Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda Ragu Beri Anak Vitamin? Begini Saran Ahli

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 08 Jul 2020 14:26 WIB

Happy young mother feeding her baby girl with a spoon at home.
Ilustrasi anak makan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Jakarta -

Sebagai orang tua, Bunda pasti ingin anak-anak makan makanan bergizi. Tapi, Bunda kadang merasa kewalahan untuk memberikan anak-anak gizi seimbang. Atau mungkin ragu memberi anak vitamin untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Sewaktu di sekolah dulu, yang Bubun pelajari itu empat sehat lima sempurna. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, sudah berubah istilah jadi pola makan gizi seimbang. Yang perlu Bunda ketahui, porsi orang dewasa, anak-anak, dan bayi berbeda-beda.

Dijelaskan Dr. dr. Damayanti Sjarif, Sp.A(K), ada tiga unsur terpenting yang perlu masuk ke tubuh anak yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Damayanti mengatakan, dirinya selalu mengajari para bunda bahwa sebenarnya, enggak sulit memberi anak makanan dengan gizi seimbang.

"Contoh, kalau ibunya kasih karbohidrat berupa roti, lemaknya bisa berupa mentega, nanti proteinnya bisa kasih telur atau semacamnya. Bukan meses, selai, karena bahan ini juga karbohidrat untuk anak," kata Damayanti.

Dikutip dari The Independent, sebuah jajak pendapat menemukan bahwa dua pertiga orang tua tidak tahu cara memberi makan anak-anak dengan gizi seimbang. Karena itu, dua pertiga orang tua yang disurvei merasa membutuhkan bimbingan lebih lengkap setiap kali memberi makan anak-anak. Orang tua juga bingung kenapa pedoman itu diatur.

Pada jajak pendapat itu, tujuh dari 10 orang tua yang disurvei mengaku sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk memenuhi gizi anak. Yakni memastikan anak-anak mengonsumsi lima porsi sayuran dan buah-buahan per hari. Tapi, mereka ingin tahu alasannya.

Sedangkan, seperlima dari orang tua yang disurvei tidak yakin tentang vitamin, khususnya cara untuk meningkatkan vitamin D dan vitamin C sesuai pedoman.

Portrait of adorable young girl and mother having breakfastIlustrasi pola makan anak dengan gizi seimbang/ Foto: Getty Images/iStockphoto/zeljkosantrac

Jajak pendapat khusus ini dilakukan perusahaan Boots Kids Vitamin dan melibatkan 2.000 orang tua. Hasil temuan membuktikan, penggunaan dan asupan vitamin jadi salah satu sumber kebingungan terbesar orang tua.

Dalam hal vitamin dan suplemen, jajak pendapat menemukan bahwa seperempat orang tua di Inggris khawatir dengan seberapa bergizi makanan yang anak-anak konsumsi, dan 56 persen juga memberi anak mereka semacam suplemen vitamin.

Bagi orang tua yang tidak memberi anak-anaknya vitamin harian, itu karena khawatir dengan kandungan gula dan beberapa tidak yakin harus mulai dari mana.

Parminder Kaur, seorang ahli vitamin menjelaskan, ini semua sebenarnya disebabkan orang tua kelebihan informasi yang secara teratur didapat dari berbagai sumber di internet.

"Sumber-sumber di internet telah menyediakan banyak informasi, ada juga banyak informasi di luar sana yang mungkin sulit disaring," katanya.

Jadi, menurut Kaur, tidak mengherankan orang tua jadi kebingungan seberapa banyak anak membutuhkan jenis vitamin tertentu, atau bahkan dari mana mendapatkannya.

"Ini bisa sangat sulit bagi orang tua, yang harus menemukan keseimbangan antara apa yang sebenarnya dimakan anak-anak mereka, dan kemudian apakah itu baik untuk mereka atau tidak," kata Kaur, dikutip dari Moms.

Secara keseluruhan, kalau Bunda bingung dengan makanan atau suplemen vitamin yang boleh atau tidak boleh diberikan ke anak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak.

"Walaupun ada banyak camilan sehat dan banyak yang disukai para pemilih makanan (picky eater), yang terbaik adalah jangan membombardir diri Anda dengan informasi yang keliru yang orang tua dapatkan dari siapa pun itu tanpa gelar medis," ujarnya.

Bunda, simak juga tips modifikasi buah supaya anak tertarik makan, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda