Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Kepribadian Anak 3 Tahun yang Terbawa Hingga Dewasa

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 10 Sep 2020 18:20 WIB

Cute little child watching cartoons on digital tablet device lying on floor with two soft teddy bear toys at home. Modern childhood.
5 Kepribadian Anak 3 Tahun yang Terbawa Hingga Dewasa/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tetiana Soares
Jakarta -

Kepribadian anak ternyata terbentuk sejak awal kehidupannya, Bunda. Meskipun banyak juga yang berpendapat kepribadian itu akan berkembang seiring waktu. Namun, sifat-sifat ketika si kecil ketika berusia 3 tahun ternyata bisa memprediksi kepribadiannya ketika berusia 26 tahun lho.

Hal tersebut merupakan hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality seperti dikutip Romper. Namun, Bunda tak perlu khawatir kalau si kecil tantrum ketika dipakaikan celana saat dewasa, karena di usia 3 tahun dia juga seperti itu. Sebab, tidak ada kepribadian anak yang 100 persen menetap.

Jonathan Pochyly, Ph.D., psikolog pediatrik di Children's Memorial Hospital di Chicago, mengatakan bahwa pada usia 3 tahun, beberapa aspek temperamen anak tertanam. Banyak yang cenderung menjadi pemalu.

"Tetapi itu tidak berarti Anda tidak dapat membantu membimbing dan memengaruhi perilaku anak Anda," kata Pochyly.

Sementara itu, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science, akar dari siapa kita sebenarnya sudah ada sejak masa kanak-kanak.

Melansir BBC, psikolog pernah menganggap ada sembilan aspek temperamen bayi yang berbeda, tetapi setelah itu disaring menjadi hanya tiga dimensi yang luas yakni pengendalian yang cermat, pengaruh negatif, dan ekstraversi. Kemudian setelah itu dikelompokkan menjadi lima jenis. Menariknya, 5 kepribadian anak usia 3 tahun bisa terbawa hingga dewasa.

1. Percaya diri

Studi Journal of Personality menemukan bahwa anak-anak yang percaya diri tumbuh menjadi orang dewasa tanpa hambatan. Mungkin semua perasaan bebas itu menjelaskan mengapa balita yang percaya diri juga mendapat nilai rendah dalam bidang "pengendalian diri" ketika menjadi orang dewasa.

2. Menyesuaikan diri

Anak-anak yang dianggap bisa menyesuaikan diri dengan baik mampu mempertahankan hingga dewasa, mendapat skor lebih tinggi di bidang keramahan, ekstraversi, kesadaran, dan keterbukaan terhadap pengalaman baru.

3. Impulsif

Ini termasuk sifat dalam kategori "kurang terkontrol". Menurut hasil penelitian, anak-anak yang impulsif pada usia 3 tahun tumbuh dengan skor tertinggi pada sifat 'emosi negatif', tegang , cemas, dan tidak menyenangkan.

4. Terkendali

Berbeda dengan anak-anak yang percaya diri yang tumbuh menjadi karakter anak tanpa hambatan dengan masalah pengendalian diri. Sebaliknya, anak-anak yang terkendali, menunjukkan ketika dewasa memiliki tingkat hambatan tertinggi dan mendapat skor rendah dalam memiliki sikap emosional yang positif."

5. Berhati-hati

Anak-anak yang "pendiam" menunjukkan lebih banyak mengontrol diri dan cenderung menghindari bahaya pada usia 3 tahun. Anak ini tumbuh menjadi lebih menyenangkan dan teliti daripada teman sebayanya, tanpa kecenderungan untuk terbuka terhadap situasi baru yang dimiliki anak-anak yang percaya diri ketika dewasanya.

Berbicara tentang kepribadian, penulis Raksha Bharadia, dalam bukunya Roots and Wings 2, menyebutkan bahwa kepribadian seseorang merupakan campuran dari pengaruh genetik dan juga faktor lingkungan.

"Sifat yang diwariskan dan pola asuh menentukan siapa diri kita. Bahkan penelitian baru menunjukkan, kecenderungan pola asuh lebih berpengaruh daripada sifat yang diwariskan," tulis Raksha.

Simak juga tes kepribadian untuk melihat kesabaran anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda