Jakarta -
Si bungsu masih usia balita, tapi ingin ikut berpuasa seperti kakaknya. Anak Bunda juga seperti itu? Sebenarnya, boleh enggak sih anak balita belajar puasa?
Sebagian bunda mungkin khawatir kalau anak yang masih balita ingin berpuasa. Bagaimana dengan asupan gizinya? Apakah pertumbuhan berat badannya akan terganggu? Sederet pertanyaan lain mungkin bersarang di pikiran Bunda.
Nah, supaya puasa si kecil lancar, Bunda juga tenang, sebaiknya simak 5 hal yang perlu diperhatikan saat mengajari
balita berpuasa.
1. Balita tidak wajib puasaDalam Islam, dijelaskan Ustazah Aini Aryani, anak mulai diajari beribadah dari usia 7 tahun. Hanya saja, Bunda tidak boleh memaksa. Misal saat mengajari si kecil berpuasa, jangan memaksa dia meneruskan puasa kalau sudah mengeluh lapar.
"Karena bila anak dipaksa, dia justru bisa berbohong," ujar Aini.
Ilustrasi mengajari anak puasa/ Foto: Getty Images/JulieanneBirch |
2. Kondisi anak sehatDikatakan dr.Alinda Rubianti Wibowo, Sp.A, dari tim Applicative MedicalCare System (AMS), bila anak dalam kondisi sehat, puasa tidak akan mengganggu sistem pencernaannya.
"Asalkan diperhatikan asupan nutrisi yang etpat saat sahur dan berbuka," terang Alinda kepada
HaiBunda, melalui pesan
WhatsApp, belum lama ini.
3. Menu sahurAlinda mengingatkan, tujuan makan sahur adalah agar tubuh mendapatkan energi, nutrisi, dan meningkatkan imunitas. Untuk itu, makanan yang dianjurkan saat si kecil sahur yakni:
- Lauk berprotein tinggi (ikan, tempe, daging, ayam)
- Menu dengan indeks glikemik rendah (nasi merah, ubi jalar, kacang hijau, ayam panggang)
- Air putih cukup
- Buah, vitamin, dan susu
4. Menu buka puasaMenu saat anak berbuka puasa juga perlu diperhatikan, Bunda. Alinda menerangkan, nutrisi dalam menu buka puasa bermanfaat untuk mengembalikan kadar gula darah dan mengganti cairan tubuh. Menu yang dianjurkan yakni:
- Minum air putih atau teh manis hangat
- Menu berkadar indeks glikemik tinggi (nasi putih, kentang, roti, macaroni, keju)
- Lauk berprotein tinggi dan berserat (ikan, ayam, sayur hijau, kacang-kacangan)
- Buah-buahan yang mengandung air (melon, apel, pepaya, air kelapa)
"Jangan makan makanan berlemak tinggi, ini harus dihindari," dokter yang praktik di RSIA Kemang Medical Care ini mengingatkan.
5. Susu dan vitaminKalau setiap hari si kecil terbiasa minum susu dan vitamin, Alinda menyarankan, Bunda bisa tetap memberikannya. "Sebaiknya dikonsumsi saat
sahur," jelasnya.
Bunda, simak juga tips mengajari anak salat dan mengaji, dalam video di bawah ini:
(muf/muf)