Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tes Mantoux dan Tes Darah, Mana yang Lebih Akurat Diagnosa TBC pada Anak?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 24 Nov 2020 14:45 WIB

Nurse in pink uniform doing an injection to a girl against tuberculosis
Tes mantoux untuk diagnosa Tb pada anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz

Jakarta - Tuberkulosis (TB) termasuk penyakit yang sangat menular lho, Bunda. Jadi Bunda harus lebih wasapada ya. Sebab, enggak hanya orang dewasa yang bisa tertular, anak-anak juga bisa. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini adalah dengan tes mantoux yang dilakukan di kulit.

Judith Marcin, M.D., spesialis medis keluarga menjelaskan bahwa TBC disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Paparan Mtb dapat menyebabkan penyakit TB aktif atau infeksi TB laten.  


"TB laten berarti Anda terinfeksi tetapi tidak memiliki tanda atau gejala.  TB laten juga akhirnya bisa menjadi penyakit TB aktif," kata Marcin dikutip Health Line.

Pengobatan TBC aktif biasanya berlangsung selama enam sampai sembilan bulan, dengan mengonsumsi berbagai obat. Sedang TB laten biasanya diobati juga untuk mencegah penyakit aktif di masa depan.

Mendiagnosis TB ini tidak hanya dengan tes mantoux, tapi juga dengan tes darah. Hasil dari salah satu tes tidak akan mengungkapkan apakah menderita TB laten atau aktif.  

"Sebaliknya, mereka digunakan untuk menentukan apakah Anda atau anak-anak harus dirawat dan dengan jenis pengobatan apa," ujarnya.

Dilansir situs CDC, tes darah TB ini merupakan metode pengujian yang lebih disukai untuk orang yang telah menerima vaksin TB bacillus Calmette-Guérin (BCG), untuk mencegah hasil tes mantoux positif palsu. Tes darah TB juga disebut tes pelepasan interferon-gamma atau IGRA.

Vaksinasi dengan virus hidup, termasuk campak, gondongan, rubella, polio oral, varicella, demam kuning, BCG, dan tifus oral, dapat mengganggu reaksi tes mantoux. Untuk anak yang dijadwalkan menerima tes mantoux, setidaknya 1 bulan setelah pemberian vaksin virus hidup.

Perlu dicatat bahwa American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa tes darah atau TB (interferon-gamma release assay [IGRA]), dapat digunakan pada anak-anak berusia 2 tahun ke atas ya.  

Sementara itu untuk tes mantoux, yang dikenal dengan Tes kulit tuberkulin Mantoux (TST)  dilakukan dalam dua bagian. Pertama, dokter akan menyuntikkan 0,1 ml tuberculin purified protein derivative (PPD) di bawah kulit, biasanya di lengan bawah.  Tuberkulin adalah ekstrak steril PPD yang terbuat dari bakteri penyebab TB.

Injeksi harus dilakukan dengan semprit tuberkulin, dengan kemiringan jarum menghadap ke atas.  TST adalah injeksi intradermal.  Bila ditempatkan dengan benar, injeksi akan menghasilkan elevasi kulit pucat (wheal) dengan diameter 6 sampai 10 mm. "Setelah menerima suntikan, benjolan kecil pucat akan terbentuk di bekas suntikan," ujar Marcin.

Bagian kedua tes mantoux, berlangsung 48 hingga 72 jam kemudian.  Pada saat itu, dokter akan melihat kulit pasien, untuk melihat bagaimana reaksinya terhadap tuberkulin.  Reaksi kulit pasien akan membantu dokter menentukan apakah seseoranf pernah terinfeksi TBC.

"Jika Anda menunggu lebih dari 72 jam, Anda harus memulai kembali dengan tes baru dan injeksi baru," sambung Marcin.

Menurut Marcin, apabila seseorang terpapar TB dalam beberapa minggu terakhir,  mungkin hasil tesnya belum positif untuk TB.  Bahkan jika bayi mengalami TBC, mungkin tidak selalu memiliki hasil tes kulit yang positif.

Pada pasien yang terinfeksi TB, kulit di sekitar tempat suntikan mulai membengkak dan mengeras dalam 48 hingga 72 jam. Tonjolan yang disebut secara klinis sebagai indurasi ini juga akan berubah menjadi merah. Yang diukur indurasinya, bukan kemerahan, untuk menentukan hasil ya, Bunda.

Indurasi harus diukur di lengan bawah, tegak lurus dengan sumbu antara tangan dan siku.  Apabila indurasi kurang dari 5 milimeter (mm) dianggap sebagai hasil tes negatif.  Apabila pasien bergejala atau pernah terpajan dengan seseorang yang TBC, pasien mungkin disarankan untuk menjalani tes lagi nanti.

Siapa saja yang menerima tes mantoux? Kebanyakan orang bisa menerima tes mantoux.  Namun tes mantoux ini yang direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun.  

Hasil tes mantoux ini bisa positif palsu atau negatif palsu. Apabila pasien berisiko rendah dan memiliki hasil tes yang positif, dokter mungkin merekomendasikan tes darah TB untuk memastikan diagnosisnya. 

"Tes kulit TB kurang akurat dibandingkan tes darah, jadi Anda bisa mendapatkan tes kulit positif dan tes darah negatif," ungkap Marcin.

Untuk negatif palsu, pasien yang menerima vaksin BCG, mungkin hasil tes kulit positif palsu.  Jika seperti ini tetapi risiko terpajan TB atau menunjukkan gejala , kemungkinan pasien terkena infeksi, tes kulit kedua dapat segera dilakukan. Tes darah juga bisa dilakukan kapan saja.

Banner Andy LauFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Bunda, simak juga yuk manfaat biji selesaih sebagai obat pilek anak. Klik video di bawah:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda