Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mengenal Tradisi Tedak Siten, Syukuran saat Anak Mulai Belajar Jalan

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 07 Oct 2020 18:29 WIB

Asian baby boy toddler taking first steps. Family of father and mother encouraging their son learning to walk at home
Ilustrasi tedak siten/ Foto: Getty Images/iStockphoto/twinsterphoto

Jakarta - Melihat perkembangan anak sejak baru lahir hingga bisa berdiri itu suka bikin takjub. Nah, kalau anak sudah bisa berdiri, dalam tradisi asal Jawa ada prosesi yang namanya tedak siten, Bunda. Sejumlah artis hingga pejabat pernah menggelar prosesi tedak siten ini. 

Dikutip dari situs UNY, tedak siten ini dilakukan terhadap anak yang baru pertama kali belajar berjalan atau pertama kali menginjak tanah. Tedak siten berasal dari dua kata, yakni 'tedhak' yang artinya menapakkan kaki dan siten dari kata siti yang artinya bumi.Upacara tedak siten biasanya dilakukan saat bayi berusia 7 bulan dan baru mulai belajar duduk dan berjalan. Tujuannya agar anak menjadi mandiri di masa depannya.

Pada upacara tedak siten, dimulai dengan menapaki jadah 7 warna. Jadah ini terbuat dari beras ketan yang dicampur parutan kelapa muda, ditambah garam agar gurih. Ketujuh warna itu mempunyai makna sebagai berikut:

1. Putih: watak dasar

2. Biru: jati diri

3. Hijau: lambang kehidupan

4. Jingga: matahari

5. Merah: Semangat

6. Kuning: harapan tercapai cita-cita

7. Hitam: keagungan

Makna yang terkandung dalam jadah ini merupakan simbol kehidupan yang akan dilalui anak, dimulai dari saat menapakkan kakinya pertama kali di bumi ini sampai dewasa. Sedangkan, warna-warna tersebut merupakan gambaran dalam kehidupan anak dengan banyak pilihan dan rintangan yang harus dilaluinya. Jadah 7 warna disusun mulai dari warna yang gelap ke terang. 

Setelah menapaki jadah ini, ada beberapa tahap lainnya dari tedak siten ini, Bunda. Antara lain menaiki tangga, manapaki pasir, masuk ke dalam kurungan ayam yang berisi mainan, alat tulis, uang, hp, stateskop, dan sebagainya. Dilanjutkan dengan menyebar beras kuning, dan terakhir memandikan bayi. Setelah semua prosesi, barulah memotong tumpeng.

"Semua proses ritual dalam tradisi Jawa, termasuk tedak siten adalah bahasa simbolik yang ajarkan kearifan hidup. Bagaimana relasi dengan manusia, alam, dan Tuhan secara harmoni," kata pemerhati budaya IAIN Kudus, Nur Said.

Mengenai perkembangan anak yang mulai belajar berdiri ini, ada beberapa tahap dulu yang akan dilaluinya. Vincent Iannelli, MD, seorang dokter bersertifikat mengatakan, berdiri biasanya awal dari penjelajahan dan berjalan. Ini artinya, Bunda siap-siap si kecil bakal susah diam.

Namun, tidak semua bayi harus memenuhi milestone sesuai waktu. "Jadi, sekitar 10 persen balita bisa memakan waktu sedikit lebih lama dan akhirnya memenuhi milestone beberapa minggu atau bulan kemudian," kata Ianelli, dikutip dari Very Well Family. 

 

Bunda, simak juga yuk ulasan baby walker untuk membantu anak belajar jalan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda