Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Faktor yang Memengaruhi Berat Lahir Bayi, Bunda Perlu Tahu

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 08 Oct 2020 19:49 WIB

Above view of a baby boy wearing a cute hat and holding mother's hand.
7 faktor yang memperngaruhi berat bayi baru lahir/ Foto: Getty Images/skynesher

Jakarta -  Pernahkah Bunda bertanya-tanya, mengapa berat badan setiap bayi yang baru lahir berbeda. Sama-sama jenis kelamin laki-laki, tapi ada bayi yang lahir besar ada yang kecil. Apa sebabnya ya?

Mungkin, ada Bunda yang berkecil hati karena anaknya dikomentari kecil. Apalagi, berat badan bayi yang baru lahir biasanya bakal turun beberapa kilogram di dua minggu awal kelahirannya.

Kebanyakan orang tua menganggap turunnya berat badan bayi ini akibat Air Susu Ibu (ASI) yang sedikit. Alhasil, sang ibu memilih menambah susu formula. Namun penurunan ini dianggap normal, Bunda. Dokter anak, Dr. Natasha Burgert, MD, dikutip dari Romper mengatakan bahwa penurunan berat badan setelah kelahiran itu normal, karena tubuh bayi tidak lagi bergantung pada kelebihan cairan dari dalam rahim.

"Bayi beralih dari lingkungan yang terendam dalam cairan yang menghidrasi. Setelah lahir, bayi mengeringkan kulit, paru-paru, dan organ-organ lain, ketika mereka mulai hidup di luar rahim dan menghirup udara," kata Burgert.

Dikutip Very Well Family, Sarah Rahal, MD ahli saraf dewasa dan anak bersertifikasi menjelaskan selama beberapa hari pertama kehidupan, bayi baru lahir yang diberi ASI dan yang diberi susu botol akan mengalami penurunan berat badan.  


"Bayi yang diberi susu botol dapat kehilangan berat badan hingga 5 persen dan bayi yang baru lahir dengan ASI eksklusif dapat kehilangan hingga 10 persen," kata Rahal.

Namun, dalam dua minggu, berat badan sebagian besar bayi baru lahir kembali ke berat lahir mereka. Kebanyakan bayi baru lahir sehat cukup bulan itu memiliki berat badan mulai dari 2,6-3,8 kg.  Berat lahir rendah itu kurang dari 2,5 kg pada masa kehamilan penuh, dan berat badan bayi lebih besar dari rata-rata yang lebih dari 8 pon atau 13 ons, atau setara 4,0 kg.

Menurut Rahal, banyak hal yang dapat memengaruhi berat lahir bayi baru lahir, antara lain: 

Bayi yang lahir prematur biasanya berukuran lebih kecil, dan bayi yang lahir melewati tanggal jatuh tempo mungkin lebih besar. 

2. Merokok

Ibu yang merokok cenderung memiliki bayi yang lebih kecil. 

3. Diabetes gestasional

Diabetes selama kehamilan dapat menyebabkan bayi lebih besar dari rata-rata.

4. Status gizi

Gizi yang buruk selama kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir lebih kecil, sedangkan kenaikan berat badan yang berlebihan selama hamil dapat menyebabkan bayi lebih besar. 

5. Riwayat keluarga

Beberapa bayi terlahir lebih kecil atau lebih besar, dan mungkin saja karena faktor keturunan.

6. Jenis kelamin

Rata-rata, berat bayi perempuan yang baru lahir sedikit lebih kecil daripada bayi laki-laki.

7. Kehamilan ganda

Bayi tunggal kemungkinan akan memiliki berat lahir lebih besar daripada bayi yang lahir dalam kehamilan ganda (kembar, kembar tiga, dan lain-lain.)

Jadi, Bunda enggak perlu khawatir ya ketika bayi adik lebih kecil atau lebih besar dari kakaknya. Terpenting memberikan asupan ASI yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama kehidupannya. Lalu dilanjutkan hingga dua tahun dengan diberikan MPASI sebagai tambahan.

Bunda, simak juga penyebab bayi gumoh terus dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda