Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kepala Balita Berketombe? Ini Penyebab & Cara Mengatasinya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 13 May 2020 08:03 WIB

Shot of an adorable little girl looking forgetful while playing outsidehttps://195.154.178.81/DATA/i_collage/pi/shoots/781048.jpg
Ilustrasi kepala anak gatal/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
Jakarta - Kepala anak balita berketombe? Bunda mungkin aneh mendengarnya, tapi memang kepala balita juga bisa berketombe. Penyebab pastinya memang belum diketahui, namun ketombe bukanlah penyakit. Sebenarnya, ketombe dapat terjadi karena berbagai alasan dan bisa diobati.

"Ketombe lebih sering terjadi pada bayi baru lahir dan orang dewasa muda tetapi dapat juga terjadi pada balita," kata Dr Ritika Shah, mengutip Mom Junction.


Shah menjelaskan, ketombe merupakan pengelupasan kulit kepala yang membentuk serpihan kuning atau putih. Serpihan-serpihan ini terlihat di kepala, rambut, dan bahu anak balita. Anak yang berketombe biasanya mengeluh kulit kepalanya gatal.

Penyebab pasti ketombe, kata Shah, tidak diketahui. Namun, kondisi atau masalah berikut dapat meningkatkan kemungkinan ketombe.

1. Kulit berminyak

2. Eksim; bisa meningkatkan pengelupasan kulit sehingga meningkatkan pembentukan serpih ketombe.

3. Infeksi jamur, seperti yang disebabkan oleh jamur yang disebut Malassezia.

4. Perubahan musiman; ketombe terlihat lebih banyak selama musim dingin karena meningkatnya produksi minyak dan kulit kepala jadi lembap.

5. Beberapa peneliti mengatakan bahwa ketombe memiliki kecenderungan genetik.

6. Reaksi alergi terhadap beberapa iritasi kimia dalam sabun atau sampo.

Ilustrasi kepala anak gatalIlustrasi kepala anak gatal/ Foto: Getty Images/iStockphoto/suzyoliveira

Ketombe biasanya berkurang dengan menggunakan sampo bayi ringan, sampo obat, atau dengan beberapa pengobatan rumahan dalam beberapa hari. Tapi, apabila Bunda mengalami kondisi berikut ini, sebaiknya konsultasi ke dokter.

1. Ketombe semakin memburuk dengan meningkatnya pengelupasan
2. Gatal parah
3. Rambut rontok
4. Pendarahan atau pembentukan nanah di kulit kepala

Untuk mengobatinya, Shah menjelaskan, dokter mungkin merekomendasikan sampo antiketombe atau salep yang membantu membasmi ketombe. Selain itu, mencuci kulit kepala dan rambut balita alias keramas secara teratur, membatasi asupan produk makanan seperti roti, keju, atau makanan yang dibuat dengan ragi atau jamur.

Jika sampo antiketombe tidak membantu, kata Shah, dokter mungkin merekomendasikan sampo, krim steroid, atau krim antijamur yang sesuai dengan masalah yang dialami.

"Selalu ikuti rekomendasi dokter sebelum menggunakan sampo khusus, atau produk lain apa pun untuk balita," ujarnya.

Ia juga mengingatkan untuk menjaga kebersihan kepala dan menggunakan sampo ringan berkualitas baik untuk bayi. Namun, jika Bunda melihat ada ketombe di kepala si kecil, sebaiknya menghubungi dokter anak untuk mengatasinya.

"Jangan menggunakan obat rumah atau obat apa pun tanpa rekomendasi dokter anak," jelasnya.

Terkait keramas pada bayi, ada yang meyakini sebaiknya kepala bayi dicuci setiap hari, tapi ada juga yang bilang jangan sering-sering dikeramasi. Kebanyakan dokter anak menyarankan agar anak keramas satu hingga dua kali seminggu, Bun. Tapi beberapa orang ada yang bilang enggak perlu mencuci rambut bayi setiap mandi. Cukup seminggu sekali.

Alasannya, terlalu sering mencuci rambut malah mencegah tubuh memproduksi flora kulit, yang penting untuk membangun sistem kekebalan tubuh yang sehat. Apalagi saat mandi, itu juga bisa jadi pengalaman bagi orang tua untuk menjalin ikatan dengan anak alias bonding lho, Bun. Dan untungnya, tidak ada cara yang benar atau salah saat melakukannya.


Bunda, simak juga jenis-jenis pemanis buatan yang tidak boleh dikonsumsi balita, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda