
parenting
Bahaya Anak Kurang Protein Hewani, Berpotensi Anemia hingga Kekebalan Tubuh Menurun
HaiBunda
Kamis, 16 Feb 2023 18:15 WIB

Stunting merupakan kondisi yang berbahaya pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Sayangnya berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Indonesia masih mencapai 21,6 persen.
Kondisi tersebut terjadi karena berbagai faktor, Bunda. Mulai dari pola asuh, kebiasaan dalam pengasuhan, hingga lingkungan hidup sekitarnya.
Stunting tak hanya berdampak pada perkembangan fisik anak, Bunda. Lebih dari itu, ini bisa menyerang kemampuan kognitif hingga imunitas tubuh.
"Selain bentuk fisik, anak dengan kondisi stunting berisiko memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata dan rentan terhadap penyakit," papar dokter spesialis gizi klinik, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.Gk dalam seminar gizi yang digelar Danone Indonesia.
Seminar bertema Aksi Gizi Generasi Maju ini, Nurul berharap para orang tua lebih ketat memperhatikan kebutuhan gizi anak. Terlebih, ini menjadi elemen penting untuk memaksimalkan masa tumbuh dan kembang anak di 1000 Hati Pertama Kehidupan (HPK)
"Penting untuk diperhatikan oleh orang tua bahwa asupan nutrisi yang tepat dengan gizi seimbang menjadi salah satu elemen kunci dalam optimalisasi masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan, termasuk untuk pencegahan stunting," terangnya.
Pemenuhan gizi yang seimbang juga harus menghitung kandungan dari setiap makanan yang dikonsumsi anak-anak. Jangan sampai, Bunda terlalu fokus memberi anak sayuran hingga lupa memenuhi kebutuhan protein hewaninya.
Kurangnya protein hewani ini tak bisa disepelekan. Jika dibiarkan, maka asupan nutrisi menjadi tak optimal dan anak berisiko mengalami anemia.
"Asupan nutrisi yang tidak optimal, seperti rendahnya asupan protein hewani dan zat besi yang dapat menyebabkan anemia, menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak."
"Sebab tubuh yang kekurangan asupan protein hewani dan zat besi akan mengalami gangguan fungsi hormonal, regenerasi sel, sistem kekebalan tubuh, massa otot, fungsi kognitif dan kemampuan motorik anak," lanjutnya.
Simak informasi selengkapnya di halaman berikut.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Simak juga pentingnya kandungan protein hewani untuk mencegah stunting pada anak dalam video berikut:
KASUS STUNTING DI LOMBOK
Pentingnya Penuhi Asupan Protein Hewani demi Mencegah Anemia hingga Stunting/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dejan_Dundjerski
Sampai saat ini, stunting masih menjadi PR besar untuk banyak pihak. Di Indonesia sendiri, stunting memang masih menjadi masalah kesehatan yang harus segera dientaskan.
Kabar baiknya, hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan penurunan menjadi 21,6 persen dibandingkan dari data 2021 yang mencapai 24,4 persen. Namun, angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan yang dianjurkan WHO yaitu di bawah 20 persen.
Sebagai bentuk kepedulian dan komitmen terkait isu tersebut, masyarakat dan brand didorong untuk terus menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya asupan protein hewani demi pencegahan stunting.
"Danone Indonesia terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemerintah daerah terus berupaya mendorong adanya inisiatif dalam pencegahan stunting dan kesehatan lingkungan. Salah satunya melalui edukasi yang dapat berperan sebagai kunci untuk merubah perilaku masyarakat dalam upaya pencegahan stunting," papar Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia) pekan lalu di Pasar Seni Banyumulek, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Salah satu yang bisa dilakukan adalah memberikan edukasi gizi pada masyarakat secara langsung dengan Aksi Gizi Generasi Maju. Melalui acara yang berlangsung pada 9-10 Februari 2023 ini, ada banyak informasi yang dibagikan pada masyarakat setempat, khususnya bagi masyarakat yang berada di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok.
Masyarakat yang menetap di pinggiran kota ini cenderung kurang mendapat perhatian khusus, terutama terkait edukasi gizi dan sanitasi. Padahal, mereka terbilang sebagai pahlawan dalam hal lingkungan, namun kesehatan dan kesejahteraan mereka masih menghadapi banyak tantangan.
Beberapa anak di wilayah tersebut bahkan ada yang tercatat mengalami stunting. Hal tersebut juga telah menjadi perhatian dan catatan yang langsung dikawal dengan ketat oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.
"Kami menyadari masih terdapat tantangan yang dihadapi di NTB dalam upaya untuk menurunkan prevalensi kasus stunting. Salah satu nya adalah dengan terus meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pola hidup sehat, khususnya mereka yang berada di daerah pedesaan. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi untuk menekan angka stunting di NTB," tuturnya di Pasar Seni Banyumulek, Lombok Barat.
Sejauh ini, Sitti mengaku bahwa penanganan stunting memang pekerjaan berat. Sehingga, ini memerlukan kerja sama dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Enggak hanya lapisan pemerintah, namun juga harus dibantu oleh pihak swasta serta masyarakat.
Demi menyukseskan program pengentasan stunting ini, pemerintah kabupaten Lombok Barat sudah menggelar Deklarasi Tuntas 5 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), yang meliputi Stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun di air mengalir, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga dan pengamanan limbah cair rumah tangga.
"Hal tersebut dapat tercapai berkat peran aktif Posyandu," tuturnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
4 Poin Penting Uji Coba Program Makan Bergizi di Yogyakarta, Cegah Stunting & Anemia

Parenting
7 Ciri-Ciri Anak Mengalami Stunting, Salah Satunya Sulit Konsentrasi

Parenting
Duh Indonesia Peringkat 4 Stunting di Dunia, Apa Bahayanya untuk Anak?

Parenting
Bunda, Ketahui Ciri-ciri Anemia pada Anak & Cara Mengatasinya

Parenting
Anak Stunting Masih Bisa Tumbuh Tinggi Setelah 2 Tahun, Asalkan...


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda