Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

8 Cara Merawat Kulit Bayi yang Alami Iritasi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 12 Jun 2020 05:20 WIB

Kulit bayi gatal, dermatitis atopik
8 Cara Merawat Kulit Bayi yang Alami Iritasi/ Foto: Thinkstock
Jakarta -

Kulit bayi terutama yang baru lahir, memang dikenal sensitif. Tak jarang bayi sering mengalami iritasi kulit, seperti ruam atau eksim.

Menurut perawat Megan Dix, RN, BSN, kondisi ini biasanya bisa diobati. Meskipun, bayi mungkin merasa tidak nyaman dan sering rewel.

"Terkadang, kondisi ini dapat mengindikasikan penyakit yang lebih serius," kata Dix, dikutip dari Healthline.

Iritasi kulit pada bayi dapat disebabkan banyak hal. Bayi baru lahir memiliki kulit baru dan mulai mengembangkan sistem kekebalan tubuh.

Kulit bayi yang sensitif rentan terhadap banyak sumber iritasi atau infeksi. Beberapa penyebab kulit bayi iritasi adalah panas, alergi, lembap, bahan kimia, wewangian, atau gesekan terhadap suatu benda.

Berikut cara merawat kulit bayi yang iritasi, mengutip Web MD dan Parents:

1. Mengganti popok

Jika bayi mengalami kulit merah di sekitar area popok, mungkin si kecil mengalami ruam popok. Sebagian besar hal ini terjadi akibat:

- Popok terlalu ketat
- Popok basah yang dibiarkan terlalu lama
- Merek deterjen, popok, atau tisu bayi tertentu

Hal ini dapat dihindari jika Bunda membiarkan area popok terbuka dalam waktu cukup lama, dan mengganti popok yang sudah basah.

2. Mengatasi eksim

Eksim adalah kondisi ruam merah yang gatal pada bayi. Eksim mungkin disebabkan sebagai respons dari sebuah pemicu (trigger).

Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak yang memiliki riwayat keluarga asma, alergi, atau dermatitis atopik. Eksim umumnya muncul di wajah bayi seperti ruam yang berubah menjadi tebal, kering, dan bersisik.

Untuk mengobatinya, identifikasi dan hindari pemicu apa pun. Gunakan sabun dan deterjen lembut, dan oleskan pelembap dalam jumlah sedang. Eksim yang lebih parah harus diobati dengan obat resep dari dokter.

3. Mengatasi kulit kering

Bunda mungkin tidak perlu khawatir jika bayi memiliki kulit kering dan mengelupas. Kondisi ini sering terjadi pada bayi yang dilahirkan agak terlambat.

Kulit di bawah yang kering sebenarnya sehat, lembut, dan lembap. Jika kulit kering bayi tidak hilang, bisa konsultasikan ke dokter anak ya.

4. Mengatasi biang keringat

Biang keringat tampak seperti benjolan kecil berwarna merah muda. Kondisi ini biasanya muncul di bagian tubuh bayi yang cenderung berkeringat, seperti di leher, area popok, ketiak, dan lipatan kulit.

Bunda dapat merawatnya di lingkungan yang sejuk dan kering. Bayi juga disarankan menggunakan pakaian longgar.

Perlu diingat bahwa biang keringat dapat terjadi di musim dingin. Coba balut bayi dengan kain berlapis yang mudah dilepas agar mudah diganti saat dia kepanasan.

Kulit bayi gatal, dermatitis atopikKulit bayi mengalami iritasi/ Foto: Thinkstock

5. Tips mencuci baju

Untuk menghindari ruam kulit, gunakan deterjen lembut untuk mencuci bahan yang menyentuh kulit bayi. Misalnya sprei, selimut, handuk, dan pakaian Bunda sendiri. Cara ini dapat mengurangi kemungkinan gatal atau iritasi pada bayi.

6. Pengobatan iritasi

Berikan antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal dan ruam. Berikan antihistamin sebelum tidur karena obatnya sering membuat anak mengantuk. Hindari penggunaan krim antihistamin karena dapat mengiritasi kulit dan memperburuk ruam.

Infeksi kulit karena bakteri harus diobati dengan antiseptik topikal atau pengobatan antibakteri. Perawatan topikal biasanya cukup, tetapi antibiotik oral kadang-kadang diperlukan. Jika lesi luas atau menyebar, segera hubungi dokter anak.

7. Perawatan saat mandi

Untuk pencegahan, jaga kulit bayi tetap terhidrasi dengan memandikannya dalam air hangat selama 3 hingga 5 menit. Hindari membiarkan bayi bermain atau berendam terlalu lama dalam air yang dicampur sabun.

Oleskan lotion atau pelembap bayi segera setelah mandi saat kulitnya masih basah. Kemudian tepuk kering dan tidak menggosoknya.

Mandikan bayi dengan air dingin (tidak panas) jika kulit sudah iritasi atau mengalami ruam gatal. Oleskan lotion kalamin atau larutan baking soda ke daerah ruam. Untuk ruam gatal lokal bukan karena jamur, cacar air, atau infeksi bakteri, Bunda dapat oleskan krim hidrokortison 1 persen.

8. Pijat bayi

Jika ruam atau kondisi kulit menyebabkan infeksi, cobalah memijat bayi. Gerakan lembut memijat kulit bayi tidak hanya dapat membantu meningkatkan relaksasi, tetapi juga dapat menyebabkan tidur yang lebih baik dan membuat anak berhenti menangis.

Penelitian menunjukkan, kelangsungan hidup bayi sangat tergantung pada sentuhan karena dapat memicu hormon, meningkatkan kekebalan tubuh, dan membantu melawan penyakit.

Tidak ada teknik khusus untuk pijat bayi. Cukup baringkan bayi di atas selimut atau kain lembut. Gunakan sedikit baby oil atau lotion lembut untuk memijat dada dan perut bayi dengan lembut. Cobalah untuk melakukan kontak mata dan berbicara dengan bayi selama memijat.

Simak juga cara memandikan bayi yang tepat, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda