Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

6 Cara Menjaga Berat Badan Bayi Tetap Ideal dan Sehat

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 22 Oct 2020 18:42 WIB

Ilustrasi Bayi
6 Cara Menjaga Berat Badan Bayi Tetap Ideal dan Sehat/Foto: iStock
Jakarta -

Bayi dilahirkan dengan tubuh yang mungil, namun seiring waktu akan tumbuh dan berkembang. Berat badan bayi pun akan mulai bertambah.

Namun setiap bayi memiliki berat badan yang berbeda Bunda. Hal ini bisa terjadi bergantung pada seberapa kuat ia menyusu air susu ibu (ASI), susu formula, makan, serta latar belakang genetika yang diturunkan dari keluarganya.

Rumah Sakit Anak di Philadelphia menyatakan bahwa bayi baru lahir rata-rata memiliki berat sekitar 3 kilogram (kg). Namun, segera setelah lahir, berat badannya akan susut hingga 7-10 persen karena kehilangan cairan.

Meski begitu, hal tersebut tak perlu dikhawatirkan, karena dalam beberapa minggu setelahnya, berat badan badan bayi akan kembali naik lagi, Bunda.

Dokter anak di Riley Children's Health, Dorota Szczepaniak mengatakan bahwa berat badan bayi naik sekitar 28 gram (gr) sehari selama dua bulan pertama kehidupannya.

"Setelah itu, bayi biasanya diperkirakan menggandakan berat lahirnya menjadi tiga kali lipat pada usianya mencapai 12 bulan," kata Szczepaniak, dikutip dari Insider. 

Berapa berat badan normal bayi?

Bayi baru lahir makan setiap dua sampai tiga jam. Bayi hanya boleh mengonsumsi 14 gram per makan selama beberapa hari pertama kehidupannya. Namun dalam dua minggu, akan meningkat menjadi 56 hingga 84 gram per makan.

Jumlah berat makan bayi terus bertambah tiap bulannya. Bayi yang diberi ASI eksklusif, biasanya berat badannya bertambah lebih cepat dalam dua bulan pertama kehidupannya dibanding bayi yang diberi susu formula. Namun mereka cenderung tumbuh kurang cepat dibanding bayi yang diberi susu formula sepanjang sisa tahun pertama kehidupan.

Meski ada beberapa rentang normal, berikut beberapa pedoman kasar yang dapat Bunda gunakan untuk mengukur bayi berada di jalur berat badan yang benar, dikutip dari Parents:

1. Bayi baru lahir hingga usia 1 bulan

Rata-rata bayi baru lahir mengalami kenaikan berat badan 28 gram dalam sehari dan panjang hingga 2,5 centimeter (cm) selama sebulan penuh. Dan ingat, sebagian besar bayi akan mengalami penurunan berat badan tetapi biasanya berat ini naik kembali selama beberapa hari berikutnya sehingga dalam 7-10 hari ke berat badan semula.

2. Bayi usia 1-4 bulan

Bayi biasanya bertambah hingga sekitar 907 gram dengan panjang 3,8 cm setiap bulan. Selama waktu ini, bayi mungkin akan mulai terlihat gemuk. Namun meningkatnya aktivitas, lemaknya segera digantikan dengan otot.

3. Bayi usia 6 bulan

Kebanyakan bayi mengalami kenaikan berat badan dua kali lipat sejak memasuki usia ini ya, Bunda. Itu karena bayi sudah disarankan untuk dapat makan makanan padat pendamping (MPASI).

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan anak. Setelah itu, ibu menyusui dapat memberikan anak mencoba MPASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya yang semakin besar.

4. Bayi usia 12 bulan

Kebanyakan bayi di usia ini sudah memiliki berat badan hingga tiga kali lipat dari berat lahirnya, Bunda. Selain itu, ia juga akan tumbuh panjang hingga 27,9 cm dari panjang lahir aslinya.

5. Bayi usia 24 bulan

Bayi di usia ini biasanya telah menggandakan berat lahirnya beberapa kali lipat. Bayi di usia ini juga akan tumbuh panjang hingga 35-40 cm dari panjang lahir mereka.

Setiap pemeriksaan berkala, dokter anak akan terus mengecek berat, tinggi badan, dan lingkar kepala si kecil dan mencatat dalam grafik pertumbuhan, Bunda. Bagan standar ini dikembangkan dari data survei nasional dan dokter menggunakannya untuk menentukan kemajuan apa saja yang dicapai bayi, lalu dibandingkan dengan bayi lain dengan usia dan jenis kelamin yang sama.

Beberapa orang tua ada yang merasa khawatir saat tahu ukuran bayinya termasuk dalam tabel tertinggi atau terendah. Meskipun kekhawatiran ini normal, ingatlah bagan standar yang menjadi tolak ukur tidaklah penting selama anak tumbuh dengan baik secara konsisten. Apabila dokter anak tidak mengkhawatirkan sesuatu, maka Bunda tak perlu merasa cemas, ya.

Cara menjaga berat badan sehat bayi

Meski sebagian orang tua senang melihat anaknya memiliki tubuh gemuk, namun penting diingat bahwa perlu menjaga si kecil tidak mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Melansir dari Harvard Health Publishing, berikut beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk menjaga supaya berat badan bayi yang ideal dan sehat:

1. Menyusui

Beberapa ibu mungkin tak dapat menyusui bayi dengan ASI hingga waktu yang lama. Namun apabila memungkinkan, menyusui menjadi cara yang bagus untuk memulai menjaga berat ideal bayi. ASI memang jadi makanan yang dirancang sempurna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Meski menyusu banyak, namun hampir tidak mungkin bayi menyusu secara berlebihan.

Bahkan apabila bayi tetap bertahan di payudara ibu menyusui untuk waktu yang lama, ini hanya dilakukan karena merasa nyaman dalam pelukan ibunya.

2. Jangan menanggapi setiap tangisan dengan memberi makan

Bayi dapat menangis karena berbagai alasan, Bunda. Bukan hanya karena lapar, tangisnya juga bisa muncul karena merasa lelah, takut, kewalahan, bosan, tidak nyaman, atau hanya ingin digendong.

Jika tangisnya muncul hanya dalam waktu singkat sejak disusui, Bunda harus coba beberapa hal lain untuk menenangkannya sebelum memberi susu. Cobalah untuk mengganti popok, memegang, menenangkan, atau mengajaknya berbicara dan bermain.

Ini sangat penting untuk dibiasakan sejak awal, Bunda. Karena bila setiap kali bayi menangis dan diberi makan, maka ia akan menganggap menyusui adalah apa yang mereka butuhkan ketika bosan, lelah, atau kesal, sehingga menciptakan asosiasi yang tidak sehat dengan makan atau menyusu terus-menerus.

3. Jangan memberi makan berlebihan

Wajar jika Bunda menginginkan si kecil menghabiskan susu dalam botol atau makanan dalam mangkuk makannya. Namun bila pada suatu ketika anak tak menghabiskannya, maka Bunda tak bisa memaksakannya.

Namun, beda cerita bila dokter memang mengatakan si kecil kekurangan berat badan dan perlu makan lebih banyak, maka Bunda dapat berusaha untuk membuatnya menghabiskan makanan dan susunya.

"Tetapi jika bayi Anda sehat, saat dia bilang sudah, artinya sudah selesai. Biarkan dia mendengarkan isyarat lapar karena itu penting," kata dokter anak di Rumah Sakit Boston, Claire McCarthy, MD.

4. Berikan MPASI sehat

Saat bayi siap diberi buah, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak, maka dia akan mencoba apapun yang ada. Gunakan waktu ini untuk membangun selera makan makanan sehat seperti sayuran, sebelum ia menjadi picky eater atau pemilih makanan, Bunda.

Meskipun memberikan sereal khusus bayi yang diperkaya zat besi bisa menyehatkan baginya, namun jangan berlebihan, ya.

5. Mulailah dengan makan bersama keluarga

Segera setelah bayi bisa duduk di kursi, bawa dia ke meja untuk makan bersama anggota keluarga, Bunda. Anak-anak yang makan bersama orang tuanya cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan, Bunda.

Selain itu, makan bersama keluarga juga dapat membantu membangun hubungan yang kuat dan membantu anak-anak berhasil di sekolahnya.

6. Buat bayi terus bergerak

Latihan, bergerak, atau berolahraga dapat dimulai sejak dini, Bunda. Cobalah untuk menempatkannya di lantai, lakukan tummy time dengan gerakan dorongan.

Cara lainnya, Bunda bisa membawanya ke tempat yang aman untuk merangkak dan belajar berjalan dan berlari. Jika Bunda berhasil menjadikan permainan aktif dan olahraga keluarga sebagai bagian aktivitas normal setiap hari, itu tidak hanya membantu bayi mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, tetapi juga membuatnya lebih aktif.

"Kebiasaan kesehatan yang baik, tidak hanya membantu anak-anak Anda sekarang, tetapi selama sisa hidup mereka," ujar McCarthy.

Bunda, simak juga yuk tips olahraga bareng anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda