
parenting
Mengenal Tampek pada Anak dan Bedanya dengan Campak, Penyebab Ruam hingga Gejalanya
HaiBunda
Rabu, 08 Feb 2023 17:35 WIB


Tampek atau roseola adalah infeksi virus yang paling sering menyerang anak-anak antara usia 6 bulan dan 2 tahun. Penyakit ini juga dikenal sebagai sixth disease, exanthem subitum, dan roseola infantum.
Selain dikenal dengan nama roseola infantum, tampek juga dikenal dengan istilah eksantema viral. Gejala tampek biasanya ditandai dengan bercak merah di seluruh tubuh bayi, sehingga membuat banyak orang tua yang susah membedakannya dengan campak.
Pada awal abad ke 20 yaitu pada era sebelum ditemukannya vaksinasi, klasifikasi penyakit demam dan ruam didasarkan pada urutan kejadian dalam masa perkembangan anak. Lebih jelasnya terbagi seperti berikut, Bunda:
- Campak (measles/rubeola/morbili) disebut sebagai first disease
- Demam skarlatina sebagai second disease
- Rubela sebagai third disease
- Forth disease bermanifestasi seperti demam skarlet dan rubela,
- Eritema infeksiosa sebagai fifth disease dan tampek/roseola sebagai sixth disease.
Tampek masuk dalam jenis kelima yang secara medis disebut sebagai roseola infantum atau eksantema viral. Hal ini tentunya berbeda dengan campak yang masuk dalam golongan satu ya, Bunda.
Untuk menandai penyakit ini, tampek biasanya diawali dengan gejala demam dalam 3-5 hari dan diikuti oleh timbulnya ruam yang khas saat demam turun.
Penyebab tampek
Dua virus yang paling sering menyebabkan tampek yakni human herpesvirus (HHV) tipe 6 dan tipe 7. Virus-virus ini berasal dari family yang sama dengan virus herpes simpleks (HSV) namun tidak menyebabkan infeksi herpes yang dapat disebabkan oleh HSV.
Gejala tampek pada anak
Anak yang terkena tampek akan menunjukkan gejala sebagai berikut:
- Awalnya terjadi demam tinggi mendadak yang dapat mencapai 40oC, demam menetap selama 3-5 hari kemudian turun ke suhu normal
- Timbul ruam saat suhu tubuh normal (sudah tidak demam). Ruam tampak pertama kali di punggung dan menyebar ke leher, ekstremitas atas muka, dan ektremitas bawah
- Anak rewel, susah makan
- Batuk
- Pilek
- Diare ringan
Ruam pada anak tampek
Saat tubuh anak mengeluarkan bercak kemerahan hingga ke seluruh badan, Bunda tak perlu panik. Ruam pada tampek tidak menimbulkan bekas kehitaman atau pengelupasan kulit.
Ruamnya akan hilang dalam 1-2 hari, bahkan beberapa jam. Ruam pada tampek juga akan menjadi putih saat ditekan. Ruam umumnya tidak terasa gatal maupun nyeri.
Anak yang alami tampek sering kejang?
Banyak anak yang tampek juga mengalami kejang. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Seperti yang kita sudah bahas sebelumnya, suhu tubuh anak saat mengalami tampek meningkat secara mendadak. Demam yang meningkat pesat ini dapat memicu kejang demam (kejang yang disebabkan oleh demam tinggi) pada sekitar 10-15 persen anak-anak yang menderita tampek.
Tanda kejang demam
Tanda-tanda kejang demam meliputi:
- Menyerupai gerakan menyentak atau berkedut atau kekakuan di lengan, kaki, atau wajah selama beberapa detik
- Anak tidak sadar saat kejang
- Kehilangan kendali kandung kemih atau usus
Apakah tampek bisa menular?
Nah ini perlu diperhatikan karena tampek bisa menular ya, Bunda. Pada umumnya penularan terjadi selama fase anak demam, tetapi tidak menular pada saat ruam sudah timbul.
Infeksi menyebar ketika seorang anak dengan tampek melakukan beberapa hal berikut:
- Berbicara
- Bersin atau batuk
- Mengeluarkan droplet ke udara yang dapat dihirup orang lain; ataupun saat droplet menempel di permukaan kemudian anak-anak lain menyentuh permukaan tersebut dan menggosok hidung atau mulut, maka anak dapat terinfeksi.
Penanganan tampek anak
Tidak ada terapi khusus untuk anak yang menderita tampek. Sebagian besar kasus akan sembuh dengan sendirinya (self limiting disease) dan derajat sakit anak umumnya ringan.
Bunda di rumah dapat memberikan terapi suportif berupa:
- Pastikan anak beristirahat dengan cukup
- Konsumsi cairan yang cukup
- Berikan obat demam (parasetamol atau ibuprofen) bila suhu tubuh anak diatas 380C
- Berikan asupan gizi yang seimbang
- Tetap berikan anak ASI jika masih menyusui.
- Biasakan anak mencuci tangan untuk mencegah penyebaran virus
Pengobatan untuk ruam umumnya tidak diperlukan karena ruam pada tampek tidak gatal. Anak dengan tampek juga tidak memerlukan antivirus. Saat ruam kemerahan muncul, Bunda bisa lebih tenang karena artinya tampek akan segera sembuh.
Apakah ada imunisasi untuk mencegah tampek?
Hingga saat ini, tidak ada vaksinasi yang dapat diberikan untuk pencegahan tampek. Anak yang mengalami tampek dapat kembali terkena di kemudian hari.
Kapan anak dengan tampek harus segera dibawa ke dokter?
Berikut tanda tampek perlu segera dibawa ke dokter:
- Bila anak demam tinggi, di atas 40oC, karena anak rentan mengalami kejang demam
- Ruam tidak membaik dalam 3 hari dan demam kembali muncul
- Anak kejang
- Sulit bernapas, batuk yang intens, mengarah ke pneumonia (radang paru)
- Anak muntah berulang dan diare yang berat
- Tanda dehidrasi, seperti urine berwarna pekat, anak lemas.
- Anak menderita penyakit kekebalan tubuh, karena pada golongan anak ini, tampek dapat menjadi lebih berat.
Jadi Bunda, tampek tidaklah sama dengan campak maupun rubella. Anak-anak dengan tampek gejalanya ringan dan umumnya tidak berisiko mengalami komplikasi. Pengobatan hanya diperlukan untuk mengatasi gejala yang timbul.
Simak informasi mengenai imunisasi gratis dari pemerintah dalam video di bawah ini:
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Waspada Monkeypox atau Cacar Monyet pada Anak dan Bayi, Ketahui Proses Penularannya

Parenting
Ingin Anak Cerdas dan Sehat? Ini 15 Makanan yang Disarankan & Dilarang Diberikan ke Si Kecil

Parenting
Mycoplasma Pneumoniae pada Anak: Gejala, Penyebab, Penularan dan Pengobatannya

Parenting
Pentingnya Vaksin PCV pada Anak: Melindungi dari Pneumonia dan Polusi Udara

Parenting
Bayi Baru Lahir Tak Menangis: Simak Bahaya, Penanganan & Pencegahannya Sejak Hamil

Parenting
Waspadai Polio, Penyakit Menular Anak yang Kembali Muncul Setelah Sempat Punah
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda