PARENTING
Anak-anak Rentan Depresi Akibat Pandemi Corona, Ini Faktanya
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 14 May 2020 17:02 WIBKehadiran virus Corona benar-benar mengubah banyak hal ya, Bunda. Anak-anak pasti merasakan juga. Bahkan, sebuah penelitian menemukan, pandemi Corona ini mempengaruhi kesehatan mental anak-anak.
Namun, orang tua bisa membantu agar anak terhindar dari depresi. Dalam penelitian itu disebutkan, satu dari lima anak di China menunjukkan gejala depresi setelah adanya Corona, Bunda.
Dikutip dari Journal Gazette, dalam penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open, sebanyak 1.784 anak di kelas dua hingga enam di provinsi Hubei, tempat virus Corona pertama muncul, disurvei untuk menilai kesehatan mental mereka karena lockdown. Hasilnya, sekitar satu dari lima atau 20 persen melaporkan gejala depresi setelah sekolah mereka ditutup selama sebulan.
Selain itu, penyakit menular yang serius dapat mempengaruhi kesehatan mental anak-anak. Kalau menurut Asosiasi Anxiety and Depression of America, antara 2 dan 3 persen anak-anak usia 6 hingga 12 tahun mengalami depresi sebelum pandemi.
Karenanya, Hope Nichols, yang merupakan terapis keluarga mengatakan kalau dia tidak terkejut dengan meningkatnya jumlah anak yang menunjukkan gejala depresi atau kecemasan.
"Ini adalah perubahan besar dalam sistem. Dan banyak orang, anak-anak, orang tua mengalami kecemasan atau depresi karena perubahan mendadak," kata Nichols.
Para peneliti bahkan sampai memperingatkan orang tua dan pejabat sekolah untuk memperhatikan kesehatan mental anak-anak yang memburuk, dan orang dewasa, akibat adanya pandemi, kombinasi dari isolasi sosial, resesi ekonomi, dan krisis kesehatan masyarakat.
Pada anak-anak yang masih kecil, Nichols mengatakan, perubahan jadwal yang tiba-tiba mungkin membingungkan dan mengecewakan.
"Itu sebabnya, orang tua harus mencari tanda-tanda kesedihan yang terus-menerus, rasa putus asa, kesepian, dan rasa tidak berdaya pada anak-anak mereka yang terlihat berbeda setiap hari," katanya.
Dijelaskan Michael Consuelos, penasihat medis senior untuk NeuroFlow, sebuah platform kesehatan perilaku, karena itulah orang tua diharapkan bisa membuat anak-anak bercerita tentang emosi mereka dengan terbuka di rumah. Menurunya, ini bukan trauma individu, ini trauma komunitas.
"Anak-anak juga merasakan itu. Kemungkinan akan ada beberapa efek pasca-trauma karena ini adalah gangguan yang berkepanjangan dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan tidak ada tanggal berakhirnya. Orang tua harus terbuka dengan perasaan anak-anak mereka tanpa penilaian, dan ketika itu berakhir, teruslah seperti itu," kata Consuelos.
Orang tua bersama anak juga perlu menemukan cara untuk menavigasi rasa cemas. Kita juga perlu menjelaskan kepada anak bahwa mereka berhak untuk marah, tetapi tidak membuat orang-orang di sekitar mereka sengsara.
Consuelos mengatakan, dengan menanyakan perasaan seorang anak dan mendengarkan mereka, penting untuk kita bisa mengidentifikasi gejala depresi atau kecemasan sebelum berkembang menjadi diagnosis klinis.
"Ada rasa duka yang sangat besar sekarang. Anak-anak mungkin mencerminkan tekanan dari orang tua mereka. Jika mereka lebih mudah marah, mungkin saja orang tua mereka juga lebih mudah marah. Dan anak-anak mendengar kematian dan penyakit dibicarakan dengan cara yang tidak biasa dalam percakapan, atau dari berita media massa," katanya.
Memang, tak semua anak mengerti akan kondisi pandemi Corona seperti sekarang. Bahkan, anak-anak bisa saja stres dan jadi lebih rewel. Mengutip Kidshealth, tanda atau gejala stres pada anak bisa dilihat dari perubahan perilaku jangka pendek. Seperti suasana hati, berakting, perubahan pola tidur, bahkan mengompol.
Bunda, simak juga cara Fairuz A. Rafiq mengatasi anak yang ketakutan, dalam video di bawah ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Ketika Ortu Jadi Tersangka Seperti Gisel, Begini Cegah Anak Alami Depresi
Anak Perfeksionis Rawan Alami Depresi Saat Dewasa, Ini Sebabnya
12 Tanda Anak Mengalami Depresi, Cepat Marah hingga Berpikir Kematian
Anak Suka Makan Sayur Bisa Mencegah Gangguan Mental? Ini Kata Ahli
TERPOPULER
Perlukah Bayi Memakai Earmuff saat Naik Pesawat?
15 Ciri-ciri Rumah Tangga Tidak Sehat
Anak Wulan Guritno & Adilla Dimitri Menangkan 5 Medali di World Scholar's Cup di Malaysia
50 Kata-kata Motivasi Diet agar Konsisten dan Semangat
Potret Alyssa Daguise di Resepsi Pernikahan Sang Kakak dengan Adat Koto Gadang
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Rub Cream untuk Bantu Redakan Batuk Pilek hingga Kembung
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
Ngopi Santai ala Bunda Kekinian? Coba 5 Rekomendasi Kopi Susu Ini
PritadanesTERBARU DARI HAIBUNDA
Perlukah Bayi Memakai Earmuff saat Naik Pesawat?
15 Ciri-ciri Rumah Tangga Tidak Sehat
7 Jamur yang Boleh Dimakan Ibu Hamil, Aman dan Bergizi
50 Kata-kata Motivasi Diet agar Konsisten dan Semangat
Anak Wulan Guritno & Adilla Dimitri Menangkan 5 Medali di World Scholar's Cup di Malaysia
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Terekam Jelas Rantis Brimob Sempat Berhenti Sebelum Lindas Tewas Ojol
-
Beautynesia
Selalu Punya Pacar Toxic, Kok Bisa? Ternyata Ini Penyebabnya
-
Female Daily
Wear Test Liquid Blush dan Lip Tint Rayme Beauty di LaLaLaFest 2025
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Heidi Klum dan Putrinya Pamer Gaya Kembar Sexy di Venice Film Festival
-
Mommies Daily
Tips Pernikahan dari Para Ayah Lama dan Ayah Baru, Inspiratif!