Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali Roseola Infantum Infeksi Virus Menular pada Anak, Begini Mengobatinya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 03 Sep 2020 16:33 WIB

Fever, Close-up medical thermometer, Parent / Father measuring temperature of his ill kid, Asian 3 - 4 years old toddler boy gets high fever lying on bed with cold compress on forehead to cool a fever
Kenali Roseola Infantum Infeksi Virus Menular pada Anak, Begini Mengobatinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove
Jakarta -

Roseola infantum merupakan infeksi virus yang biasanya menyerang anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun, Bunda. Penyakit ini sebenarnya juga bisa menyerang anak-anak yang lebih besar, namun jarang terjadi dan gejalanya pun cenderung tidak begitu parah.

Roseola infantum adalah kondisi menular yang menyebar melalui sekresi pernapasan yang terinfeksi. Nah, setelah suhu anak kembali normal, kemungkinan besar anak akan mengalami ruam berwarna merah.

Meski demikian, roseola infantum biasanya bukan kondisi yang serius. Biasanya akan sembuh dalam seminggu atau lebih setelah gejala muncul.

Gejala roseola infantum

Gejala biasanya muncul dalam 5 hingga 15 hari setelah terinfeksi virus. Namun, dalam kasus ringan, gejala mungkin tidak terlihat.

Bila anak terserang roseola infantum, gejalanya dimulai dengan demam yang meningkat dengan cepat, terkadang disertai dengan gejala seperti pilek, dan diakhiri dengan munculnya ruam di tubuh, wajah, kaki, dan lengan anak. Namun ruam ini tak dialami oleh semua anak yang terserang penyakit.

Berikut penjelasan mengenai gejala roseola infantum, dikutip dari Medical News Today:

Ruam

Ruam roseola dimulai di batang tubuh sebelum menyebar ke lengan, kaki, leher, dan wajah. Tampilannya tampak sebagai bintik merah muda kecil yang mungkin datar atau menonjol. Di beberapa titik, ruam bahkan memiliki lingkaran yang terlihat dengan jelas.

Bila ditekan, bintik tersebut akan berubah jadi putih atau memudar. Ruam ini biasanya tidak menyebabkan gatal atau ketidaknyamanan lainnya dan dapat hilang sendiri dalam beberapa hari. Namun tak semua anak yang terserang virus ini akan mengalami ruam.

Masalah pernapasan

Beberapa anak akan mengalami gejala pernapasan atas yang ringan sebelum atau seiring dengan terjadinya demam. Gejala ini, seperti:

  • Batuk
  • Diare
  • Sensitif dan cepat marah
  • Kehilangan nafsu makan
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Kelopak mata bengkak
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Demam

Demam tinggi yang tiba-tiba adalah salah satu tanda pertama roseola infantum dan saat anak paling mudah menularkan virus ini. Demam kadang bisa mencapai 40,5 derajat celcius dan bisa berlangsung 3 hingga 5 hari.

Penyebab roseola infantum

Roseola infantum disebabkan oleh beberapa virus virus, dan yang utama adalah virus herpes. Virus ini menjadi bagian dan keluarga herpes yang menyebabkan penyakit kelamin, namun roseola infantum sendiri tak terkait dengan penyakit menular seksual, Bunda.

"Seringkali kami tidak tahu dari mana anak itu tertular virus, tetapi kami tahu itu sangat menular, artinya (anak itu) terpapar dari seseorang yang juga terinfeksi," kata Rana Khaznadar, MD, asisten profesor di divisi pediatri umum di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Tennessee dan Rumah Sakit Anak LeBonheur di Memphis, dikutip dari Parents.

Khaznadar menjelaskan bahwa virus ini dapat ditularkan dari anak-anak yang mengalami gejala pernapasan, dan menyebarkannya melalui batuk dan bersin, Bunda. Air liur juga dapat mendorong penyebaran virus, jadi jika seorang anak menunjukkan gejala seperti pilek, orang tua harus menghindari dan membiarkan anak berbagi cangkir dan peralatan lain.

Bunda, jika anak sudah tertular maka si kecil akan menjalani masa inkubasi sekitar 10 hari sebelum menunjukkan gejala-gejala lain dari sakitnya. "Anak-anak bisa menularkan penyakit selama masa inkubasi hingga demam mereka mereda. Demam biasanya berlangsung selama 3-5 hari, kemudian muncul ruam," kata Khaznadar.

Dia menjelaskan bahwa ruam bisa terlihat datar, sedikit bergelombang, merah, pucat, atau dapat berubah putih saat ditekan. Jika ruam sudah muncul, berarti penyakit ini dinilai akan segera sembuh, Bunda.

"Kami sering mendapatkan orang tua datang saat anak mereka mengalami ruam, yang ironisnya, saat penyakit mulai sembuh," ucapnya.

Setelah ruam muncul, anak mungkin tidak lagi menularkan virus dan kemungkinan akan merasa lebih baik dalam waktu 24 hingga 48 jam. Sementara saat demam tinggi, anak bisa mengalami kejang, namun kejang demam menjadi komplikasi langka pada kasus ini.

"Beberapa anak memiliki ambang batas yang berbeda saat demam. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh yang cepat dapat menyebabkan apa yang kita sebut kejang demam. Kejang tidak selalu membahayakan anak, tapi orang tua harus mencari perawatan darurat untuk memastikan bahwa kejang bukanlah indikasi sesuatu yang lebih serius," tuturnya.

Sementara itu, anak yang memiliki risiko tinggi terjangkit roseola infantum antara usia 6 hingga 15 bulan. Hal ini karena sistem kekebalan yang mereka miliki belum mengembangkan antibodi yang berfungsi melawan virus serta penyakit yang menyertainya.

Mengobati roseola infantum

Seperti halnya infeksi virus lainnya, penyakit ini dapat dihindari dengan mengobati gejalanya, Bunda. Jika diizinkan dan sesuai dengan resep dokter, asetaminofen dan ibuprofen dapat Bunda gunakan untuk membantu meredakan demam.

Selain obat kimia, ada pengobatan rumahan yang bisa Bunda berikan untuk si kecil jika mengalami roseola infantum demi mengurangi ketidaknyamanan dan mengelola gejalanya, seperti:

Konsumsi cukup cairan 

Penting untuk tetap terhidrasi saat sakit. Anak-anak harus minum banyak cairan, seperti air mineral, soda jeruk nipis, larutan elektrolit, minuman olahraga. Untuk minuman berkarbnasi harus menghilangkan karbonasinya sebelum mengonsumsi demi mengurangi gas pada usus anak. Caranya, dengan mendiamkan minuman selama 1-2 jam atau dengan mengocoknya, memanaskan atau mengaduknya.

"Pastikan anak Anda mendapatkan banyak cairan dan buang air kecil secara teratur," saran dr. Rana.

Beristirahat

Anak mungkin lebih nyaman beristirahat di tempat tidur sampai demamnya mereda. Namun jika anak cukup sehat untuk bermain dan aktivitas lainnya, mereka tidak boleh dipaksa untuk beristirahat sepenuhnya.

Dan karena roseola infantum yang menyebabkan demam ini dapat menular, sebaiknya Bunda menjauhkan si kecil dari anak-anak lain sampai demamnya mereda ya, Bunda.

Menurunkan demam

Bunda dapat membantu buah hati untuk mengurangi ketidaknyaman demam, dengan cara mandi spons suam-suam kuku, mengunakan kompres dingin di dahi, menggunakan seprai tipis sebagai pengganti selimut tebal. Sementara itu, jangan menggunakan es atau air dingin karena bisa membuat anak kedinginan.

Setelah demamnya dirasa menurun dan hilang selama 24 jam, bahkan ruam pada tubuhnya sudah muncul, maka anak dianggap sudah hampir sembuh dan dapat kembali beraktivitas dengan normal seperti sedia kala, Bunda.

Namun bila Bunda merasakan khawatir dengan beberapa gejala yang berlangsung lama, terlihat adanya tanda-tanda dehidrasi seperti rasa haus yang ekstrim, buang air kecil berkurang, atau bahkan menemukan gejala lainnya yang baru muncul, maka sebaiknya segera hubungi dokter, ya!

Bunda, simak juga efek samping vaksin selain demam dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda