangan bermain ponsel. Selain itu hindari makan sambil berjalan.
3. Beri contohDikatakan Ockwell-Smith, bayi perlu belajar makan dengan memperhatikan Bunda. Sebenarnya ini dicontohkan jauh sebelum mulai memberikan
MPASI, sehingga saat bayi mulai makan, pastikan Bunda menjadi panutan terbaiknya.
"Luangkan waktu untuk makan bersama, akan lebih baik dengan makanan yang sama, mengomentari tekstur dan rasa saat Anda mengunyah dan mengubah waktu makan menjadi bercakap-cakap bersama," ujar Ockwell-Smith.
4. SantaiMemberi makan bayi jangan sampai terburu-buru, cobalah menjadikan makan sebagai waktu yang santai dan menyenangkan. Sebelum memulai makan, Bunda bisa meluangkan waktu untuk menarik napas panjang dan lepaskan semua tekanan dan ketegangan hari itu.
"Sekarang saatnya untuk tenang dan rileks, tidak stres dengan apa yang bayi Anda makan atau tidak. Sangat penting menyadari emosi diri sendiri dan itu semua bisa berdampak pada bayi," tuturnya.
5. Tatap mukaCobalah untuk mengatur area makan, yang membuat Bunda dan bayi dapat dengan mudah saling memandang mata. Ini artinya, Bunda harus berada di level yang sama. Keseringan high chair membuat posisi bayi jadi terlalu tinggi. Posisi seperti ini sulit untuk melakukan kontak mata saat Bunda makan di meja bersama.
"Apabila Anda menggunakan
high chair, cobalah untuk memilih kursi yang posisi kepala bayi berada pada tingkat yang sama dengan saat Anda duduk," jelas Ockwell-Smith.
Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan tikar atau alas sehingga bisa duduk bersama di lantai untuk makan, bergaya piknik.
Dalam membentuk kebiasaan makan anak, dikatakan Kepala Divisi Perkembangan Anak, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen FEMA IPB, dr. Ir. Dwi Hastuti, M.Sc, atau yang kerap disapa Tuti, terdapat korelasi antara perhatian Bunda dalam menyiapkan makanan dengan perilaku anak.
"Peran penting ibu dalam menentukan panganan aman dan sehat bagi anak telah dimulai sejak anak dalam kandungan. Selanjutnya, apa yang dikonsumsi ibu akan dikonsumsi pula oleh anak. Anak juga melihat pola, kebiasaan, serta tata cara makan ibu dan akan mencontohnya," terang Tuti.
Bunda, simak juga yuk cara merawat gigi bayi berusia 6 bulan, dalam video berikut ini:
(muf/muf)