Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Picky Eater Sulit Diatasi di Atas Usia Balita, Ini Alasannya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 30 May 2020 12:56 WIB

Little Girl refusing to eat healthy lunch/snack of fruit and drink her milk
Ilustrasi anak picky eater atau susah makan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/StephaMW
Jakarta -

Suka pilih-pilih makanan alias picky eater itu umum terjadi selama masa kanak-kanak. Biasanya, orang tua berpikir kebiasaan makan anak akan berubah ketika anak tumbuh besar. Namun, itu semua tak selalu terjadi, Bunda.

Sebuah penelitian menemukan, anak picky eater sulit berubah memilih makanan lain apabila sudah lewat usia empat tahun.

"Waktu terbaik mencoba memperluas preferensi makanan anak itu ketika anak masih balita, tetapi semua usaha setelah itu cenderung gagal," begitu isi dari penelitian, mengutip Telegraph.

Temuan yang diterbitkan dalam Pediatrics Journal dilakukan selama empat tahun terhadap 317 ibu dan anak-anak mereka.

Keluarga yang terlibat dalam penelitian melaporkan kebiasaan makan anak-anak dan bagaimana perasaan ibu saat memberi makan ketika anak-anak berusia 4 hingga 9 tahun.

Dari penelitian itu, para peneliti menemukan, anak-anak picky eater yang stabil sejak bayi, paling efektif diberikan berbagai makanan itu ketika masih balita.

Picky eater cenderung berada di bawah tekanan paling besar untuk makan lebih banyak makanan, sehingga seringkali mengakibatkan mereka membatasi pola makan mereka lebih lanjut.

"Jika anak Anda [empat tahun] sering mendorong piring makan mereka, atau berperang menghadapi sayuran yang tidak mereka sukai, mereka mungkin tidak berubah setelah itu dalam waktu dekat," kata penulis senior Dr Megan Pesch, dari Michigan Medicine CS Mott Children's Hospital.

Iustrasi anak picky eaterIustrasi anak picky eater/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Alexeg84

Studi ini juga menemukan, anak-anak yang enggan makan makanan tertentu cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah, juga lebih kecil kemungkinan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

"Kami tetap ingin orang tua mendorong berbagai pola makan pada usia muda, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa mereka kurang bisa mengendalikan," ujar Pesch.

Pesch lalu mengatakan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana pilihan makanan yang terbatas, apakah berdampak pada kenaikan berat badan yang sehat dan pertumbuhan jangka panjang.

Periode picky eater biasanya terjadi pada saat anak menginjak usia prasekolah. Menurut Prof Dr dr.Rini Sekartini, Sp.A(K), anak jadi suka pilih-pilih makanan itu sepenuhnya normal. Tapi, jika dibiarkan berlanjut sampai dewasa, bisa saja akan menimbulkan masalah pada kesehatan fisiknya.

"Bagaimana cara menyiasatinya? Pertama makan bersama dengan anak di meja makan di rumah. Karena sekarang jarang sekali dilakukan," kata Rini.

Ia juga mengingatkan, Bunda jangan lupa membuat suasana makan yang menyenangkan bagi anak. Dengan begini, si kecil akan belajar kalau makan adalah kegiatan yang seru dan menyenangkan.

Bunda, simak juga dampak buruk bagi anak yang tidak suka sarapan, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda