Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Atasi Anak Tantrum dengan 'Aturan Makanan Cepat Saji', Caranya?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 05 May 2020 14:50 WIB

Shot of a little girl screaming in her big brother's ears while playing in the living room at home
Cara mengatasi anak tantrum/ Foto: Getty Images/PeopleImages
Jakarta - Kesehatan fisik anggota keluarga mungkin jadi perhatian utama orang tua selama pandemi Corona. Namun di sela-sela itu, orang tua dihadapkan ledakan emosi anak-anak. Nah, kalau begini kondisinya, Bunda bisa mencoba 'Aturan Makanan Cepat Saji'.

"Cukup sulit saat Anda memiliki anak-anak usia sekolah di rumah. Tetapi sangat sulit saat Anda memiliki balita di rumah, anak-anak dari usia 8 bulan hingga 4, 5, 6 tahun," kata Dr. Harvey Karp, dokter anak, pendiri Happiest Baby, pencipta SNOO, dan penulis The Happiest Toddler on the Block, mengutip Romper.


Menurut Karp, emosi yang meledak karena hari-hari jadi berbeda dari rutinitas anak biasanya, Bunda. Anak-anak jadi merasa stres dengan sekelilingnya, meski itu untuk kebaikan anak-anak.

Untuk itu, Karp menganjurkan agar Bunda lebih menjaga komunikasi dan menyampaikan dengan cara terbaik ke balita, salah satunya lewat 'Aturan Makanan Cepat Saji' alias Fast Food Rule.

"Ketika kamu pergi ke restoran cepat saji," kata Karp menjelaskan, "Kamu bisa memesan, dan kemudian pelayan mengulangi pesananmu kembali kepadamu. Dan siapa pun yang paling lapar, harus memesan terlebih dahulu," ujarnya.

Karp bilang, 'Aturan Makanan Cepat Saji' semacam itu, berarti anak yang paling kesal harus berbicara terlebih dahulu, Bunda. Dengan hati-hati, orang tua lalu mengakui suasana hati anaknya dengan mengulangi perkataan pendek anak-anak. Ini mencerminkan sepertiga emosi yang diungkapkan anak.

Daripada mengatakan, 'Bunda bisa mengerti kenapa kamu kesal', lebih baik mengatakan, 'Kakak/Adik tidak suka itu! Kakak/Adik tidak suka itu! Kakak/Adik bilang tidak, tidak, tidak!'

Anak marahAnak marah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Karp mengakui, cara ini mungkin terasa sedikit aneh atau konyol. Tapi yang menarik, ketika anak-anak sangat bahagia, orang tua otomatis melakukan teknik semacam ini.

"Aturan Fast Food adalah cara terbaik bagi seseorang untuk merasa didengarkan dan diperhatikan," tegas Karp.

Yang enggak kalah penting, Karp juga mengingatkan orang tua untuk tidak melupakan aspek pengasuhan yang sangat penting yakni perawatan diri. Ayah dan Bunda juga harus menjaga kesehatan. Menjaga kesehatan diri sendiri akan jadi salah satu hal paling penting yang dapat orang tua lakukan dalam mencegah anak-anak jatuh sakit juga.

"Tolong menjaga diri demi anak," katanya. "Dan jaga kesehatan diri, karena itu demi anak juga," pungkasnya.

Terkait pengasuhan di tengah Corona, Dr. Aaron E. Carroll, M.D., seorang profesor pediatri di Indiana University, Amerika Serikat, mengatakan, orang tua harus tetap dengan penguatan positif sebanyak mungkin.

Menurutnya, penguatan positif lebih efektif daripada mengomel dan memarahi anak, bahkan ketika kita tidak hidup dalam krisis global. Apalagi saat pandemi Corona seperti ini, Bunda, berusahalah bersikap simpatik.

"Kita tidak ingin menghukum anak-anak, kita harus bereaksi dengan cara tepat dalam situasi yang sudah membuat stres," katanya.


Bunda, simak juga cara Lenna Tan sebagai single mother dalam mendidik putranya, dalam video Intimate Interview berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda