HaiBunda

PARENTING

Bergantian Mengasuh Bayi Bisa Hindarkan Ayah dari Risiko Depresi

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 11 Oct 2020 15:22 WIB
Bergantian Mengasuh Bayi Bisa Hindarkan Ayah dari Risiko Depresi/ Foto: iStock
Jakarta -

Selama ini, depresi postpartum umumnya dialami oleh para Bunda. Namun ternyata, Ayah juga rentan mengalami depresi setelah kelahiran bayinya.

Perubahan menjadi orang tua baru, akan mengubah banyak hal dalam kehidupan Bunda dan Ayah. Apalagi di tahun 2020 ini, seluruh orang di dunia perlu beradaptasi karena adanya pandemi Corona. Potong gaji hingga PHK, bisa menjadi ancaman bagi kepala keluarga.

"Fakta bahwa begitu banyak orang tua mengalami depresi klinis pada tahun pertama melahirkan adalah masalah besar," kata dokter spesialis anak Alison Escalante, M.D., dikutip dari Psychology Today.


Menurut Escalante, ayah yang depresi juga akan berdampak pada bayinya. Anak-anak dari ayah yang depresi memiliki lebih banyak masalah perilaku dan masalah kesehatan mental.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka Frontiers in Psychiatry, keterlibatan ayah dalam pengasuhan bayi dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah mengalami gejala depresi ayah selama tahun pertama kehidupan anak.

Para peneliti menemukan bahwa ketiga indikator yaitu jumlah lebih banyak waktu yang dihabiskan ayah dengan bayi mereka, pengasuhan, dan kemampuan untuk memberikan dukungan materi, dapat memperkirakan tingkat gejala depresi yang lebih rendah pada ayah selama tahun berikutnya.

"Kami menemukan bahwa ayah yang lebih terlibat mengasuh bayi mereka setelah lahir cenderung tidak mengalami depresi setahun kemudian," kata Dr Olajide N. Bamishigbin Jr., Asisten Profesor Psikologi di California State University, Long Beach, AS, dikutip dari EurekAlert.

"Dalam makalah kami, kami menyarankan beberapa alasan bahwa keterlibatan ayah yang lebih besar dalam pengasuhan akan mengurangi depresi pada ayah," sambungnya.

Bamishigbin memberi contoh, ayah yang lebih terlibat selama masa bayi mungkin merasa lebih kompeten sebagai orang tua. Mereka juga lebih puas dalam peran sebagai orang tua atas waktu, dan ini dapat berkontribusi untuk gejala depresi yang lebih rendah.

Simak juga review popok bayi melalui video berikut:



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Terbaru Aurel Hermansyah Sukses Diet, Kini Berat Badannya 49 Kg

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Nova Anak Gracia Indri yang Keturunan Belanda, Wajahnya Disebut Seperti Boneka

Parenting Nadhifa Fitrina

Ternyata Putri Diana Punya Nama Samaran, Dipakai saat Jelang Nikah dengan Pangeran Charles

Mom's Life Annisa Karnesyia

Benarkah Minum Kopi saat Hamil Bikin Tubuh Anak Jadi Pendek?

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Cerita Haru Ikke Nurjanah saat Putri Semata Wayangnya Akan Menikah, Beri Pesan Ini

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pesulap Limbad Sempat Ditahan Imigrasi Arab Saudi, Begini Kronologinya

Hindari Ucapan "Gitu Aja Takut!" ke Anak, Ini Bahaya dan Kata Pengganti Terbaik Menurut Pakar

Ternyata Putri Diana Punya Nama Samaran, Dipakai saat Jelang Nikah dengan Pangeran Charles

Ternyata Paparan Cahaya ke Perut Bunda Bisa Cegah Kebutaan pada Janin

Benarkah Minum Kopi saat Hamil Bikin Tubuh Anak Jadi Pendek?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK