HaiBunda

PARENTING

Pelajaran dari Kasus Anak Tewas Dihajar Ibu karena Susah Belajar di Tangerang

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 18 Sep 2020 17:07 WIB
Pelajaran dari Kasus Anak Tewas Dihajar Ibu karena Susah Belajar di Tangerang/ Foto: iStock
Jakarta -

Bunda sudah tahu, kasus anak di Tangerang yang dihajar ibu kandung sampai tewas? Ya, kejadian ini belum lama terjadi di daerah Larangan, Tangerang. Kejadian bermula ketika seorang bocah berusia 8 tahun susah diajak belajar online.

Merasa geram, sang ibunda, IS (24) mencubit paha dan melayangkan gagang sapu pada sang anak. Setelah dipukul, anak yang masih duduk di kelas 1 SD itu lemas dan IS dengan tega kembali memukulnya.

Saat dilarikan ke rumah sakit oleh ayahnya, LH (24), nyawa si kecil sudah tak tertolong. Yang bikin hati ikut teriris, si kecil malah dikuburkan diam-diam oleh kedua orang tuanya dalam keadaan masih lengkap dengan pakaian.


Setelah mengubur jasad sang anak di kawasan Lebak, Banten, pasangan tersebut kabur ke Jakarta Selatan. Hingga akhirnya diamankan polisi pada pertengahan September ini, Bunda. Duh, mendengar kejadian tersebut rasanya ikut kesal bercampur sedih ya?

Saat dihubungi langsung oleh HaiBunda, Wakil Ketua KPAI dan Komisioner Bidang Keluarga dan Pengasuhan Alternatif Rita Pranawati, MA mengatakan bahwa ada pelajaran yang bisa dipetik dalam kasus ini, Bunda.

Menurut Rita, pertama orang tua harus memahami kondisi psikologis anak. Apalagi anak SD masih sering bosan dengan situasi seperti ini. Kemudian, penting untuk memperhatikan usia tumbuh kembang anak.

"Misalnya anak kelas 1 SD, dia kan baru pindah dari TK, dari PAUD ke SD. Dia juga belum tentu mengerti tuh, sekolahnya baru kan. Masih adaptasi karena temannya baru, gurunya baru," kata Rita.

Lagipula, belum jaminan juga anak kelas 1 SD bisa membaca, Bunda. Hal-hal seperti ini perlu diperhatikan orang tua. Beda halnya dengan anak yang sudah agak besar, masih bisa untuk diajak diskusi.

Anak yang lebih besar juga bisa ditanya-tanya apa yang tidak dimengerti, apa yang sudah dimengerti. Sementara, kalau memang anak banyak tugas sekolah, Rita menyarankan orang tua untuk mengoordinasikannya dengan guru atau pihak sekolah.

"Jadi tidak serta-merta anak jadi korban," kata Rita.

ilustrasi anak belajar/ Foto: thinkstock

"Orang tua jangan selalu menyalahkan anak kalau tidak bisa. Itu prinsipnya. Jadi kalau ada masalah ya ngomong sama gurunya. Guru juga harus dengan lapang dada menerima masukan dari orang tua, termasuk di dalamnya kan ada penyederhanaan kurikulum ya," ujarnya.Ada banyak cara yang bisa ditempuh agar anak bisa mengerti pelajaran. Rita mencontohkan di beberapa daerah, guru datang untuk belajar berkelompok dengan aturan protokol. Hal ini untuk memudahkan anak agar bisa menyerap pelajaran dengan tatap muka.

Temuan lainnya dalam kasus ini, ternyata anak tersebut memiliki kembaran. Rita pun bisa membayangkan betapa repotnya sang ibu mengajarkan kedua anak sendiri, sementara ayahnya sendiri sedang tidur.

Dari kejadian itu, Rita juga menegaskan pentingnya keterlibatan ayah dalam kegiatan belajar jarak jauh anak selama pandemi. Ya, menurut survei KPAI ibu dominan menemani dan mengasuh anak selama kegiatan belajar.

Kemudian, yang tak kalah penting menurut Rita adalah support system di lingkungan keluarga. Orang tua terutama ibu disarankan mencari dukungan dari pihak keluarga dan tetangga di sekitarnya. Atau bisa juga alternatif dukungan lainnya seperti beberapa daerah, ada kelas membaca yang diselenggarakan oleh mahasiswa.

"Di Lebak, yang saya tahu, ada beberapa guru SD yang datang, lho. Karena kan daerahnya dekat pegunungan, jadi se-grup berlima itu sebenarnya mungkin lho menurut saya dengan menerapkan protokol," tutur Rita.

Rita juga menyayangkan kasus tersebut diduga karena kedua orang tua melakukan pernikahan anak. Jika keduanya kini berusia 24 tahun, maka anaknya lahir ketika mereka berusia 16 tahun. Di usia yang sangat muda ini juga sangat riskan dalam mengasuh anak karena emosinya belum stabil dan terkontrol.

Di akhir pembicaraan, Rita pun memberikan tips agar orang tua tetap 'waras' dalam membimbing anak sekolah di era pandemi.

"Kalau saya sih sebenarnya gini, anak itu kan ada ayah dan ibunya. Jadi, dalam konteks keluarga ya dibicarakan, prioritas pekerjaan rumah, bagaimana mengasuh. Itu harus sama (disamakan tujuannya)," kata Rita.

Mengingat peran ibu dalam mendidik anak lebih besar dan berat, maka segalanya harus dilakukan bersama-sama di era pandemi ini. Lalu, kalau memang sedang emosi, lebih baik cari angin segar dahulu. Tidak menghadapi anak dahulu.

"Daripada hadap-hadapan terus melakukan kekerasan, kan mending sign out buat diri sendiri. Makan dulu lah, minum. Break lah," kata Rita.

Perhatikan juga kondisi anak, tanyakan apakah anak lapar. Siapa tahu, anak tidak fokus karena lapar. Kemudian, Rita juga menyarankan orang tua untuk menjadi kreatif agar anak tidak bosan.

"Kepentingan terbaik untuk anaknya diprioritaskan. Jangan sampai karena takut dengan guru, takut tidak naik kelas. Dengan seperti ini kan pemaklumannya banyak," kata Rita.

Bagaimana dengan orang tua yang dua-duanya bekerja? Rita mengatakan bahwa seringkali working from home (WFH) tidak bisa disambi. Oleh karena itu, jika Bunda memiliki asisten rumah tangga (ART) maka perlu dilibatkan juga.

"Harus satu kesatuan, pembagian tugasnya jelas," ucap Rita.

Simak juga tips menumbuhkan minat baca anak di era pandemi:



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

Wizzy Dapat Kejutan Manis Hamil Anak Kedua di Momen Ulang Tahunnya yang Ke-31

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

6 Tips Menabung ala Jepang agar Uang Cepat Terkumpul

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya

Squid Game Season 3 Sudah Tayang! Intip Fakta Menarik dan Reaksi Para Pemain

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

SAKA Market Vol. 2: Green Trails Festival Sukses Digelar 2 Hari, Catat 6.500 Pengunjung

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK