Jakarta -
Orang dewasa menjadi vegan, atau hanya mengonsumsi sayur tanpa daging, bukan sesuatu yang aneh. Tapi, bayi vegan tentu membuat orang bertanya-tanya, apa itu boleh?
Kalau Bunda menjalani gaya hidup vegan, mungkin bersemangat memperkenalkan bayi menjalani pola makanÂ
bebas daging dan bebas susu. Berita bagusnya, menurut ahli, ini sehat buat Bunda dan bayi.
Academic of Nutrition and Dietetics secara resmi menganggap, diet vegan sehat untuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, Bunda harus memberi perhatian ekstra pada pola makan bayi untuk memastikan anak mendapat apa yang dibutuhkan.
Dikatakan pakar nutrisi dan gaya hidup Dr.Keith Ayoob, dengan menjalani diet vegan, kandungan gizi dalam tubuh bisa lebih rendah kalsium, vitamin D, dan vitamin B12, karena makanan hewani merupakan sumber utama nutrisi untuk omnivora.
"Dan khususnya dengan B12, sumber makanan yang diperkaya atau suplemen yang diperlukan bagi sebagian besar anak-anak vegan. B12 hanya ada secara alami dalam makanan hewani," kata Ayoob, dikutip dari
Parents.
Kalau Bunda ingin mencoba, mungkin perlu latihan dan kesabaran untuk membesarkan bayi vegan. Direkomendasikan ahli diet terdaftar Kaleigh McMordie, MCN, RDN, LD, untuk menambahkan beberapa bulan dalam siklus menyusui kalau Bunda akan membesarkan bayi vegan.
"Bayi-bayi vegan mungkin perlu disusui lebih lama daripada non-vegan karena ASI adalah sumber nutrisi yang sangat baik," McMordie menyarankan.
 Bayi makan sayur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld |
Menurutnya, bayi tidak boleh minum susu lain, termasuk nabati sebagai minuman utama sebelum 12 bulan. Bayi tetap minum ASI atau susu formula.
Dan bahkan ketika bayi mencapai usia balita, ahli diet terdaftar Diana K. Rice mengingatkan, alternatif susu vegan tidak harus langsung menggantikan susu sapi.
"Banyak pengganti, termasuk susu almond, tidak memiliki jumlah protein yang sama dengan susu sapi dan banyak mengandung tambahan gula," tuturnya.
Rice menjelaskan, anak-anak juga bisa mendapatkan nutrisi yang sama dari makanan lain. Jadi, pastikan untuk secara teratur menawarkan sumber kalsium dan protein, termasuk sayuran hijau dan kacang hijau.
Selain Vitamin B12 dan D, diet vegetarian dan vegan berisiko kekurangan beberapa nutrisi penting lain, termasuk zat besi, seng dan asam lemak Omega-3. Untuk memastikanÂ
bayi mendapatkan cukup nutrisi penting ini, Bunda bisa memberikan suplemen vitamin, memilih sereal dan jus, atau mencari alternatif nabati.
Dijelaskan juga oleh dr.Ameetha Drupadi, CIMI, sejak lahir sampai usia dua tahun merupakan
golden period tumbuh kembang anak. Sehingga, bayi di usia itu harus dilengkapi kebutuhan nutrisinya untuk tumbuh dan berkembang.
"Mulai dari IMD (Inisiasi Menyusui Dini) sejak lahir, ASI eksklusif 0 - 6 bulan, MPASI bergizi mulai usia enam bulan, lanjut ASI sampai dua tahun," jelas Ameetha kepada
HaiBunda, Senin (13/4/2020).
Ameetha menambahkan, saat usia enam bulan dan mulai makan MPASI, bayi membutuhkan nutrisi lebih banyak yang tidak bisa dipenuhi oleh ASI lagi. MPASI yang dibutuhkan adalah makanan dengan gizi seimbang yakni karbohidrat, protein nabati dan protein hewani, sayur, buah, air, dan minyak sebagai tambahan lemak.
Untuk bayi kurang gizi atau berat di bawah kurva, Ameetha menjelaskan, membutuhkan protein hewani seperti daging merah misal sapi (daging, paru, lidah, otak), ayam, ikan, telur, dan protein nabati.
"Untuk memenuhi kebutuhan kalori yang sedang mengejar pertumbuhan dan berat badan, jika hanya diberikan sayur dan buah, maka kebutuhan nutrisi kurang mencukupi," terang Ameetha.
Ia pun menegaskan, bayi vegan atau hanya diberi sayur dan buah dikhawatirkan mengalami malnutrisi, sehinggaÂ
tumbuh kembang tidak optimal.
Bunda, simak juga 8 jenis makanan untuk mencerdaskan otak anak, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)